Rektor UWG Sambangi SDN Purworejo 2, Mahasiswa Kampus Lain “Auto-Iri”

Rektor dan jajarannya mengunjungi mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angakatan 5. 

Juni 11, 2023 - 18:50
Rektor UWG Sambangi SDN Purworejo 2, Mahasiswa Kampus Lain “Auto-Iri”

TIMESINDONESIA, MALANG – Rektor dan jajarannya mengunjungi mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angakatan 5. 

“Terima kasih atas kunjungan Bapak/Ibu. Teman-teman saya iri semua karena hanya saya yang benar-benar dikunjungi Rektor beserta jajarannya, dan dianggap seperti anak sendiri.” Pesan WhatsApp meluncur dari Shafa Salsabilla, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang, kepada Niken Paramita, S.S., M.Pd. Shafa, demikian ia dipanggil, merupakan salah satu mahasiswa UWG Malang peserta Kampus Mengajar Angkatan 5 di bawah koordinasi Miss Niken, panggilan akrab dosen homebase Prodi Manajemen itu.

Kamis, 8 Juni 2023, Rektor UWG Malang beserta Wakil Rektor III, Wakil Dekan Fakultas Hukum, dan Koordinator Perguruan Tinggi Kampus Mengajar Angkatan 5 di UWG Malang mengunjungi SDN Purworejo 2 Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, salah satu tempat penugasan mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan 5.

Dalam kesempatan itu, banyak cerita seputar penugasan kelompok mahasiswa yang kemudian terungkap. Shafa Salsabilla menjadi anggota kelompok yang diketuai Akhmad Hendra Trisaputro (Universitas Merdeka Malang), bersama Aris Taufik Febriansah dan Jati Widi Tinawa (Universitas Nusantara PGRI Kediri).

sd-purworejo.jpg

Rombongan UWG Malang juga disambut oleh Hartatik, S.Pd, Kepala SDN Purworejo 2, dan Azizatul Muta’alimah, S.Pd.I selaku guru pamong program Kampus Mengajar 5 di satuan pendidikan itu, dewan guru serta siswa-siswa yang tampak antusias dan ceria.

Menanggapi beberapa pertanyaan dari Warek III, Dr. Ir. Rita Hanafie, MP, Shafa dan para mahasiswa menjelaskan bahwa program-program kerja yang dilaksanakan direspons sangat baik oleh para siswa. Salah satu yang paling direspons antusias adalah Cerdas Cermat yang dilakukan setelah jam pelajaran atau kala waktu istirahat.

Selain itu, Shafa dkk juga menginisiasi sosialisasi bahaya perundungan (bullying). “Ternyata, banyak siswa yang belum banyak mengetahui bahwa beberapa tindakan mereka sudah tergolong bullying, dan itu berbahaya,” ujar Shafa dalam laporannya.

Pertemuan di hari itu berlangsung sangat akrab dan diselingi berbagai guyonan. Pernyataan Shafa bahwa “menjadi guru SD itu ‘menyusahkan’” disambut dengan gelak tawa, dan segera dikoreksi.

guru-sd-purworejo.jpg

“Guru SD itu berat, karena di pundak para bapak/ibu guru SD inilah karakter siswa dibentuk. Kami yang dosen ini sebetulnya lebih ringan tugasnya. Sehingga, atribut ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ layak disematkan pada beliau-beliau,” ujar Bunda Rita, sapaan hangat Warek III UWG Malang.

Hartatik mengamini pernyataan itu dan menambahkan bahwa kuncinya ada dua: sabar dan ikhlas. Jika dua hal itu dimiliki, semua akan terasa menyenangkan dan dapat dinikmati.

Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Niken selaku Koordinator PT untuk Kampus Mengajar untuk berkomunikasi langsung dengan guru pamong.

“Para mahasiswa kami dorong untuk tetap bersilaturahmi dengan pihak sekolah agar kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama dan hubungan baik antar-institusi maupun interpersonal,” kata dosen sekaligus Kepala Unit Pengelola Informasi, Humas dan Keprotokoleran UWG Malang itu.

Oleh karenanya, Rektor UWG juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, UWG Malang berkeinginan meresmikan kerja sama antara Kampus Inovasi dan SDN Purworejo 2 melalui MoU dan IA (Implementation Agreement) sebagai dasar kolaborasi-kolaborasi lain di masa mendatang. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow