Ratusan Saksi Partai Politik di Kudus Digembleng Kecakapan Awasi Pemilu 2024

TIMESINDONESIA, KUDUS – Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kudus Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan saksi parpol/tim kampanye Pemilu 2024. Tujuannnya meningkatkan kemampuan dan kompetensi saksi peserta Pemilu.

Target lain dalam pelatihan yang digelar di @Hom Hotel Kudus ini, agar para saksi dapat mengawasi proses pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai peraturan yang berlaku. Para saksi digembleng selama tiga hari sejak Minggu (24/12/2023) hingga Rabu (27/12/2023).

“Kegiatan kali ini penting untuk dilaksanakan oleh Bawaslu Kudus. Mengingat adanya amanat dari Pasal 351 ayat (8) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, bahwa saksi peserta Pemilu dilatih oleh Bawaslu,” ujar Ketua Bawaslu Kudus, Moh Wahibul Minan.

Pelatihan agar para saksi mengawasi proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS sesuai peraturan yang berlaku. (FOTO: Arif/TIMES Indonesia)

Keberadaan saksi peserta Pemilu, kata Minan, merupakan salah satu instrumen penting pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi suara Pemilu serentak 2024.

“Saksi peserta Pemilu perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan teknis, agar cakap dalam menyaksikan serta memberi masukan atas segala bentuk kesalahan dan kekeliruan proses pungut hitung serta rekapitulasi yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu,” terang Minan.

 Menurut Minan, saat ini sudah masuk tahapan kampanye, pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara kurang lebih 50 hari lagi. Untuk itu, Ia berharap agar para saksi peserta Pemilu dapat memahami tugas dan fungsinya saat bertugas dilapangan.

Dalam pelatihan itu, Naily Syarifah selaku Ketua KPU Kudus periode 2018-2023 bertindak sebagai narasumber menjelaskan, saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi suara, saksi dari partai politik atau peserta Pemilu mendapat surat mandat tertulis dari tim kampanye untuk menyaksikan proses penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.

“Saksi sebagai garda terdepan dalam penyelenggaraan demokrasi elektoral. Keberadaan saksi menjadi sebuah sistem check and balance bagi kinerja penyelenggara dan pengawas Pemilu agar menjalankan penyelenggaraan Pemilu secara adil dan berintegritas,” tutur Naily Syarifah.

Pada kesempatan yang sama, Anggota KPU Kudus, Miftahurrohmah memberikan materi substansi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu serentak tahun 2024.

Ia menjelaskan, tahapan pemungutan suara ada beberapa tahap. Yaitu pra pemungutan suara, persiapan pemungutan suara, pelaksanaan pemungutan suara, persiapan penghitungan suara, dan pelaksanaan penghitungan suara.

“Secara teknis pada saat pemungutan dan penghitungan suara pemilu nanti akan dilaksanakan simulasi dengan harapan agar peserta mempunyai gambaran pada saat penghitungan dan pemungutan suara di pemilu 2024. Harapan kami, untuk saksi dari partai politik, DPD, maupun Presiden dan Wakil Presiden dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan perundang-undangan,” paparnya.

Sementara itu, dalam pelatihan tersebut juga dilakukan penandatanganan ‘Deklarasi Damai Pemilu 2024. Langkah tersebut dilakukan oleh masing-masing perwakilan saksi peserta Pemilu. Sedangkan isi deklarasi yakni menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Komitemen selanjutnya yakni mensukseskan Pemilu tahun 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur, adil, aman, damai dan demokratis di Kudus. Point selanjutnya yakni tunduk dan patuh pada Peraturan dan Perundang-Undangan yang berlaku di NKRI.

Selain itu, deklarasi damai berisi tentang penolakan segala bentuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan money politic dalam Pemilu 2024. (*)