Sinergi TNI-Polri dan Warga Bersihkan Longsor di Jalan Wisata Telaga Ngebel Ponorogo
Langit malam masih gelap. Hujan deras turun tanpa henti. Minggu (13/4/2025) malam, tanah mulai bergerak. Alam menunjukkan kuasanya. Tanah longsor besar meluncur, menutup jalan lingkar wisata Telaga Ngebel,…

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Langit malam masih gelap. Hujan deras turun tanpa henti. Minggu (13/4/2025) malam, tanah mulai bergerak. Alam menunjukkan kuasanya. Tanah longsor besar meluncur, menutup jalan lingkar wisata Telaga Ngebel, Desa dan Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Pohon-pohon tumbang berserakan. Jalan utama yang biasa ramai dilewati wisatawan kini tertutup. Akses terputus. Warga dan pengunjung terhenti. Namun, fajar membawa harapan.
Senin (14/4/2025) pagi, tanpa menunggu lama, barisan pejuang kemanusiaan datang. TNI-Polri, bersama Dinas PU, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo, dan warga sekitar bahu membahu. Kerja bakti dimulai. Penuh semangat. Penuh harapan.
Peluh menetes. Alat berat berdampingan dengan cangkul dan sabit. Tangan-tangan kuat mengangkat batang pohon. Lumpur dikeruk. Tanah dipindahkan. Tidak ada kata menyerah. Hanya satu tujuan: membuka kembali jalan harapan.
Pelda Sutrisno, Batuud Koramil Tipe B 0802/19 Ngebel, berdiri di garis depan. Suaranya tegas namun penuh empati. “Begitu laporan kami terima, piket Koramil langsung turun ke lokasi. Kami pastikan situasi dan segera laporkan ke Komando Atas,” ujarnya.
Tak lama berselang, komando diberikan. Semua bergerak cepat. Koramil, Polsek Ngebel, Dinas terkait, hingga masyarakat bergabung dalam semangat gotong royong. Tidak ada sekat. Tidak ada jabatan. Semua adalah relawan kemanusiaan.
“Kerja bakti ini harus dilakukan secepatnya. Kami ingin aktivitas warga dan para wisatawan bisa kembali berjalan normal,” lanjut Pelda Sutrisno dengan tatapan mantap.
Tangan-tangan penuh dedikasi itu terus bekerja. Mesin berat mengangkat batu besar. Warga dengan peralatan seadanya membersihkan pinggiran jalan. Semua saling menyemangati. Saling menyapa. Saling peduli.
Telaga Ngebel bukan hanya destinasi wisata. Ia adalah denyut ekonomi. Tempat bertemunya warga, pelaku UMKM, dan wisatawan. Jalan ini adalah urat nadi. Dan hari ini, semua bersatu menjaga nadi itu tetap berdetak
Bencana memang tidak bisa dicegah. Tapi kepedulian adalah pilihan. Di tengah himpitan longsor, lahir solidaritas. Di tengah lumpur, tumbuh semangat. Di balik bencana, ada kisah kebersamaan yang menginspirasi. (*)
Apa Reaksi Anda?






