Tagih Komitmen Soal Umat Islam di Pedesaan, Kiai Kampung Undang Tiga Capres 18 November Mendatang
Jam'iyah Ulama Lil Maslahatil Ummah atau Perkumpulan Ulama Untuk Kemaslahatan Umat akan menggelar Mujadalah Kiai Kampung pada 18 November 2023 ... ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Jam'iyah Ulama Lil Maslahatil Ummah atau Perkumpulan Ulama Untuk Kemaslahatan Umat akan menggelar Mujadalah Kiai Kampung pada 18 November 2023 mendatang. Kegiatan yang akan diselenggarakan di Kota Malang, Jawa Timur, itu mengundang ketiga bakal calon wakil presiden yang akan mengikuti konteatasi Pilpres 2024.
"Dari data para koordinator wilayah, diperkirakan Mujadalah akan dihadiri oleh 200 lebih Kiai Kampung se-Indonesia," terang Syech Najib Salim Atamimi dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu 1 November 2023.
Dalam konferensi pers bersama Marsudi Syuhud Hendardi dan Satya Wira Yudha, Syech Najib mengungkapkan, Perkumpulan Ulama Untuk Kemaslahatan Umat terdorong untuk menagih komitmen para calon presiden dan wakil presiden 2024 di 2024 untuk menuntaskan persoalan kemiskinan di desa.
"Pilpres kan semakin dekat, para calon juga sudah mulai gencar mendekati Ulama dan Kiai demi menarik suara pemilih Islam yang sebagian besar tinggal di pedesaan. Pertanyaannya, apakah aspirasi dan kebutuhan Umat Islam di pedesaan benar-benar akan diperhatikan?," kata dia.
Syech Najib menuturkan, dari sekitar 74.957 desa dan 8.974 kelurahan yang ada di Indoneaia, sebagian besar mengalami persoalan kesejahteraan. Angka kemiskinan terbesar masih berada di kawasan pedesaan meskipun pemerintah telah mengumumkan Alokasi Dana Desa hingga mampu menekan angka kemiskinan menjadi 9,36 persen.
"Jumlah warga miskin desa mencapai 14,16 juta orang atau berada diatas angka kemiskinan Kota yang berjumlah 11,74 juta orang," ucapnya.
Beberapa persoalan menyangkut kesejahteraan masyarakat desa yang menjadi catatan Perkumpulan Ulama Untuk Kemaslahatan Umat, yakni pendidikan, kesehatan dan pertanian. Sektor pendidikan misalnya, ia menyoroti disparitas kualitas pendidikan untuk warga desa di pondok pesantren. Pihaknya mengusulkan adanya kesetaraan anggaran untuk murid dan guru di sekolah negeri dengan pesantren.
Untuk sektor kesehatan, Syech Najib menyebutkan masih adanya ketimpangan pelayanan kesehatan akibat rendahnya kualitas fasilitas kesehatan di pedesaan. Sementara untuk sektor pertanian, disebutkan bagaimana petani kesulitan pupuk hingga rendahnya harga jual pertanian.
"Ketiga hal utama inilah yang akan menjadi bahasan dalam Mujadalah Kiai Kampung. Kami mengundang semua kandidat capres dan cawapres untuk kami tagih komitmennya terhadap permasalahan kesejahteraan umat Islam di pedesaan," demikian Syech Najib. (*)
Apa Reaksi Anda?