Sumringah Wajah Warga Desa Cipasung Majalengka, Berkah Hadirnya Satgas TMMD

Pagi itu jalan masih berkabut dan suasana dingin masih menyelimuti masyarakat desa. Hiruk pikuk warga desa yang berada di kaki Gunung Cakrabuana masih belum ramai, namun masyarakat desa sebagaian mulai…

Maret 24, 2024 - 19:00
Sumringah Wajah Warga Desa Cipasung Majalengka, Berkah Hadirnya Satgas TMMD

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA –  

Oleh: Letkol Inf Dudy Pilianto,S.Pd, M.I.P - Dansatgas TMMD 119 Majalengka & Dandim 0617 Majalengka

Pagi itu jalan masih berkabut dan suasana dingin masih menyelimuti masyarakat desa. Hiruk pikuk warga desa yang berada di kaki Gunung Cakrabuana masih belum ramai, namun masyarakat desa sebagaian mulai beraktifitas untuk berkebun. Desa yang berada diujung selatan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini merupakan salah satu desa wisata yang mempunyai budaya serta kearifan lokal yang masih terjaga sampai saat ini. Iya, nama desa tersebut yaitu Desa Cipasung yang termasuk administrastif Kecamatan Lemahsugih.

Desa Cipasung yang memiliki lahan yang subur. Berbagai komoditas hasil bumi dihasilkan disini, seperti padi, palawija dan berbagai macam tanaman hortikultura. Sehingga tidak heran mata pencaharian masyarakat Desa Cipasung mayoritas sebagai petani dan pedagang, sebagian kecil bekerja sebagai pegawai swasta dan pegawai negeri sipil. Selain Itu, kerajinan anyaman juga menjadi salah satu sumber tambahan pendapatan bagi sebagian masyarakat Desa Cipasung.

Saat matahari mulai menyingsing diufuk timur, suasana Desa Cipasung yang hening tiba-tiba pecah dan mulai gaduh terdengar teriakan-teriakan dari sekolompok orang dengan penuh semangat dan penuh sorot mata yang tajam untuk siap untuk memulai aktifitas sehari-harinya. Badan-badan yang gagah, tegap dan berwibawa dengan memakai seragam kerja dan menggunakan perlengakapan kerja yang sebagian besar menggunakan seragam loreng, hal ini merupakan hal yang asing bagi warga Cipasung ada orang yang melaksanakan kerja dengan menggunakan seragam loreng.

Iya, mereka adalah pasukan dari 3 (tiga) matra dari TNI yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU yang bahu membahu mengerjakan sasaran fisik yang tergabung Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 119 yang langsung dikendalikan dan di Komandoi oleh Dansatgas TMMD 119. Letkol Inf Dudy Pilianto,S.Pd, M.I.P  yang menjabat Dandim 0617/Majalengka menjadi pemegang kendali dalam pelaksanaan Satuan Tugas TMMD 119.

Siang itu, saya menyusuri jalan setapak yang merupakan masih tanah merah dan sempit, hanya bisa dilalui sepeda motor para pekerja kebun yang menjadi pekerjaan pokok sehari-hari serta menggantungkan hidupnya dari hasil bertani. Hasil tani tersebut diangkut menggunakan jasa angkut roda dua yang melewati jalan setapak dengan jumlah yang terbatas dan bisa berkali-kali bersusah payah apalagi kalau musim hujan, jalan tanah menjadi becek dan pernah ada korban meninggal dunia.

Saat melewati masyarakat dikebun, senyum sumringah masyarakat melihat pekerjaan yang tiada henti yang dilakukan oleh Satgas yang berbaur dengan warga masyarakat yang ikut membantu pekerjaan fisik. Hal ini sangat kental akan kemanunggalan TNI dengan warga desa.

TMMD-majalengka.jpg

Pengerjaan sasaran fisik kali ini sangatlah istimewa karena dikerjakan pada bulan suci Ramadaan yang bagi umat islam merupakan bulan yang penuh berkah dan harus diisi dengan amal-amal kebaiakan dan ibadah. Hal ini yang menjadi bagi para personel Satgas TMMD untuk bekerja sambil ibadah.

