Ponpes Progesif Bumi Sholawat Sidoarjo Gelar FGD Penguatan Moderasi Beragama

Jaringan Penggerak Moderasi Beragama Nusantara Jawa Timur (JPMBN) menggelar focus group discussion (FGD) penguatan moderasi beragama dalam mewujudkan kerukunan umat berag ...

November 23, 2023 - 15:00
Ponpes Progesif Bumi Sholawat Sidoarjo Gelar FGD Penguatan Moderasi Beragama

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Jaringan Penggerak Moderasi Beragama Nusantara Jawa Timur (JPMBN) menggelar focus group discussion (FGD) penguatan moderasi beragama dalam mewujudkan kerukunan umat beragama multi etnis.

FGD yang juga dipertegas dengan pernyataan sikap toleransi dan moderasi beragama itu diikuti ratusan santri di Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, Kamis (23/11/2024).

Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat utama di Jawa Timur diantaranya, Kepala Bidang Kewaspadaan Bakesbangpol Jatim Agus Imantoro, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Jatim Drs. Mohammad As’adul Anam, M.Ag.

Serta dari pihak TNI, Polri, Kasubdit Sosbud Direktorat Intelkam Polda Jatim AKBP Agus Prasetyo, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Guntung Dwi Prasetyo serta Kasdim 0816 Sidoarjo Mayor Chb Supriyanto.

Ketua Jaringan Penggerak Moderasi Beragama Nusantara Jatim, H. Hasanuddin S.Pdi mengatakan acara itu sebagai upaya meminimalisir terjadinya konflik antar agama, dan menjadi harapan dalam upaya-upaya memperbaiki dan menjaga kerukunan umat beragama.

"Santri kami harapkan dapat memaknai Moderasi Beragama sebagai inisiasi untuk mempromosikan harmoni yang berkaitan dengan keagamaan dan menunjukan nilai-nilai saling menghormati," kata Hasanudin, Kamis (24/12/2023).

FGD-a.jpg

Hasanudin menegaskan memahami dan kerjasama antara kelompok agama menjadi penting untuk tujuan saling berdamai, empati, dan saling menghargai setiap perbedaan keyakinan.

"Kerjasama adalah sikap yang harus dimiliki setiap individu atau kelompok dalam menerapkan moderasi beragama," tegasnya 

Sementara, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemprov Jatim, M. Hendro Gunawan dalam sambutannya mengatakan, Moderasi beragama ini diharapkan dapat menekan munculnya radikalisme, terorisme, konflik sosial dan perselisihan antar etnis yang beragam.

Dia menambahkan, Moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.

"Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antar umat beragama, merupakan problem yang harus segera dibenahi. Hal itu muncul akibat cara pandang yang sempit terhadap agama, sehingga merasa paling benar dan tidak bisa menerima ada pendapat yang berbeda," ungkap Hendro

"Jika gerakan untuk merajut toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan harus terus ditumbuhkembangkan dengan memunculkan dialog-dialog lintas agama serta solidaritas tanpa batas harus terus diupayakan melalui simbol-simbol kerukunan dan toleransi di berbagai daerah," pungkasnya.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow