Perkuat Ketahanan Pangan, Dosen Unuja Probolinggo Advokasi Warga di Kaki Gunung Argopuro

Di tengah malambungnya harga pangan di tanah air, tim dosen dan mahasiswa Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, Jatim, terjun ke pelosok desa di kabupaten se ...

Oktober 3, 2023 - 20:30
Perkuat Ketahanan Pangan, Dosen Unuja Probolinggo Advokasi Warga di Kaki Gunung Argopuro

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Di tengah malambungnya harga pangan di tanah air, tim dosen dan mahasiswa Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo, Jatim, terjun ke pelosok desa di kabupaten setempat, untuk mengadvokasi peningkatkan ketahanan pangan.

Mereka terjun ke Desa Kalianan, Kecamatan Krucil untuk melakukan pengabdian bertema Peningkatan Kemampuan Keterampilan Masyarakat Desa Kalianan Krucil, dengan Pemahaman Mutu Umbi Ganyong dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional Menggunakan Metode Advokasi.

Umbi ganyong sendiri, adalah tanaman jenis umbi-umbian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan bahan baku industri.

Mengandung pati atau karbohidrat yang tinggi, umbi ganyong dapat menjadi sumber pangan alternatif di tengah mahalnya harga pangan, terutama beras.

Sementara Desa Kalianan, merupakan salah satu dari 89 desa berkembang di Kabupaten Probolinggo. Ia berada di kaki Gunung Argopuro, yang berada pada ketinggian antara 500 sampai 2.800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pengabdian dilakukan selama empat bulan. Yakni mulai September hingga Desember 2023. Pengabdian disokong oleh Kemendikbud Ristek tahun anggaran 2023.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo tahun 2022, masyarakat Desa Kalianan merupakan petani umbi ganyong tradisional.

Karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), warga setempat hanya menjual hasil tanaman ke pasar tanpa melakukan modifikasi terhadap umbi, untuk menaikkan nilai ekonomis masyarakat.

“SDM Desa Kalianan Krucil kurang memahami tentang pemanfaatan umbi ganyong sebagai pengganti makan utama nasi sekaligus bisa menjadi  bahan utama pembuatan kue. Umbi ganyong bisa diproses menjadi tepung sebagai bahan utama pembuatan kue," kata M. Syafiih, dosen Unuja Probolinggo yang melaksanakan pengabdian di desa tersebut.

Dalam meningkatkan keterampilan masyarakat Kalianan, tim dosen dan mahasiswa Unuja Probolinggo melakukan beberapa tahapan.

Pertama, survey awal untuk mengetahui analisis situasi dan kebutuhan serta kemampuan SDM dalam memanfaatkan hasil alam.

Kedua, melaporkan hasil analisis kepada Kepala Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Unuja Probolinggo, untuk ditindaklanjuti dalam MoU pelaksanaan pengabdian.

Ketiga, bersama tim dan mahasiswa melakukan koordinasi bersama kepala desa dan kepala dusun untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan kegiatan.

Keempat, tim melaksanakan pendampingan kepada masyarakat, dengan materi yang disampaikan. Antara lain manfaat umbi ganyong, produksi tepung umbi ganyong dengan menggunakan alat penggilingan mesin yang disiapkan oleh tim Pengabian Unuja Probolinggo, hingga pelatihan marketplace untuk menunjang proses pemasaran hasil tepung.

Menurutnya Syafiih, mesin yang dibeli akan diberikan kepada kelompok tani umbi ganyong untuk digunakan dan dimanfaatkan dalam peningkatan ekonomi masyarakat Desa Kalianan.

Jika masyarakat kalianan sudah bisa mengembangkan tepung umbi gayong dan bisa membuat pasar sendiri baik dengan menggunakan teknologi maupun berkoordinasi dengan Dinas UMKM, diharapakan bisa meningkatan Status Indeks Desa Memabagun Desa Kalianan.

Secar terpisah Ketua PKK Desa Kalianan, Yayuk menyampaikan terimakasih kepada Unuja Probolinggo yang telah memilih Desa Kalianan sebagai mitra pengabdian.

Ia berharap, pengabdian dari Unuja Probolinggo tersebut bisa meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan Status Indeks Desa Membangun menjadi status maju atau malah menjadi desa dengan status mandiri. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow