Takjil di Kota Kediri Bebas Bahan Berbahaya

Memastikan takjil yang dikonsumsi masyarakat Kota Kediri aman dan bebas dari zat berbahaya seperti formalin atau boraks, Jumat (31/03/2023) sore dilakukan ...

April 1, 2023 - 16:30
Takjil di Kota Kediri Bebas Bahan Berbahaya

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Memastikan takjil yang dikonsumsi masyarakat Kota Kediri aman dan bebas dari zat berbahaya seperti formalin atau boraks, Jumat (31/03/2023) sore dilakukan sidak dan pemeriksaan puluhan sampel makanan takjil Ramadan

Sidak dilakukan tim gabungan dari Polres Kediri Kota, Dinas Kesehatan Kota Kediri, dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri.  Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra menuturkan saat Ramadan, penjual takjil biasanya semakin ramai. 

"Dengan antusiasme masyarakat membeli takjil, kami ingin memberikan jaminan atau memastikan makanan yang dikonsumsi dan diperjualbelikan aman tidak mengandung bahan berbahaya," tukasnya. 

Puluhan sampel itu dikumpulkan secara acak dari dua kawasan PKL yang ada di Kota Kediri yakni jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Hayam Wuruk. 

Sampel yang dikumpulkan mulai dari makanan ringan seperti kerupuk dan tahu, minuman seperti es campur dan es dawet hingga makanan berat termasuk ayam geprek. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima menuturkan dari sampel yang diperiksa semua bebas dari bahan berbahaya. "Total 35 sampel. Semua bebas dari pewarna, bahan pengawet, boraks. Alhamdulillah semua negatif, " tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, para pedagang takjil diminta untuk menghindari menggunakan pembungkus dari koran bekas dan kertas yang mengandung tinta. Hal itu karena dikhawatirkan tinta pada pembungkus bisa mencemari makanan yang akan dikonsumsi. Terutama makanan basah. 

"Tinta berbahaya untuk dikonsumsi. Itu yang pedagang kurang memahami. Akan sayang sekali, bahan makanan sudah aman tapi terkontak dengan pembungkus jadi malah berbahaya," tambah Kadinkes Kota Kediri. 

Sebelumnya sidak bahan baku makanan dan pemeriksaan juga dilakukan pada saat menjelang bulan Ramadan oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Loka POM, dan Labkesda. 

Saat itu difokuskan pada dua lokasi pasar tradisional yakni Pasar Pahing dan Pasar Mrican. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah bahan bahan yang ada di pasar  memenuhi syarat untuk diolah dan layak konsumsi. Bahan makanan yang diperiksa adalah yang biasa digunakan pelaku usaha untuk membuat makanan takjil. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow