Tiga Kantor Wilayah Pajak Temui Walikota Pasuruan untuk Minta Dukungan Program Perpajakan
Tiga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) melakukan kunjungan bersama ke Walikota Pasuruan, Senin (13/3/2023).
TIMESINDONESIA – Tiga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) melakukan kunjungan bersama ke Walikota Pasuruan, Senin (13/3/2023).
Pertemuan yang berlangsung di Pendopo Pasuruan itu dihadiri oleh Kepala Kanwil DJP Jatim III, Farid Bachtiar, bersama dengan Kepala Kanwil DJP Jatim I P.M. John L. Hutagaol, serta Kepala Kanwil DJP Jatim II, Agustin Vita Avantin.
"Kami datang ke sini sekaligus mewakili seluruh Kanwil DJP di Jawa Timur. Kami berharap bisa menjalin kerja sama dan koordinasi yang lebih erat dengan Pemkot Pasuruan" ujar Farid.
Turut hadir pula Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Kanwil DJP Jatim III Vincentius Sukamto, Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian Kanwil DJP Jatim III, Djunaedi Djoko Presetyo, serta Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasuruan, Ismail.
Farid menjelaskan kunjungan ketiga Kanwil tersebut untuk meminta dukungan kepada Walikota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, terkait beberapa program dan kebijakan terbaru yang sedang dijalankan oleh DJP.
“Kami berterima kasih Gus Ipul telah bersedia meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk menerima kunjungan kami. Kami berharap mendapat dukungan dari Gus Ipul terkait setiap program yang kami jalankan, terutama dalam hal mendorong kepatuhan masyarakat dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan dan pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP) yang saat ini sedang menjadi agenda utama DJP,” tutur Farid.
Farid juga berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama terkait program optimalisasi penerimaan pajak pusat dan pajak daerah (OP4D). Diharapkan, program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Pasuruan dan Indonesia secara keseluruhan, serta bisa meningkatkan pendapatan kedua belah pihak.
“Meskipun kantor pajak fokus pada penggalian pajak pusat, namun dalam pelaksaannya, terdapat sejumlah irisan antara pajak pusat dan pajak daerah yang perlu disinkronkan dan dioptimalisasi agar bisa memudahkan DJP dan Pemda dalam mengoptimalisasi penerimaan pajak pusat dan pajak daerah,” jelas Farid.
Sementara itu, Gus Ipul menyambut baik kedatangan tiga Kanwil DJP dan siap mendukung tiap kebijakan dan program DJP. “Kunjungan kali ini istimewa sekali karena tiga
kanwil pajak di Jatim hadir secara bersamaan. Pada dasarnya saya mendukung pelaksanaan tugas DJP tidak hanya secara individu, tetapi juga secara organisasi NU. Dari pandangan agama Islam juga tidak ada masalah terhadap pajak.Kami percaya bahwa tugas dan tanggung jawab pegawai pajak adalah sangat penting dalam menjaga keberlangsungan suatu negara. Meskipun, perbaikan tetap harus dilakukan,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul juga menyadari pentingnya memberikan edukasi perpajakan kepada masyarakat. Menurutnya, memenuhi kewajiban perpajakan adalah salah satu bentuk cinta
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya akan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap jalankan kewajiban perpajakan sebagai salah satu wujud cinta pada NKRI. Masyarakat harus sadar bahwa uang pajak sangat membantu kita dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi. Apalagi, lebih dari 80% penerimaan negara di APBN berasal dari pajak. Jadi, tanpa pajak jelas negara tidak akan punya pendapatan,” papar Gus Ipul.
Dalam kesempatan tersebut, Farid sekaligus mengukuhkan Gus Ipul sebagai Relawan Pajak untuk mengedukasi masyarakat secara inklusif mengenai segala informasi terkait perpajakan, khususnya kewajiban perpajakan yang dimiliki tiap Wajib Pajak. Terlebih, menurut Farid, kritikan yang ditujukan masyarakat kepada DJP saat ini justru menjadi catatan dan bahan evaluasi untuk DJP dalam meningkatkan kinerja serta edukasi pada masyarakat.
“Kritikan yang kami terima akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi untuk menjadi instansi yang lebih baik. Namun, di satu sisi adanya kritikan tersebut sekaligus mencerminkan kurang optimalnya edukasi yang selama ini kita lakukan, sehingga masih banyak informasi yang terlewat di masyarakat. Untuk itu, kami mengukuhkan Gus Ipul sebagai Relawan Pajak untuk menjadi mitra kami dalam edukasi perpajakan,” tutup Farid. (*)
Apa Reaksi Anda?