Soal Pernyataan Politik Dinasti di DIY Ade Armando, Kaesang Akan Mengklarifikasi
Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, mengaku tak tahu menahu soal pernyataan kontroversial salah satu politikus PSI, Ade Armando yang ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, mengaku tak tahu menahu soal pernyataan kontroversial salah satu politikus PSI, Ade Armando yang menyinggung politik dinasti, Senin (4/11/2023).
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, bahkan mengaku belum mengetahui secara langsung terkait maksud pernyataan politik dinasti ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebaliknya, ia menyatakan akan meminta penjelasan langsung dari Ade Armando, tentang politik dinasti ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dimaksudkannya.
"Saya belum dengar secara langsung dari Ade Armando. Saya tanya dulu ya," jawab singkat Kaesang, saat berada di Pondok Pesantren An-Nur 3, Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (4/12/2023) siang.
Sebelumnya, Ade Armando sempat menanggapi gerakan aksi mahasiswa BEM Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan sejumlah BEM lain yang mengkritik praktek politik dinasti Presiden Jokowi, dengan majunya Gibran Rakabuming Raka padA Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Melalui video yang diunggah Ade di media sosial X (Twitter), ia mengatakan sebenarnya ini ironi. Sebab, yang dilawan mahasiswa di Yogyakarta itu, mereka sendiri berada di sistem dinasti. Karena gubernurnya memimpin tidak melalui pemilihan umum, tapi karena faktor keturunan.
"Ini ironi sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja," kata Ade Armando l, dalam sebagian cuitannya, Sabtu (2/12/2023) lalu.
Menurut Ade, politik dinasti yang sesungguhnya justru berada di DIY yang notabene menjadi lokasi aksi para mahasiswa.
"Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," imbuhnya.
Usai cuitannya itu, langsung memicu beragam tanggapan. Kemudian melalui akun X-nya, Ade telah menyampaikan permohonan maaf pada Minggu (3/12/2023). Apa yang diutarakan itu, menurutnya murni pandangan pribadinya.
"Saya ingin mengajukan permintaan maaf sebesar-besarnya, seandainya video saya yang terakhir soal politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," tulisnya.
Kedatangan Kaesang Pangarep berkunjung Pondok Pesantren An-Nur 3 Bululawang sendiri, sempat disambut hangat ratusan santri setempat. Bahkan, dari kejauhan terdengar teriakan yang menyebut-nyebut namanya.
Kaesang yang mendengar teriakan tersebut, sontak melambaikan tangan. Kemudian, dengan jalan menunduk penuh hormat duduk diantara para kiai yang lebih dulu hadir menunggunya. Di sana, Kaesang langsung disambut dan diberikan hadiah berupa surban oleh salah satu kiai.
Dalam kesempatan itu, Kaesang mengatakan, para santri yang mondok dan belajar di ponpes ini harus tunduk dan manut sama kiai dan guru.
"Saya nitip satu pesan, untuk manut sama guru, sama kiai," katanya sembari memegang surban pemberian kiai tersebut.
Kemudian, Kaesang mengajak para santri untuk bermain game. Di sana, para santri yang lebih dulu mendekati dirinya akan diberikan uang. Hanya saja, saat itu yang mendekat kepadanya hanya segelintir orang.
Mendapati hal ini, Kaesang lalu menasehati agar ada usaha dalam mewujudkan sesuatu. Ia selanjutnya tetap mengundang santri untuk mendekat, dan menyebut kesempatan tidak datang dua kali.
"Maka, jika ada kesempatan, langsung ambil," nasihatnya.
Setelah itu, Kaesang merubah metode permainannya dengan tes kelancaran menghafal. Di sana ia menanyakan santri hafal surat surat Ar Rahman.
Usai mengajak game singkat, Kaesang langsung kembali duduk dan acara kunjungan ke Ponpes An-Nur 3 selesai, dan ditutup dengan pembacaan doa. (*)
Apa Reaksi Anda?