Gelar Workshop Model Bisnis, Polbangtan Malang Fasilitasi Penyuluh Banyuwangi untuk Petani Muda
Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) adalah inisiatif yang diluncurkan sebagai bagian dari kerjasama antara Kementerian Pertanian dan IFA ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) adalah inisiatif yang diluncurkan sebagai bagian dari kerjasama antara Kementerian Pertanian dan IFAD (International Fund for Agricultural Development). Program ini didesain khusus untuk meningkatkan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian, yang merupakan salah satu sektor kunci dalam perekonomian.
Melalui Program YESS, Kementerian Pertanian dan IFAD berupaya untuk merespons tantangan tersebut dengan menyediakan dukungan yang komprehensif bagi pemuda di pedesaan agar dapat mengembangkan kewirausahaan mereka di sektor pertanian.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku ingin membangun ekosistem baru di sektor pertanian agar anak-anak muda mempunyai ruang untuk untung dan berkembang di sektor itu sehingga sektor agro menjadi idola anak muda.
“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” kata Mentan Amran.
Dedi Nursyamsi, senada dengan hal tersebut. Ia berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
"Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," ujar Dedi.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) atau Pelaksana Program YESS di wilayah Jawa Timur terus berupaya dalam rangka regenerasi pertanian. Di Jawa timur terdapat 5 Wilayah program YESS yaitu Kab. Pasuruan, Kab. Malang, Kab. Pacitan, Kab. Tulungagung, dan Kab. Banyuwangi
Sabtu (17/02/2024), Polbangtan Malang selaku Pelaksana Program YESS di Jawa Timur menggelar kunjungan Workshop Model Bisnis bagi Penyuluh dan Pelaku usaha di Kab. Banyuwangi. Kegiatan utama dalam kunjungan kerja ini adalah workshop model bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani muda. Workshop ini diharapkan dapat membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan usaha pertanian yang sukses dan berkelanjutan.
Workhsop Model Bisnis di Kab. Banyuwangi dilaksanakan pada 3 titik, yang itu merupakan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) atau Business Development Service Provider (BDSP) Program YESS yang diantaranya adalah BPP Cluring, BPP Genteng, dan BPP Rogojampi. Melalui kegiatan ini, Polbangtan Malang berupaya memastikan bahwa penyuluh dan petani muda memiliki alat yang tepat untuk berinovasi dan berkembang.
Dalam rangka pembinaan dan pengawalan Workshop Model Bisnis Program YESS di Banyuwangi, Direktur Polbangtan Malang, Dr. Setya Budhi U, S.Pt., M.Si., mengunjungi sekaligus membuka kegiatan Workshop Model Bisnis pada salah satu lokasi bersama dengan Plt Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi mengapresiasi program YESS dan mengumumkan rencana sinkronisasi dengan program lokal "Jagoan Tani" yang akan berlangsung di bulan Juli-Agustus. Beliau juga menyampaikan harapan akan bimbingan dan arahan dari Polbangtan Malang untuk perbaikan dan kemajuan pertanian di daerah.
Direktur Polbangtan Malang, dalam sambutannya, menyoroti krisis pangan yang dihadapi oleh 40 negara dan menjelaskan tentang inisiasi program YESS oleh Bappenas pada tahun 2015. Dengan anggaran loan dari IFAD yang tersedia di Kementerian Pertanian pada tahun 2019, program ini mulai berjalan pada tahun 2021. Beliau menekankan bahwa program YESS unik karena fokus pada individu, mengelompokkan petani dengan usaha serupa ke dalam klaster, dan membentuk korporasi di tingkat kabupaten untuk menaungi klaster-klaster tersebut. Dengan anggaran hibah sebesar 11 M, lebih dari 40 orang di setiap kabupaten akan mendapatkan hibah kompetitif untuk mengembangkan bisnis mereka.
Peserta workshop terdiri dari penyuluh pertanian, petani muda, dan stakeholder terkait lainnya. Mereka diberikan pelatihan mengenai berbagai aspek pengelolaan bisnis pertanian, mulai dari perencanaan, operasional, hingga strategi pemasaran. Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi peserta untuk bertukar ide dan pengalaman, memperluas jaringan, serta memperkuat kerjasama antar pelaku sektor pertanian.
Kunjungan kerja dan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Direktur Polbangtan Malang di Kabupaten Banyuwangi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengembangan sektor pertanian, khususnya dalam meningkatkan kontribusi pemuda. Langkah ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani muda di Indonesia. (*)
Apa Reaksi Anda?