Seminar Tutup Pekan Literasi: UPT Perpustakaan UMG Dorong Inovasi dan Transformasi Digital
UPT Perpustakaan dan Penerbitan UMG mengadakan kegiatan Seminar Literasi bertajuk “Transformasi Digital dan Inovasi Perpustakaan Dalam Menghadapi Era Society 5.0”.
TIMESINDONESIA, GRESIK – UPT Perpustakaan dan Penerbitan UMG mengadakan kegiatan Seminar Literasi bertajuk “Transformasi Digital dan Inovasi Perpustakaan Dalam Menghadapi Era Society 5.0”.
Kegiatan ini dilaksanakan Selasa (15/08) bertempat di Hall Sang Pencerah Lt 8 UMG. Kegiatan Seminar Literasi ini merupakan acara puncak sekaligus penutup dari rangkaian kegiatan Pekan Literasi yang rutin diadakan setiap tahun oleh UPT Perpustakaan dan Penerbitan UMG.
Seminar Literasi kali ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten dalam bidan pengelolaan perspustakaan. Dua narasumber tersebut yakni Sekretaris Jenderal FPPTI Pusat, Amirul Ulum, S.Sos., M.IP., dan Pengawas FPPTI Jawa Timur yang juga Kepala Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Vincentius Widya Iswara, S.S., M.A.
Kegiatan Seminar Literasi ini dilaksanakan dengan tujuan agar peserta dapat meningkatkan literasi informasi dengan memahami perkembangan teknologi dan transformasi informasi yang berkembang menjadi bentuk digital untuk menghadapi era Society 5.0. Adapun peserta yang hadir adalah siswa, beberapa guru, dan pustakawan dari SMK dan SMA di Gresik, serta beberapa mahasiswa dari UMG. Kepala UPT Perpustakaan dan Penerbitan UMG, Ainur Rofiq, S.IIP., dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi di era Society 5.0 ini, perpustakaan harus berbenah dan melakukan inovasi agar dapat berjalan beriringan, memanfaatkan teknologi sebagai peningkatan distribusi dan penyediaan informasi dalam bentuk digital.
Materi yang disampaikan Amirul yakni terkait dengan Society 5.0 dan Inovasi Perpustakaan. Amirul menjelaskan bahwa society 5.0 merupakan masyarakat yang kembali pada memanusiakan manusia, ditandai dengan adanya keseimbangan antara ekonomi dan kemajuan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada sehari-hari yakni dengan menggunakan sistem data AI yang cerdas. Amirul mengatakan bahwa hidup dalam era society 5.0 menuntut manusia untuk menjadi manusia yang imajinatif dan menuntut adanya kreatifitas dalam berpikir. Hal ini juga pada akhirnya berpengaruh besar pada perkembangan dunia perpustakaan, dimana akan terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi. Perpustakaan sebagai sumber referensi, tidak hanya bagi siswa dan mahasiswa, namun juga bagi masyarakat pada umumnya, harus berupaya melakukan revolusi untuk menjawab tantangan ini. Dirinya mengakui bahwa mungkin tidak akan mudah, namun pihak pengelola perpustakaan harus bisa melakukan inovasi agar keberadaan perpustakaan tidak tergerus pada masa ini.
Menyambung materi yang disampaikan Amirul, Vincent menyampaikan materi terkait Transformasi Digital Perpustakaan. “Ada satu kalimat menarik terkait dengan digitalisasi, yakni digital itu bukan hanya tentang teknologi, namun digital adalah tentang cara berpikir manusia,” terangnya. Menurutnya teknologi hanya salah satu unsur untuk menuju era digital. Yang lebih penting adalah mengubah pola pikir agar bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadi masyarakat digital di era Society 5.0. Dirinya menambahkan AI, AR ataupun VR hanyalah sebuah alat, yang harus dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan, seperti misalnya dalam dunia perpustakaan. Senada dengan yang disampaikan Amirul, Vincent menyadari bahwa akan ada banyak reaksi ketika penggunaan teknologi pintar digunakan, dan juga pasti akan ada biaya untuk melakukan perombakan perpustakaan. Namun menurutnya sangat penting untuk perpustakaan melakukan transformasi kearah digital.
Baik Amirul dan Vincent menambahkan bahwa yang terpenting dalam era masa kini adalah pentingnya peningkatan literasi masyarakat, yang mana literasi ini sendiri tidak hanya terkait pendidikan, namun juga terkait banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. “Semua teknologi itu tidak akan berguna jika tidak dipahami dan digunakan dengan baik. Intinya literasi, literasi, literasi,” tandas Amirul.
Dalam kegiatan Seminar Literasi ini, UPT Perpustakaan dan Penerbitan juga mengumumkan pemenang lomba dari beberapa lomba yang mereka adakan sebagai rangkaian kegiatan Pekan Literasi. Adapun lomba tersebut adalah lomba konten video, lomba podcast, lomba desain poster dan lomba essay. (*)
Apa Reaksi Anda?