Semarak HSN 2023 di Malang, Ada Pasar Rakyat hingga Kirab Budaya
Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 (HSN 2023) yang digelar oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Karanploso Kabupaten Malang tahun ini di ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 (HSN 2023) yang digelar oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Karanploso Kabupaten Malang tahun ini digelar meriah. Ada beberapa agenda yang melibatkan banyak pihak, mulai dari unsur NU hingga masyarakat umum.
Ketua MWC NU karangploso, Nahdzil Khoir mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan HSN 2023 yang digelar MWC NU Karanploso dimulai sejak tanggal 12 Oktober dengan menggelar Pasar Rakyat dan Bazar UMKM hingga tanggal 24 Oktober.
"Pembukaan Hari Santri Nasional itu diawali dengan Istighosah terus pembacaan sholawat. Di hari-hari berikutnya itu ada pagelaran Seni Budaya, Terbang jidor, terus perlombaan-perlombaan," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Gus Khoir itu menerangkan, ada 4 klaster untuk kegiatan peringatan HSN tahun ini. Pertama yakni upacara hari santri pada 22 Oktober. Kedua adalah kegiatan sosial, yang dilakukan dengan pembagian bingkisan sembako untuk duafa, bedah rumah, pasar murah, dan juga pengobatan gratis untuk masyarakat.
"Klaster ketiga adalah perekonomian. Ini ada hiburan untuk rakyat dan pasar rakyat, dan kedua ada bazar UMKM. Klaster yang ke 4 adalah lomba-lomba yang Ada lomba Pildacil, Qiroah, Kaligrafi, festival banjar, fashion show, dan lainya," terangnya.
Pada acara puncak, Selasa (24/10/2023), digelar kirab budaya yang diikuti oleh siswa mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA), Banom NU, Pesantren dan TPQ. "Malam ini resepsi penutupan hari santri itu pembagian hadian lomba dan dihibur oleh Kidung Qolbi dan Zanzibar," kata dia.
Gus Khoir menambahkan, tahun ini peringatan HSN di Kecamatan Karangploso memang dibuat semeriah mungkin. Tujuanya yakni agar seluruh unsur masyrakat sadar bahwa hari santri ini bukan hanya milik kaum santri yang tinggal di pesantren saja, tetapi milik seluruh masyarakat.
"Kita ingin mengenalkan, hari santri ini kepada masyarakat, bahwa itu bukan hanya milik pesantren, tapi milik semua warga indonesia. Karena kita tahu, kalau kita lihat sejarah pesantren, masyarakat, dan semua, founding father Republik Indonesia itu tidak membedakan satu sama lain di dalam menjaga merawat dan kemajuan bangsa Indonesia," ujarnya.
Selain itu, dengan mengadakan acara yang meriah seperti ini, ada banyak warga yang merasakan keberkahan yang bisa dirasakan. Salah satunya yakni adanya pergerakan ekonomi di masyakarat. Karena ada puluhan UMKM yang terlibat di di pasar rakyat dan Bazar UMKM.
"Kami juga memberikan hadiah umroh kepada salah satu orang yang beruntung, kemudian voucher umroh, voucher emas, dan juga hadiah menarik lainya," pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?