Santunan PT ACA Untuk Anak Yatim Diisi Uji Kecerdasan dan Keberanian
Santunan anak yatim dari PT Anugerah Citra Abadi (PT ACA) di lima wilayah Kecamatan, Minggu (9/4/2023) siang diisi dengan uji kecerdasan, permainan dan keberanian antar a ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Santunan anak yatim dari PT Anugerah Citra Abadi (PT ACA) di lima wilayah Kecamatan, Minggu (9/4/2023) siang diisi dengan uji kecerdasan, permainan dan keberanian antar anak yatim.
Hari ini PT ACA membagi santunan untuk 1.933 anak yatim. Lima wilayah itu adalah Sumbermanjingwetan (337), Gedangan (245), Bantur (334), Pagelaran (425) dan Gondanglegi (592).
Adalah Komisaris PT ACA, Iwan Kurniawan yang mengendalikan suasana panggung santunan anak yatim kali ini.
Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM dengan sejumlah stafnya juga mengikuti kegiatan safari ini sampai selesai. Bahkan Muspika di lima wilayah kecamatan yang hari itu disasar juga hadir.
Selama waktu itu nyaris Iwan Kurniawan menjadi mediator acara. Sejumlah masyarakat terutama para pendamping anak yatim dilibatkan dalam dialog dengan bupati.
Maka tak ayal acara itu selain seru dengan game-game ringan bersama anak-anak yatim, juga menjadi ajang keluh kesah masyarakat kepada bupati Malang. Memang tidak semua pertanyaan terjawab, tidak semua harapan terjawab sempurna, karena keterbatasan waktu dan keadaan.
Dalam kesempatan itu ada pula yang minta bantuan ini itu, yang semuanya dijanjikan Sanusi baik dengan waktu tertentu maupun secepatnya.
Bahkan Iwan Kurniawan juga menjanjikan suatu saat nanti akan mengajak ibu-ibu itu berkumpul untuk bisa berdialog secara langsung dengan Bupati Malang.
Saat menguji kecerdasan, permainan dan keberanian antar anak yatim, metode yang diterapkan Iwan Kurniawan adalah dengan mempertemukan kelompok anak laki dan perempuan.
Kemudian mereka diadu saling silang dengan berbagai permainan, mulai soal perkalian angka, penambahan, pengurangan, menyanyikan lagu kebangsaan sampai menghafal Pancasila
Tak jarang diantara anak-anak yatim itu juga saling melemparkan bahan saling menguji dengan lantunan surat-surat dalam Al Quran.
"Tetapi sebenarnya bukan soal itu yang saya coba untuk saya angkat dari mereka. Saya mencoba mengajak mereka untuk muncul, berani dan cerdas dalam menangkap setiap persoalan meski mereka masih kanak-kanak. Menurut saya sudah saatnya muncul keberanian itu. Karena keberanian yang terstruktur akan menciptakan kebaikan," tutur Iwan Kurniawan.
Mubalig KH Kholili yang selalu hadir disetiap santunan anak yatim itu mengatakan, anak itu jadi jantung hati orang tua
"Orang itu mencari ilmu harus dari bawah. Butuh proses belajar mengajar orang tua harus semangat, guru harus semangat," katanya.
Untuk menjadi orang yang berhasil, Karena itu hidup ini harus dibekali dengan ilmu, harus ngaji, harus sekolah. Jaman sekarang sudah berbeda dengan jaman dulu. Orang yang tidak punya ilmu akan tergilas. Ini tantangan," katanya.
"Jaman semakin maju. Tetapi doa orang tua tetap menentukan nasib anak anak kita. Di dunia anak-anak harus khasanah, di akhirat juga harus khasanah," tambahnya.
Ilmu umum tanpa ilmu agama, lanjut Kholili akan buta. Ilmu agama tanpa ilmu agama akan pincang. "Karena itu anak anak kudu pinter, kudu sekolah ya," tambahnya.
Para anak yatim itu diajak naik ke atas panggung. Lima laki dan lima perempuan. Mereka diuji sepasang-sepasang. Masing-masing individu kemudian diadu, diminta memberi pertanyaan, menghitung perkalian dan sebagainya. Pemenangnya, tentu saja diberi hadiah uang. Permainan itu mengundang kehebohan sendiri.
Terkadang ada yang mampu menjawab, mengatasi masalah, berani mengatakan tidak bisa dan sebagai. "Di situ ada kejujuran, selain ada keberanian dan kepandaian. Saya senang melihat anak anak yatim itu ikut bahagia," ujarnya.
Karena itu Iwan Kurniawan sangat berharap anak yatim nantinya harus menjadi anak yang pintar. "Supaya pintar ya harus sekolah, jangan sampai tidak. Kalau sudah sekolah belajarlah dengan tekun, karena kepintaran itu hanya bisa diperoleh dengan belajar yang tekun," ujarnya.
Iwan Kurniawan juga mengingatkan kepada anak-anak yatim itu untuk selalu membaca dan memperdalam Al Quran. "Karena Al Quran itu tuntunan hidup kita semua," kata dia.
Pekan Islami PT ACA ke XVI tadi sore berujung di Masjid Al-Rifaie 2. Pengasuh Pondok Modern Al-Rifa'ie 2, Dr KH A Muflih Zamachsyari SE MM mengatakan, pihaknya terbuka lebar untuk kegiatan santunan anak yatim oleh PT ACA di tempatnya.
"Silahkan pakai tempat saya. Ini kegiatan positif dan tentunya kegiatan yang sangat membantu Kabupaten Malang terutama kepada anak-anak yatim. Jadi saya terimakasih kepada pak Iwan yang telah membantu anak-anak yatim," tandasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?