Bersama Kementerian PUPR, Construction+ Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertama CONSTRUCTION+ FOCUS di IMS GBK, Stadion Indoor Terbesar di Indonesia

Bersamaan dengan Filipina dan Jepang, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara FIBA Basketball World Cup 2023 yang akan diselenggarakan mulai Agustus hingga September 2023

Juni 29, 2023 - 22:30
Bersama Kementerian PUPR, Construction+ Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertama CONSTRUCTION+ FOCUS di IMS GBK, Stadion Indoor Terbesar di Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bersamaan dengan Filipina dan Jepang, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara FIBA Basketball World Cup 2023 yang akan diselenggarakan mulai Agustus hingga September 2023. 

Dalam pemilihan yang dilakukan di Swiss kemarin, Indonesia-Filipina-Jepang terpilih setelah mengalahkan Argentina-Uruguay yang juga mencalonkan diri sebagai tuan rumah bersama.

Indonesia-Filipina-Jepang terpilih dalam pemungutan suara yang dilakukan The Central Board FIBA. Pemilihan sendiri dilakukan setelah perwakilan para calon tuan rumah memberikan presentasi terakhir.

Untuk menyambut penunjukan dan kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia tersebut, maka Indonesia membangun venue baru untuk Piala Dunia Basket FIBA World Cup 2023, menyusul tidak adanya stadion yang memiliki standar internasional. 

Indoor Multifunction Stadium (IMS), nama stadion tersebut, dibangun di atas lahan seluas 31.826 m2 dan luas tapak bangunan 21.304 m2, serta mampu menampung 16.088 penonton. Dengan kapasitas ini tentu akan menempatkan venue tersebut sebagai tempat pertandingan dengan penonton terbanyak yang pernah dimiliki Indonesia.

Pembangunan stadion ini dilaksanakan dengan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0. Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021 - 2023 senilai Rp 639,1 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya - PT Nindya Karya - PT Penta (KSO).

Proyek stadion indoor terbesar ini mengedepankan konsep modern dengan mengadopsi prinsip-prinsip ramah lingkungan, serta juga memprioritaskan masalah keselamatan sebagai aspek-aspek terpending dalam proyek sport facility ini.

construction.jpg

Tujuan acara ini menggabungkan 3 entitas dalam pembangunan sport facility sehingga dapat memberikan inspirasi mengenai bagaimana caranya membuat atau membangun sebuah sport facility yang sesuai dengan standar internasional, mendapatkan pandangan yang komprehensif dari para pihak dan stakeholder secara naratif dan deskriptif yang terlibat dalam proyek yang membanggakan ini, mendapatkan knowledge dari sisi perencanaan hingga pelaksanaan termasuk detail-detail teknis dari sebuah proyek mega konstruksi, mendapatkan program kerja dan manajemen konstruksi yang menyeluruh dari sebuah proyek sport facility. 

Mengusung tema “Sustainable Design, Construction & Safety for Indoor Stadium” kegiatan ini berupa konferensi atau seminar yang terbagi menjadi rangkaian Presentasi dan Diskusi Panel, Tanya-Jawab dan Project Tour. 

Hadir sebagai pembicara diantaranya Essy Asiah, Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan topik: Penyelenggaraan Proyek Sport Facility, Terutama Latar Belakang Pembangunan IMS GBK.

Selain Essy Asiah hadir juga Ir Dian Irawati, M.T., Direktur Bina Teknik Pemukiman dan Perumahan Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR dengan topik: Pembangunan IMS GBK dengan Teknologi dan Inovasi Terkini. 

Tidak hanya dari pihak Pemerintahan, hadir Ar. Rafael David, IAI selaku CO-Principal Aboday Design dengan topik: Perencanaan IMS GBK: Konsep & Latar Belakang Desain, Ir. Forest Jieprang, M.Sc. ,M.Ars selaku Presiden Direktur Penta Architecture & Engineering dengan topik: Perencanaan IMS GBK: Pengaplikasian Desain dari Sisi Safety & Sustainability dan Pundjung Setrya Brata selaku Direktur Operasional II Adhi Karya dengan topik: Konstruksi IMS GBK: Pengerjaan dan Tantangan dalam Mewujudkan Mimpi Indonesia. 

Jumlah peserta dalam seminar ini adalah 300 orang. Komposisi target peserta, terdiri dari pihak-pihak umum yang tertarik dengan proyek sport facility dan para stakeholder di industri konstruksi, termasuk akademisi dan mahasiswa. (*) 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow