SELASAR Edisi Ke-7 Hasilkan Diskusi Segar Bagi Pembelajaran Bahasa dan Sastra

TIMESINDONESIA, MALANG – Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang mennggelar Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra (SELASAR) untuk ke 7 kalinya 24 Juni 2023 lalu. Seminar mengusung tema bahasan “Bahasa di era Society 5.0: Tantangan dan Potensinya”.

Seminar SELASAR 7  diadakan secara hybrid ini mendatangkan narasumber secara luring dan pemakalah presentasi secara daring melalui zoom. Narasumber seminar adalah Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa). Dr. Encik Savira Isnah, M.Hum  (Universitas Airlangga Surabaya), dan Dr. Desti Nur Aini , S.S., M.Pd (Departemen Sastra Jerman UM). 

Selain itu, ada sebanyak 20 makalah yang dipresentasikan pada acara seminar ini. Para pemakalah berasal dari berbagai universitas: Universitas Negeri Jakarta, UIN Walisongo Semarang, Universitas Bengkulu, Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Sebelas Maret, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Padjadjaran, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Negeri Malang.

Ketua Departemen Sastra Jerman Dewi Kartika Ardiyani mengungkapkan forum ini menjadi tempat untuk bertukar ide-ide terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra. "Dengan memberikan kontribusi ini, departemen tentunya berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa terhadap suksesnya acara ini, serta ucapan terimakasih terhadap pemakalah karena sudah berkontribusi terhadap seminar kami," tutur Dewi. 

Pemateri pada seminar pleno Desti Nur Aini membawakan materi mengenai penggunaan AI (Artificial Intelligence) yang tengah gencar digunakan. "Itu juga merupakan konsep skripsi yang saya "garap" dengan mahasiswa saya," ucapnya. 

Seminar ini memiliki luaran yaitu prosiding ber-ISSN yang terindeks oleh Google Scholar.

Sementara pemakalah mahasiswa Muhammad Iqbal mengungkapkan bahwa ia sangat senang dalak berpartisipasi dalam gelaran kali ini. "Ini kali kedua saya ikut, sebelumnya pada SELASAR 6 ikut, saya ingin menciptakan karya dalam dunia pendidikan, serta bertukar ide- ide cemerlang," tuturnya. (*)