Peringati Harjakapro ke-279, PMI Gelar Donor Darah
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-279, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan sosial donor darah

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-279, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan sosial donor darah di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Senin (28/4/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh karyawan dan karyawati di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Ketua PMI Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Bupati Haris tampak langsung berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setelah menjalani sejumlah pemeriksaan awal dan dinyatakan layak, langsung turut serta mendonorkan darahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan bahwa donor darah tidak hanya membantu sesama, tetapi juga menyehatkan tubuh pendonor.
“Donor darah ini banyak manfaatnya. Selain untuk kebutuhan medis masyarakat, juga dapat mempercepat regenerasi sel darah dan membersihkan darah dari zat-zat kotor. Saya mengajak seluruh ASN di lingkungan Pemkab Probolinggo untuk rutin berdonor sebagai bagian dari gaya hidup sehat,” katanya.
Bupati Haris juga menyampaikan kekurangan stok darah yang masih menjadi tantangan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Apalagi banyak warga dari daerah barat Kabupaten Probolinggo melakukan donor darah di Kota Probolinggo, sehingga stok darah di PMI Kabupaten Probolinggo masih belum mencukupi.
“Jumlah penduduk Kabupaten Probolinggo mencapai 1,2 juta, sementara stok darah kita masih sangat terbatas. Kita harus lebih aktif menggelar kegiatan donor darah dan PMI harus hadir di setiap event besar untuk membuka layanan donor,” tegasnya.
Menurut Bupati Haris, kegiatan donor darah ini menjadi simbol sinergi antara Pemkab Probolinggo dan PMI dalam menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat. Selain sebagai peringatan Harjakapro, kegiatan ini diharapkan mampu membangun kesadaran pentingnya donor darah secara berkelanjutan. “Semoga kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di momentum Harjakapro saja, tetapi bisa menjadi agenda rutin di setiap event besar di Kabupaten Probolinggo,” harapnya.
Sementara Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Probolinggo dr. Adi Nugroho mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam donor darah masih tergolong rendah.
“Rata-rata stok darah hanya bisa bertahan selama satu minggu. Karena kebutuhan rumah sakit berbeda-beda, kita harus menjaga keseimbangan antara stok dan kebutuhan,” ungkapnya.
Adi menambahkan bahwa stok darah golongan AB saat ini paling sulit didapat. “Padahal justru menjadi golongan darah yang sedang banyak dibutuhkan dalam beberapa pekan terakhir,” lanjutnya.
Menurut Adi, PMI Kabupaten Probolinggo pun aktif menjalin kerja sama dengan berbagai Unit Transfusi Darah (UTD) lain di wilayah Jawa Timur. “Kami sering melakukan dropping darah dari luar daerah, seperti kemarin kita dapat tambahan 30 kantong dari beberapa UTD di luar,” terangnya.
Namun, Adi mengingatkan bahwa donor darah harus tetap dilakukan secara efisien agar tidak menimbulkan pemborosan. Setiap proses screening darah membutuhkan biaya tinggi, mulai dari alat uji hingga penyimpanan darah. “PMI berupaya menyesuaikan jumlah darah yang dikumpulkan dengan kebutuhan nyata di lapangan,” pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?