Saat matahari mulai naik di atas kepala, sepeda motor saya terhenti dikerumuan pasukan yang sedang bahu membahu membuka jalan, mengangkut batu untuk memperkeras serta ada sebagian yang sedang membawa pengki membawa batu split untuk pengaspalan.

Pengerjaan sasaran fisik ini sangat istimewa karena dikerjakan pada bulan suci Ramadahan yang bagi umat islam merupakan bulan yang penuh berkah dan harus diisi dengan amal-amal kebaikan dan ibadah. Hal ini yang menjadi bagi para personel Satgas TMMD untuk bekerja sambil ibadah.

“Bagaimana hari ini, apakah seluruh pasukan dalam keadaan sehat dan siap melanjutkan kegiatan hari ini ? tanya Dasatgas kepada Perwira tertua di dalam Satgas.

“Siap Komandan, Kami siap melaksanakan tugas hari ini” jawab salah satu Perwira di Satgas TMMD.

Kemudian, saya dengan semangat dan seksama ikut membaur dengan seluruh pasukan Satgas yang sedang mengerjakan sasaran pokok dalam TMMD 119 ini yaitu pembukaan, pengerasan dan pengaspalan jalan sejauh 3.000 m x 2 m yang menghubungkan blok Sukamanah dan blok Wirayana Desa Cipasung dengan harapan yang dulu hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua namun dengan pembukaan jalan ini diharapkan dapat dilalui kendaraan roda empat. 

Penentuan sasaran fisik di Desa Cipasung yang membuka jalan di lereng pegunungan sudah dikaji oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, serta ada beberapa faktor penentuan sasaran ini. Yaitu:

1.     Faktor Ekonomi

Masyarakat Desa Cipasung yang sebagian besar merupakan para petani yang menggarap kebun di lereng-lereng bukit, pada saat mengambil hasil kebun dengan menggunakan kendaraan motor tidak bisa dilakukan secara cepat karena akses ke jalan penghubung desa masih merupakan jalan setapak dan tanah merah. Masyarakat dalam mengambil hasil kebun bisa sampai 30 sd 60 menit untuk sampai ke jalan desa yang kemudian dari jalan desa diangkut dengan menggunakan kendaraan roda empat ke pasar. 

2.    Faktor Perkuat Ketahanan Wilayah

Desa Cipasung Kec Lemahsugih yang berbatasan dengan Kab Ciamis merupakan Desa yang sangat setrategis. Keadaan geografi yang masih perbukitan memungkinkan aparat Komando Kewilayahan menjadi daerah pangkal pertahanan.

Pada kesempatan tersebut, bahwa sasaran yang dikerjakan dalam TMMD 119 yaitu sasaran fisik dan non fisik. Sasaran fisik yaitu pembukaan jalan sepanjang 3.000 m x 2 M, TMMD 119 dan  juga mengerjakan sasaran fisik lainnya yang juga merupakan program unggulan Bapak Kasad diantaranya Rehab Madrasah, Pembangunan Rutilahu, Pembangunan Pos Kamling, Pembuatan bak air bersih, Penanaman pohon 200 bibit, Ketahanan Pangan  Jagung  2 Ha dan Pencegahan Stunting 100 MTB (Makanan tambahan balita).

Selain sasaran fisik, dalam TMMD ini juga dilaksanakan sasaran non fisik yaitu  Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Penyuluhan Kesehatan (Stunting, Posyandu dan Posbindu), Penyuluhan Pajak bumi dan Bangunan, Penyuluhan pertahanan Negara, Penyuluhan Bencana alam dan  Penyuluhan Penanganan Narkoba, perjudian dan kemitraan.

Dandim juga menegaskan selain sasaran fisik dan non fisik yang sudah dikerjakan 100 %, Satgas TMMD 119 juga mampu melakukan over prestasi diantaranya membuat plesterisasi gang sejauh 150 m, penerangan jalan umum (PJU)  sejumlah 7 titik dan pembuatan tugu prasasti TMMD 119.

