SMAN 6 Madiun Berkolaborasi dengan Dosen UNIPMA Susun Lima Modul Ajar P5

TIMESINDONESIA, MADIUN – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu kegiatan potensial pada Implementasi Kurikulum Merdeka. Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan pada masing-masing satuan pendidikan. Sekolah diharapkan mampu dalam menyusun modul ajar dan melaksanakan P5 sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

 P5 disusun secara terpisah dari kegiatan intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan P5.

Peserta Workshop Penyusunan Modul P5 melakukan diskusi. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)

SMAN 6 Madiun adalah salah satu sekolah yang aktif dalam membina komunitas belajar yang melibatkan berbagai pihak internal dan eksternal. Salah satu mitra potensial SMAN 6 Madiun adalah UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun). Baru-baru ini SMAN 6 Madiun menggelar Workshop Penyusunan Modul P5 dengan menghadirkan narasumber dosen UNIPMA sekaligus fasilitator sekolah penggerak, Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si.

“Kami bersinergi dengan dosen UNIPMA untuk menyukseskan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan P5, agar penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila di SMAN 6 Madiun semakin kuat,” ungkap Prawito, M.Si, Kepala SMAN 6 Madiun.

Tim pelaksana P5 di SMAN 6 Madiun mengikuti workshop dengan antusias dan totalitas. Sebanyak 5 tema modul ajar P5 berhasil disusun secara sistematis. Penyusunan modul dibuat secara berkelompok dan saling berdiskusi antar anggota tim.

Pembukaan Workshop Penyusunan Modul P5. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)

“Awalnya kami ragu mau memulai dari mana dalam menyusun modul ajar P5, namun Dr. Linda memberikan pemaparan materi yang jelas, dan membimbing kami dengan strategi yang aktif dan menyenangkan,” ungkap Juli Sukimarwati, M. Pd. Guru SMAN 6 Madiun.

“Guru SMAN 6 Madiun secara umum sudah mulai memahami dimensi, elemen, sub elemen, alur penyusunan, tahapan dan aktivitas dalam pelaksanaan P5 yang berbasis karakter sekolah,” ungkap Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si selaku narasumber. Modul ajar P5 yang sudah jadi akan dikonsultasikan lebih lanjut kepada narasumber dan harapannya dapat segera diimplementasikan. (*)