Rembug Perempuan dan Anak Jadi Langkah Bersama untuk Mendorong Kesejahteraan Banyuwangi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya untuk mewujudkan program pembangunan yang inklusif dan berpihak kepada seluruh lapisan masyarakat. ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya untuk mewujudkan program pembangunan yang inklusif dan berpihak kepada seluruh lapisan masyarakat.
Melalui kegiatan Rembug Perempuan dan Anak dengan mengangkat ‘Perempuan Berdaya, Anak Berkarya untuk Banyuwangi Semakin Sejahtera’, merupakan sebagai wujud komitmen Pemda setempat untuk menciptakan program pembangunan yang layak bagi anak, perempuan dan disabilitas.
Acara yang dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai unsur pegiat pemberdayaan perempuan, anak hingga penyandang disabilitas ini, dihelat di Aula Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Senin (20/11/2023).
Adapun perwakilan peserta yang hadir diantaranya, organisasi perempuan berbasis keagamaan Aisyiyah, Muslimat, Fatayat dan sejumlah perkumpulan perempuan lintas agama lainnya. Selain itu, turut hadir pula sejumlah akademisi, Non Government Organization (NGO) , dan organisasi kemasyarakatan Banyuwangi yang terkait.
Poin utama yang dibahas dalam Rembug Bareng ini adalah peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan bagi anak-anak. Pemerintah Kabupaten berkomitmen untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang ramah anak dan mendukung perkembangan optimal mereka.
Peserta Rembug Perempuan dan Anak di Aula Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Diskusi antara pemerintah dan masyarakat berfokus pada langkah-langkah konkret untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan dan kualitas guru di daerah tersebut.
Selain itu, isu kesetaraan gender juga menjadi sorotan utama. Perwakilan dari kelompok perempuan menyuarakan pentingnya memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang setara terhadap peluang pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan.
Program-program inklusif bagi penyandang disabilitas juga tak luput dari pembahasan. Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas fasilitas umum, peluang pekerjaan, dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan disabilitas.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, yang hadir dalam kegiatan tersebut memaparkan, adanya pertemuan tersebut diharapkan dapat membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat Bumi Blambangan.
Menurutnya, forum tersebut diharapkan bukan ajang untuk berdebat atau mengkritisi, namun adanya rembug diharap sebagai adanya musyawarah, masukan dan saran agar apa yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi lebih baik dan maju di tahun 2024.
"Seluruh masukan tadi sudah dicatat oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) semoga seluruh masukan tadi dapat terealisasi di tahun 2024," katanya.
Orang nomor satu di Bumi Blambangan menyampaikan, rembug perempuan dan anak tersebut sengaja diselenggarakan bertepatan dengan hari anak sedunia. Harapannya segala aspirasi yang disampaikan oleh para audien salah satunya dari forum anak Kabupaten Banyuwangi dapat tersalurkan dan terfasilitasi.
"Saya ucapkan selamat hari anak, untuk seluruh anakku yang hadir dan yang ada di Bumi Blambangan. Semoga aspirasi generasi muda di Banyuwangi dapat membantu pertumbuhan yang ada," ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya penyampaian aspirasi yang disampaikan oleh seluruh undangan seperti, organisasi perempuan dan kemasyarakatan, hingga forum anak itu dapat menjadi acuan oleh seluruh pimpinan daerah untuk terus berbenah dan memberikan pelayanan terbaik, khususnya kaum anak, perempuan, dan penyandang disabilitas.
"Kami juga berusaha semaksimal mungkin, agar Banyuwangi terus memperhatikan Gender Equality and Social Inclusion (GESI). Maka dari itu, kami memerlukan bapak ibu semua baik di komunitas dan lembaga sosial dan organisasi untuk bisa menjadi jembatan pemberian masukan kepada kami," jelasnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Rembug Perempuan dan anak ini, Pemkab berencana untuk menyusun rencana aksi yang konkret dan implementatif.
Masyarakat diharapkan tetap terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anak, perempuan, dan masyarakat disabilitas. Dengan demikian, Banyuwangi melangkah maju sebagai contoh pembangunan yang tidak hanya produktif namun juga inklusif dan berkeadilan.
”Ini akan jadi acuan kami dalam menyusun program-program pemberdayaan perempuan, anak, dan disabilitas. Semoga dapat diberikan kelancaran,” imbuhnya.(*)
Apa Reaksi Anda?