Risa Santoso Ingin Ada Tandem Generasi Senior dan Mudadi AMA Malang Ini Alasannya
Salah satu penasihat AMA Malang, Risa Santoso, berpendapat bahwa sudah saatnya lebih banyak anak muda bergabung di dalam organisasi Asosiasi Manajemen Indonesia ini.
TIMESINDONESIA, MALANG – Salah satu penasihat AMA Malang, Risa Santoso, berpendapat bahwa sudah saatnya lebih banyak anak muda bergabung di dalam organisasi Asosiasi Manajemen Indonesia ini.
Pandangan Risa Santoso itu bahkan mendesak, dan bukan tanpa alasan. "Kita semua tahu bahwa era-nya sekarang berbeda. Sekarang banyak anak muda yang pinter-pinter, kaya potensi," katanya.
AMA Malang tentu harus mengakui mendapat "suntikan darah muda" dengan bergabungnya sosok Risa Santoso ini.
Pengalaman dan wawasan yang dimilikinya tentu akan menjadi sumber daya berharga bagi AMA Malang dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen dan kepemimpinan di kalangan profesional dan akademisi di Malang.
Apalagi hal itu selaras dengan program AMA Malang yang akan memberikan pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan melakukan kolaborasi memperkuat hubungan antara dunia pendidikan, bisnis dan pemerintah.
Risa Santoso lulus S2 dari Harvard University dan S1 di Berkeley serta pengalaman terjun di KSP ( Kantor Staf Presiden ) Presiden Jokowi tahun 2017-2019.
Risa Santoso juga pemegang rekor MURI sebagai Rektor Termuda di Indonesia yang menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia sejak tahun 2019 ini.
Namun kali ini Risa tidak berbicara soal perguruan tingginya, atau kampus kuliah asik kekinian Institut Asia, namun karena kesediaannya menjadi penasihat Organisasi Asosiasi Manajemen Indonesia, AMA Malang.
Saat ditemui di ruang Rektor, lantai dua gedung Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Asia di Soekarno Hatta Rembuksari 1A Malang, dia baru saja berbicara dengan salah seorang stafnya yang juga masih muda.
Mengenakan setelan atas baju motif batik warna merah hitam dan bawahan hitam, Risa Santoso tampak sederhana, dia tampak enjoy saja saat berkeliling dan naik turun gedung kampus yang bertingkat itu.
Gaya anak muda benar-benar kental pada sosoknya.
Ia juga tidak sangat formal saat menerima kami, meski ia orang nomer satu di Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Asia itu.
Cara bicaranya juga santai, santun, tapi sarat dengan visi misi.
Risa Santoso mengaku sangat bergembira ketika dia dipercaya menjadi penasihat AMA Malang. "Saya sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan ibu Listya dan bapak Walikota dan seluruh tim AMA Malang dalam memajukan bidang manajemen dan membantu mempersiapkan generasi mendatang dalam menghadapi tantangan global," ujarnya.
Di kursi penasihat AMA Malang, Risa Santoso memang berdampingan dengan Listya Natalia pemilik usaha Kharisma Florist dan Walikota Malang.
Risa santoso juga baru saja dianugerahi penghargaan bergengsi oleh Junior Chamber International (JCI) atas kontribusinya yang luar biasa dalam bidang pendidikan dan pengembangan pemimpin muda, ketika dia mau duduk bersama para "senior" di AMA Malang.
Disaat yang bersamaan dia juga harus memikul beban yang luar biasa sebagai rektor perguruan tinggi. "Saya sudah tahu lama tentang AMA Malang. Saya yakin AMA Malang memiliki visi ke depan yang luar biasa. Saya ingin semakin banyak anak muda terlibat di dalam AMA Malang," tuturnya.
Anak muda, lanjut dia, memang harus banyak berkiprah di dalam komunitas-komunitas yang saling membangun.
Bagaimana di AMA Malang sendiri?. "Saya kira juga saatnya ada anak-anak muda yang mewarnainya. Perekrutan itu sudah harus dimulai. Ini mendesak, karena ya itu tadi, eranya sekarang berbeda," tandasnya.
Menurut Risa Santoso, AMA Malang harus bisa melakukan perubahan khususnya untuk menggaet anak-anak muda dengan segala potensinya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merekrut anak-anak muda untuk dilibatkan dalam kiprah AMA Malang.
"Perlu ada anak-anak muda, mungkin yang baru lulus kuliah untuk mau belajar di AMA Malang untuk mendapat pengalaman di sana," katanya.
Jadi, lanjutnya, kalau semua program dan inisiatornya teman-teman AMA Malang yang sudah senior, sepertinya akan susah bila mau menggaet anak-anak muda.
Lalu apakah harus ada regenerasi?. "Tidak harus diregenerasi, tetapi ditandemkan saja antara generasi yang senior atau yang disebut "kolonial" karena sudah berumur tadi, dengan generasi muda. Agar sifat dan value-nya AMA Malang tidak hilang. Dan menurut saya justru jangan dihilangkan temen-temen yang senior. Biar ide dari temen-temen senior, nah eksekutornya temen-temen muda," tambahnya.
Pengurus AMA Malang diakui memang sudah banyak yang berumur, dan ini menjadi tantangan.
Risa Santoso ingin AMA Malang terus maju dalam kiprahnya untuk memperkuat komunitas bisnis dan industri di wilayah Kota Malang, tentu dengan mengajak serta generasi muda.
Risa Santoso juga membawa pengalaman luas dalam bidang pendidikan tinggi dan manajemen, serta visi yang kuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Malang.
Kolaborasi antara Risa Santoso, Listiya Natalia dan Walikota Malang diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan dalam memperkuat komunitas bisnis dan industri di wilayah Kota Malang.
Pengalaman dan wawasan yang dimilikinya diharapkan juga akan menjadi sumber daya berharga bagi AMA Malang dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen dan kepemimpinan di kalangan profesional dan akademisi di Malang, serta memberikan pelatihan dan pendidikan yang relevan serta memperkuat hubungan antara dunia pendidikan, bisnis, dan pemerintah.
Kolaborasi yang kuat antara pendidikan, bisnis, dan pemerintah, harapan dia, Kota Malang akan menjadi pusat inovasi dan kemajuan dalam bidang manajemen dan kepemimpinan dengan melakukan forum diskusi dan konferensi rutin yang membahas isu-isu terkini dalam bidang manajemen dan bisnis.
Dimana forum itu akan bisa menjadi platform untuk pertukaran gagasan, berbagi pengetahuan, dan membangun jaringan antara akademisi, praktisi bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya di Kota Malang.
Itulah sebabnya,bmengapa sebagai penasihat AMA Malang, Risa Santoso lantas menggagas perlunya keterlibatan anak muda, yang kepada mereka akan diberi pelatihan dengan topik tentang manajemen strategis, kemimpinan, inovasi, serta pengembangan ketrampilan lainnya yang relevan dengan kebutuhan industri lokal. (*)
Apa Reaksi Anda?