Namun yang paling membanggakan dengan kehadiran Satgas TMMD di Desa Cipasung yaitu melaksanakan operasi gratis bagi warga Desa Cipasung yang menderita tumor dileher sejak lahir, dengan adanya TMMD 119 ini warga tersebut dapat dibantu untuk melaksanakan oeprasi gratis pengangkatan tumor kerjasama Poskes Dim Majalengka dengan RST. Ciremai Cirebon.
Tentu ini merupakan suatau kebanggan kita semua, kehadiran satgas TMMD di Desa Cipasung dapat memberikan manfaat selain manfaat secara fisik dan non fisik, juga kedekatan masyarakat dengan personel Satgas.

bangun-jalan.jpg

Lebih lanjut Dandim menegaskan, Dampak Positif TMMD 119, yaitu

 1.     Pembukaan akses jalan

Pembukaan akses jalan sepanjang 3.000 meter tersebut  akan menghubungkan menghubungkan blok Sukamanah dan blok Wirayana Desa Cipasung. Diantaranya, mempermudah warga yang kesehariannya bekerja sebagai petani untuk mengakses lahan pertanian atau perkebunan dan membawa hasil panen. Hal tersebut tentu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan warga setempat.

2.     Rehab Madrasah

Selama ini warga Desa Cipasung mempunyai tempat belajar untuk mengaji masih jauh dari kata layak, dan dengan adanya Madrasah ini selain digunakan sebagai sarana belajar mengajar tentu juga untuk pusat kegiatan keagamaan dan majlis ta’lim.

3.     Pembangunan RTLH

Rumah Tidak Layak Huni ini di khususkan kepada warga Desa Cipasung sebagai penerima manfaat yang mempuyai katagori ekonomi kurang mampu, sehingga dapat memberikan kelayakan dan kenyamanan.

4.     Pembangunan Poskamling

Sebagai Pos Keamanan Lingkungan yang didirikan di Desa Cipasung mampu menjadi pusat masyarakat untuk berkumpul dalam rangka  meningkatkan kemanan dan ketertiban masyarakat desa.

5.    Pembuatan bak air bersih

Air bersih yang berada di lereng gunung sebagai salah satu kebutuhan yang kursial, perlu adanya baik penampungan air sebelum disalurkan ke rumah-rumah di Desa Cipasung. Sehingga kesehatan warga desa tetap terjaga.

6.    Penanaman Pohon

Keberlangsungan alam di Desa Cipasung perlu dijaga, dengan penanam pohon di wilayah Desa Cipasung akan dapat membantu ekosistem yang ada di alam Desa.

7.    Ketahanan pangan jagung

Selain padi, jagung juga menjadi komoditas di Desa Cipasung. Jagun yang di tanam menjadi alternatif bahan makanan pokok dan juga dapat untuk menjadi pilot project bagi warga desa dalam melaksanakan program ketahanan pangan.

8.    Pencegahan Stunting 100 Makanan Tambahan Balita

Selain warga masyarakat yang menerima manfaat, kali ini balita di Desa Cipasung juga ikut merasakan kebahagian dengan adanya makan tambahan oleh Satgas TMMD. Hal ini tentu sangat membantu untuk mencegah stunting.

9.     Penyuluhan-penyuluhan

Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi ini dilakukan secara terus menerus terhadap warga desa, bentuk darai penyuluhan tersebut yaitu Penyuluhan Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Penyuluhan Kesehatan (Stunting, Posyandu dan Posbindu), Penyuluhan Pajak bumi dan Bangunan, Penyuluhan pertahanan Negara, Penyuluhan Bencana alam dan  Penyuluhan Penanganan Narkoba, perjudian dan kemitraan. Sangatlah bermanfaat kegiatan ini, tentu dengan sinergitas antara Satgas dan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera secara berkesinambungan.

***

*) Oleh: Dandim 0617 Majalengka, Letkol Inf Dudy Pilianto,S.Pd, M.I.P

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow