Strategi UIN Malang Cegah Stunting Melalui Psikoedukasi Gizi Seimbang

Sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, tim dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan seminar berjudul "Psikoedukasi Gizi Seimbang Guna Penurunan Stunting." Lo ...

Agustus 27, 2023 - 00:20
Strategi UIN Malang Cegah Stunting Melalui Psikoedukasi Gizi Seimbang

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, tim dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan seminar berjudul "Psikoedukasi Gizi Seimbang Guna Penurunan Stunting." Lokasi acara ini adalah Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Seminar bertujuan memberikan edukasi kepada para kader dan orangtua tentang pentingnya pola makan seimbang dan gaya hidup sehat dalam penanganan dan pencegahan stunting.

Stunting merupakan tantangan kesehatan publik yang disebabkan oleh serangkaian faktor, salah satunya adalah kekurangan gizi dalam jangka panjang.  Ini dapat merusak tumbuh kembang anak dan berpotensi menghambat pertumbuhan fisiknya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka yang dapat menunjang perkembangan fisik dan kesehatan mereka. Kesadaran akan pemberian makanan yang baik atau yang kerap disebut "maternal feeding" menjadi kunci utama dalam pencegahan stunting.

Melalui seminar psikoedukasi gizi ini, pihak UIN Malang berharap dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat tentang bagaimana caranya mencegah stunting sejak dini.

Rahmatika Sari Amalia MPsi, Selly Candra Ayu MSi, dan Ahmad Fahmi Karami dari Fakultas Psikologi dan Sains dan Teknologi UIN Malang, serta Rany Ekawati SKM dari Universitas Negeri Malang menjadi pembicara pada seminar tersebut. Mereka memaparkan berbagai topik tentang pentingnya pola makan seimbang dan asupan gizi yang cukup dalam 8.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak.

Program UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah ini berakhir dengan harapan besar bahwa masyarakat akan mulai memanfaatkan pelayanan kesehatan, memperbaiki pola makan dan pola asuh, serta meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan.

“Khususnya bagi ayah, diharapkan dapat lebih berperan dalam pengasuhan anak. Anak stunting berisiko memiliki kecerdasan rendah, oleh karena itu, perbaikan hidup dan lingkungan sangat penting,” kata Rany Ekawati, Sabtu (26/8/2023).

Pencegahan stunting bukan hanya untuk kesehatan anak, namun juga dapat berkontribusi penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, dan pembangunan ekonomi.

“Bagaimana masyarakat mengutamakan gizi dan kesehatan menjadi indikator utama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain pendidikan dan pendapatan,” ujarnya dalam seminar tentang stunting bersama tim dosen UIN Malang ini.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow