Program Sekolah Tersenyum dapat Tebar Kepedulian Sosial dan Cinta Lingkungan

Guna menciptakan inovasi baru dalam program tersenyum pada ruang lingkup sekolah, Rumah Sosial Kutub bersinergi dengan Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat dan…

Juni 17, 2023 - 19:50
Program Sekolah Tersenyum dapat Tebar Kepedulian Sosial dan Cinta Lingkungan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Guna menciptakan inovasi baru dalam program tersenyum pada ruang lingkup sekolah, Rumah Sosial Kutub bersinergi dengan Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat dan PT Arkad Niaga Indonesia.

Suhito, SE selaku Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub mengatakan Program Tersenyum ini bertujuan sebagai media edukasi penanaman nilai hidup sehat, hidup bersih, dan hidup berkah kepada para peserta didik serta menciptakan kemandirian bagi sekolah dalam melaksanakan aksi-aksi sosial lainnya.

"Peluncuran Sekolah Tersenyum ini juga menjadi program aksi lingkungan pertama di Indonesia dengan melibatkan para siswa-siswi untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari limbah minyak jelantah," ujar Suhito kepada wartawan di sela-sela peluncuran Sekolah Tersenyum yang digelar di SDN Sukabumi Selatan 06, Jakarta Barat, Selasa (13/6/2023) lalu.

Kegiatan yang berlangsung di SDN 06 Sukabumi Selatan, Jakarta Barat ini dihadiri oleh berbagai lini instansi dan lembaga diantaranya yaitu Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II Jakarta Barat, Kepala Sekolah SDN 06 Suk Sel,  Direktur PT Arkad Niaga Indonesia serta Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub.

Suhito mengungkapkan Rumah Sosial Kutub menggelar program Sekolah Tersenyum yang berkolaborasi dengan Program PT Arkad Niaga Indonesia yang bersinergi dengan  Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat ini sudah sejak awal tahun 2023 sampai saat ini, tercatat ada 46 sekolah yang telah teredukasi dan sebanyak 36 sekolah juga telah mengimplementasikan program ini, dengan hasil 7,398 liter limbah minyak yang terkumpul.

Sebelumnya, program ini telah sukses membawa DKI Jakarta menuju Top 99 Program Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PAN RB) pada tahun 2020.

Melalui Program Kampung Tersenyum (Terima Sedekah Minyak Jelantah Untuk Mereka) kini berlanjut kepada Program Sekolah Tersenyum.

"Program Sekolah Tersenyum ini sudah dilaksanakan di beberapa sekolah. 90 persen dari target awal sekolah telah melaksanakan Sekolah Tersenyum. Harapannya semoga Program Sekolah Tersenyum ini bisa menjadi literasi bagi para peserta didik maupun para tenaga pengajar untuk senantiasa menciptakan kehidupan yang lebih sehat, bersih dan berkah,” tegas Suhito.

Tak hanya itu, dalam program ini juga diadakan serah terima alat program Sekolah Tersenyum kepada SDN 06 Sukabumi Selatan serta memberikan bantuan beasiswa berprestasi kepada para siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kota Jakarta Barat.

Dijelaskannya, sejak 2021 lalu telah dilakukan kegiatan sedekah keluarga tersenyum. Hasilnya untuk memberikan santunan duafa, sumbangan sembako, dan makanan di Tegal Alur. 

"Success story dari program ini ditularkan kepada siswa SD lainnya untuk menumbuhkan jiwa sosial dan kepedulian terhadap lingkungan agar dapat diikuti sekolah lain. Uang hasil sedekah digunakan untuk program unit kesehatan sekolah, penghijauan, dan santunan duafa di lingkungan sekolah, penghijauan sekolah," bebernya.

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Arkad Niaga Indonesia Arif Nindito menyebut penggunaan minyak jelantah 100 persen dilakukan pihaknya untuk diekspor. Lantaran belum ada produksi biodisel dari minyak jelantah maka dari itu pihaknya mengekspor ke luar negeri.

Melihat peluang kebutuhan luar negeri yang  besar namun kendalanya di Indonesia infrastrukturnya masih terbatas. Untuk itu, pihaknya akan siap memenuhi permintaan pasokan minyak jelantah.

Arif berkata PT Arkad Niaga Indonesia bekerjasama dengan restoran, rumah makan, hingga komplek perumahan, pengelola mall, pemilik apartemen. Bahkan melakukan pendekatan kepada Sudin Pemerintah Kota hingga siswa SD serta  bekerjasama komunitas untuk mengumpulkan minyak jelantah agar tidak mengotori dan membahayakan lingkungan.

Minyak jelantah yang sudah ada dikumpulkan melalui PT Arkad yang memiliki standar internasional dan layak untuk ekspor.

Arif menyebutkan pendanaan dari pihaknya juga dilakukan untuk program Sekolah Tersenyum. Misalnya jerigen jelantah juga sudah disiapkan. Kami juga akan terus melakukan pendampingan. Disediakan juga  instalasi gudang untuk menampung minyak agar tidak berceceran. Jerigen-jerigen  itu nantinya akan dimasukkan disana. Kita dorong siswa akan menyesuaikan dengan program di sekolah.

"Seperti yang kita lakukan di SDN 06 Sukabumi ini, kita juga telusuri minyak jelantahnya. Sama juga kita  menelusuri jelantah dari restoran maupun warung makan di mana-mana. Perlu penelusuran, karena tidak bisa sendiri-sendiri. Jangan sampai bilangnya jelantah tapi ternyata bukan," tegasnya.

Arif Nindito menginginkan nantinya ekosistem peduli terhadap jelantah memiliki semangat yang sama dari sisi kepedulian sosial dan selalu menjaga lingkungan dari pembuangan jelantah yang tidak tepat dan justru bisa berpotensi membahayakan masyarakat.

Ia juga mengapresiasi Pemrov DKI Jakarta mau merespon program minyak jelantah dengan baik sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 167 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Limbah Minyak Goreng.

Arif Nindito mencontohkan seperti di luar negeri yang di setiap titik tempat dimanapun tersedia tong sampah, juga ada pula penyediaan untuk tong buat minyak jelantah. Maka dia berharap di Indonesia juga dibudayakan hal serupa.

"Lantaran 60 persen minyak jelantah itu ada di rumah  tangga maka pendekatannya kalau di negara kita, dapat dilakukan melalui sosialisasi komunitas hingga di tingkat RT dan keluarga," katanya.

Arif menyebut, di regional seperti di Singapura dan Malaysia dalam satu tahun kebutuhan untuk 2-3 pabrik itu mencapai 3 juta ton minyak jelantah. 

"Di ekspor dari Indonesia 250 ribu  ton. Jadi peluang  diekspor masih besar. Problemnya  pengepulannya yang belum baik," jelasnya.

Arif menilai implementasi pelaksanaan Pergub 167 dibutuhkan keseriusan. Salah satunya melalui pelibatan pihak pengelola sekolah dan para siswanya. Dan, dia bersyukur pada tahun 2021 lalu, program pengumpulan minyak jelantah sudah mulai diluncurkan di Jakarta Barat.

Sementara Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto  yang hadir mewakili Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat Uus Kuswanto, S.Sos.,M.A.P karena tidak bisa hadir mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo di Jakarta Barat mengatakan dengan melihat perkembangan yang ada saat ini di dunia pendidikan, maka pengajaran berbasis project base learning ikut berperan dalam mensukseskan Program Sekolah Tersenyum sehingga sudah tepat jika para siswa didedikasikan membuat karya bermakna dan konkret dari sebuah kurikulum dan sekaligus memberikan edukasi masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai sosial. 

"Anak-anak diberikan edukasi agar minyak jelantah di rumah mereka tidak dibuang sembarangan yang akhirnya mencemari lingkungan. Maka perlu dikumpulkan secara kolektif dengan di bawa ke sekolah," ucap Indra.

Sedangkan Kepala Sekolah SDN 03 Sukabumi Jakarta Barat, Sunarsih mengatakan melalui kurikulum sekolah kegiatan ini juga diwujudkan seperti dalam Jumat berkah maupun Adiwiyata Sekolah. Siswa dibantu dengan binaan para guru agar murid jadi tertarik. Hasilnya dapat digunakan untuk saling membantu duafa di sekitar lingkungan sekolah maupun siswa-siswa yang kurang beruntung, seperti yatim piatu.

"Terimakasih banyak telah mengajak kami dalam kerja sama dan berpartisipasi di Program Sekolah Tersenyum. Program ini sangat baik dan positif karena kita bisa menyebarkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial di lingkungan sekolah. Harapannya semoga program ini bisa disosialisasikan dan dimassifkan ke berbagai daerah lain di DKI Jakarta maupun di luar DKI Jakarta", ucap Sunarsih.

Suhito kembali menyampaikan, harapan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 20 tahun ke depan anak-anak sudah ditanamkan nilai-nilai sosial, entrepreneurship, kepemimpinan yang akan berdampak baik. 

Suhito menambahkan kegiatan lainnya dalam peluncuran program Sekolah Tersenyum adalah serah terima alat program Sekolah Tersenyum kepada SDN Sukabumi Selatan 06. Serta memberikan bantuan beasiswa beprestasi kepada para siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kota  Administratif Jakarta Barat.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow