Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture, Sumba Timur Jadi Program Residensi Budaya
Gelaran Cultukar Qatar- Indonesia 2023 Years of Culture Kabupaten Sumba Timur jadi program residensi kolaboratif budaya. ...
TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Gelaran Cultukar Qatar- Indonesia 2023 Years of Culture Kabupaten Sumba Timur jadi program residensi kolaboratif budaya.
Cultukar merupakan bagian dari Qatar-Indonesia 2023 Years of Cultute yang menjadi tema tahun ini maka Sumba Timur sebagai tempat tujuan residensi atas kekayaan kriya dan budaya yang dipresentasikan oleh kerajinan logam terpilih 4 designer untuk mengikuti program ini.
Acara tersebut diselenggarakan Qatar Museum mitra penyelenggara Prodigy Event, Indonesian Conternporary Art and Design (ICAD) Kurator program Indonesia yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Sumba Timur, Kepala Dinas Pariwisata, pimpinan daerah terkait serta designer Sumba Timur yang berlangsung di Kambaniru Hotel and Restaurant Minggu (6/11/2023) malam.
Kurator ICAD Harry Purwanto mengatakan, program ini pertama kali diluncurkan ada tahun 2012 oleh Qatar Museums “Years of Culture” yang adalah program pertukaran budaya selama satu tahun antara Qatar dengan berbagai negara.
Kegiatan ini juga melalui berbagai pameran , festival, kompetisi, dan bentuk acara lainnya, tentunya program ini bertujuan untuk mencapai pemahaman dan apresiasi antar negara sekaligus memperkuat hubungan jangka panjang.
Penyerahan plakat kepada Pemerintah Daerah Sumba Timur yang diterima langsung oleh Sekda Sumba Timur.(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
“Qatar Museums sendiri ini adalah badan yng menaungi museum dan galleri di Qatar termasuk Museum of Islamic Art (MIA), Mathaf. Arab Museum of Modern Art, MIA Park QM Gallery at Katara, AL-RIWAQ DOHA Exhibition Space,” katanya.
Harry menjelaskan, sebagai dua negara yang memainkan peran penting di Timur Tengah dan Asia Tenggara terdapat kesamaan karakteristik antar Qatar dan Indonesia. Hal ini dapat diobservasi lewat pendekatan kedua negara terhadap budaya, sejarah, dan kemasyarakatan.
Ia menambahkan, Qatar-Indonesia 2023 Years of Qulture juga bertujuan untuk menyoroti berbagai keunikan melalui berbagai program pertukaran budaya yang menanggapi 12 pilar sebagai fokus utama,
“Yah, seperti seni, mode dan design, musik. Teater. olahraga, flm, fotografi, kuliner, dan bermacam lainnya yang terkait budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi,”paparnya.
Manager Residensi Playo Genie Anggita menambahkan, program ini terdiri dari sesi mentorship yang dilakukan secara daring dan pertukaran di Sumba Timur dar berbagai kegiatan mulai dari riset, diskusi antar designer dan para ahli kunjungan ke workshop perajin serta pengembangan produk.
Adapun melalui residensi ini setiap desainer Qatar dan Indonesia yang terpilih untuk berpartisipasi dipasangkan dengan harapan dapat membangkitkan pertukaran ide, transmisi pengetahuan, dan kolaborasi jangka panjang. Para desainer ditantang untuk mempertimbangkan isu-isu produksi yang betanggung jawab.
“Tentu kedepannya diharapkan terciptanya karya perhiasan dari furniture yang menunjukkan karakter estetik masing-masing partisipan disamping menampilkan nuansa pertukaran budaya antara Qatar dan Indonesia dari hasil kolaborasi,”ujarnya.
Sementara Sekda Sumba Timur Umbu Ngadu Ndamu menyampaikan, kolaborasi antar lintas negara dalam program Cultukar Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture yang melibatkan desainer Qatar dan Indonesia bersama perajin lokal Sumba Timur adalah sesuatu yang luar biasa.
“Saya harap kegiatan ini menjadi sesuatu yang sangat baik untuk mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerinta Daerah,” ungkapnya.
Ia mengaku, barang-barang yang merupakan budaya seperti Mamuli, Lulu Ammah, dan lainnya selama ini menjadi bagian kebudayaan Sumba Timur hingga dikenal di dunia luar negeri seperti di Qatar.
Umbu Ngadu juga berharap agar barang-barang yang merupakan budaya Sumba Timur jangan sampai disebut Brand dari budaya Qatar di kemudian hari karena itu bagian dari budaya Sumba Timur yang sementara ini dalam proses mendapatkan sertifikat warisan budaya dari Kemendikbudristek. (*)
Apa Reaksi Anda?