Salma, Mahasiswi Piaud Unugiri Juara 1 Lomba Cipta Baca Puisi Nasional
Prestasi gemilang diraih Salma Aminatuz Zuhriya, mahasiswi Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Piaud), Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri karena meraih Juara I Lomba Cipta Baca…
TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – Prestasi gemilang diraih Salma Aminatuz Zuhriya, mahasiswi Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Piaud), Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri karena meraih Juara I Lomba Cipta Baca Puisi Tingkat Nasional yang di selenggarakan oleh HMP Piaud IAI Nusantara Batanghari, Jambi, baru-baru ini.
Sebagai Juara 1, Salma Aminatuz Zuhriya merasa bahagia dan sangat bersyukur atas prestasi tersebut. Dirinya juga menyampaikan, bila prestasi ini tak terlepas dari usaha keras, doa orang tua serta dukungan dari guru-gurunya.
“Alhamdulillah ala kulli hal, saya diberi rizki Allah dalam bentuk prestasi ini. Ini bukan sebatas usaha zahir, tetapi juga kekuatan spiritualitas doa, tirakat dan ridho orangtua, kyai, serta guru saya,” tuturnya.
Mahasiswi penyuka tempe penyet tersebut manambah, bila setiap tahun dirinya selalu menargetkan bisa meraih prestasi. Buktinya, pada semester dua Maret ini dirinya mempunyai harapan bisa selalu melakukan kegiatan produktif dengan istikamah serta bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya.
“Target saya setiap tahun bisa meraih prestasi. Alhamdulillah, semester ini meraih kejuaraan cipta baca puisi. Semoga menginspirasi mahasiswa lainnya,” harapnya.
Salma panggilan akrab Salma Aminatuz Zuhriya mencerikan, bila proses dalam meraih kejuaraan tidaklah mudah. Ia harus berusaha keras lagi meskipun dulu sudah terbiasa sejak SD ikut dalam ajang perlombaan baca puisi, pidato, dan orasi. Terlebih perlombaan kali ini lebih menantang, yang biasanya cukup membaca puisi dari seorang penyair, tetapi kali ini harus mengarang sendiri dan dibacanya saat perlombaan.
“Kebetulan dari SD saya sering mengikuti lomba pidato, baca puisi, dan orasi. Tetapi dilomba cipta baca puisi ini beda dan lebih menantang karena puisinya membuat sendiri,” ucapnya.
Temui Kendala
Mahasiswi yang hobi baca tersebut tidak memungkiri jika masih terdapat kendala saat mempersiapkannya. Utamanya kala mengarang puisi yang ditulis. Dirinya mengira, puisi yang ditulisnya sudah bagus. Pada kenyataannya jauh dari kata sempurna. Singkat cerita, ia meminta bimbingan kepada dosen M. Tsaqibul Fikri pada H-1 yang melewati beberapakali revisi sebelum pelaksanaan perlombaan.
Selain hal di atas, Salma yang lahir di Tuban, 2 Mei 2004 ini juga menemukan kendala lain mengenai waktu yang sangat singkat. Yakni, persiapan yang hanya empat hari. Sehingga, dia harus memutar otak antara membagi waktu untuk menulis dan menghafal teksnya.
Meskipun harus melewati beberapa kali revisi dan waktu yang singkat, berkat semangat, kegigihan, dukungan serta bimbingan dari dosennya, dia dapat menyelesaikannya dengan baik dan bisa mengirim karya terbaiknya. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya dalam meraih juara satu dalam perlombaan tersebut.
“Empat hari saya gunakan menulis puisi. H-1, saya diminta bimbingan. Rupanya, puisi saya yang ready ternyata jauh dari kata sempurna. Saya diminta merivisi dan menghafalnya. Alhamdulillah, bisa menyelesaikannya tepat waktu,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, mahasiswi yang kesehariannya nyantri di Pondok Pesantren Tuban tersebut, membagikan tips agar para mahasiswa menyukai puisi seperti dirinya. Yakni, harus sering membaca dan mencari referensi karya puisi orang lain, kemudian berkumpul dengan orang yang kompeten dengan jalan ikuti UKM di kampus yang membidangi penulisan karya puisi.
“Saya juga ikut UKM Teater Lintanggiri yang banyak dibimbing menulis puisi oleh sastrawan langsung,” tuturnya.
Perihal puisi dan membuatnya, Salma mengartikan sebagai karya sastra yang indah. Apalagi, dikehidupan kita banyak sekali ditemukan sesuatu yang indah. Karenanya, sayang jika keindahan tersebut tidak diabadikan lewat karya tulis puisi yang kemudian bisa dinikmati orang lain.
“Membuat puisi tidaklah mudah. Saya pun masih pemula. Tetapi karena dicintai terasa mudah menyelesaikannya,” ungkapnya.
Diakhir wawancara, Salma mengimbau kepada mahasiswa Unugiri untuk senantiasa semangat dalam menggapai prestasi. Jangan pula takut dan ragu untuk mencoba hal-hal baru. Terlebih baginya, tidak ada yang sulit selagi dalam ikhtiar dilaksanakan dengan sungguh-sungguh yang diimbangi doa.
“Ayo mahasiswa Unugiri, semangat gapai prestasi. Hilangkan keraguan dalam mencoba hal baru. Tidak ada yang sulit selagi ada usaha dan doa,” paungkasnya.
Sementara, Kaprodi Piaud Dr. Ulfa, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi kepada Salma atas prestasinya menjadi Juara 1 Lomba Cipta Baca Puisi Tingkat Nasional. Ia berharap, kejuaraan yang diperoleh bisa menjadi pelecut terus berprestasi.
“Selamat adinda Salma, teruslah berkarya dan berprestasi,” pesannya.
Hal senada juga disampaikan dosen pembimbing M. Tsqibul Fikri, M.Sn., yang juga Dosen Piaud Unugiri, bila sikap pantang putus asalah yang menjadikan dia sebagai juara. “Congratulation,” ucapnya. (*)
Apa Reaksi Anda?