Peran Kebijakan Moneter Global dalam Mempengaruhi Prediksi Harga Emas
Peran kebijakan moneter global dalam mempengaruhi prediksi harga emas memang tak bisa dipisahkan.
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peran kebijakan moneter global dalam mempengaruhi prediksi harga emas memang tak bisa dipisahkan. Tindakan yang diambil oleh bank sentral suatu negara atau otoritas keuangan global dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor emas dalam mengambil keputusan. Tak terkecuali keputusan dalam melakukan prediksi harga emas 2024 mendatang.
Oleh karena itu, memahami kaitan dari kebijakan moneter global terhadap naik turunnya harga emas, penting dilakukan bagi para investor emas untuk membuat keputusan bisnis yang menguntungkan dan mengantisipasi kerugian.
Nah, sebenarnya apa itu kebijakan moneter global? Bagaimana peran kebijakan moneter global dalam mempengaruhi prediksi harga emas? Dan apa saja kebijakan moneter global yang patut dipertimbangkan? Simak pembahasan berikut.
Apa itu kebijakan moneter global?
Kebijakan moneter global merupakan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh bank sentral suatu negara, seperti The Fed, Bank Indonesia, Bank of England, dll, dengan tujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi di negaranya.
Selain bank sentral, otoritas keuangan global, seperti IMF, World Bank, WTO, dll, juga dapat memberikan saran kepada suatu negara dalam mengambil kebijakan ekonomi dan keuangan agar kestabilan ekonomi global dapat terjaga.
Dalam menjaga kestabilan ekonomi, bank sentral dapat mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti pengaturan tingkat suku bunga, pelonggaran kebijakan moneter, dan mengatur peredaran uang dalam suatu negara.
Kebijakan ekonomi tersebut secara langsung dan tidak langsung akan berdampak pada naik turunnya harga emas. Hal ini berkaitan erat dengan perubahan nilai kurs mata uang, suku bunga, dan inflasi yang mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap emas.
Bagaimana peran kebijakan moneter global dalam mempengaruhi harga emas?
Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: Bank Indonesia)
Kebijakan moneter global turut berperan dalam mempengaruhi naik turunnya harga emas. Karena, kebijakan moneter tersebut akan mempengaruhi sentimen dan daya beli emas dari masyarakat. Berikut adalah beberapa kebijakan moneter yang dapat berdampak pada naik turunnya harga emas:
1. Suku bunga
Bank Sentral dalam menjaga kestabilan ekonomi, dapat menaikkan atau menurunkan suku bunga untuk mengatur peredaran uang di masyarakat. Sebagai contoh, jika pertumbuhan ekonomi melambat, Bank Sentral akan menurunkan suku bunga agar masyarakat banyak mengeluarkan uangnya. Begitu pula sebaliknya.
Dan ada berbagai alasan lain yang membuat Bank Sentral harus mengatur tingkat suku bunga.
Kebijakan suku bunga ini akan berdampak pada harga emas. Jika suku bunga bank turun, investor akan lebih tertarik pada jenis investasi lain, seperti emas, yang menawarkan keuntungan lebih baik. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga naik, harga emas akan turun.
Masyarakat cenderung memilih investasi yang lebih menguntungkan bagi mereka.
2. Kurs mata uang
Bank Sentral turut serta membuat kebijakan-kebijakan moneter yang dapat berdampak pada penguatan atau pelemahan mata uang.
Dalam hal ini, jika kebijakan moneter tersebut mengakibatkan pelemahan nilai mata uang suatu negara, maka harga emas di negara tersebut akan naik. Begitu pula sebaliknya. Sebab, harga emas memakai Dolar AS sebagai acuannya.
Penguatan atau pelemahan mata uang domestik akan turut berperan dalam naik turunnya harga emas.
3. Inflasi
Kegagalan Bank Sentral dalam membuat kebijakan, juga akan berdampak pada pelemahan nilai mata uang terhadap barang atau jasa, hal ini sering disebut sebagai inflasi
Inflasi akan membuat harga barang dan jasa naik seiring dengan melemahnya nilai mata uang. Pelemahan ini akan mendorong masyarakat membeli emas sebagai aset untuk melindungi nilai kekayaan.
Permintaan emas meningkat, sehingga harga emas pun akan turut meningkat.
4. Quantitative easing (QE)
Quantitative easing (QE) merupakan kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Sentral guna meningkatkan pasokan uang yang beredar di masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
QE dilakukan dengan cara menurunkan suku bunga, membeli obligasi pemerintah atau surat-surat berharga lain dari pasar terbuka.
Kebijakan QE akan membuat bank sentral mencetak uang sebanyak-banyaknya dan melepasnya ke pasar. Dampak negatif dari kebijakan ini adalah rawan terjadinya inflasi.
Oleh sebab itu, QE secara tidak langsung akan mendorong naiknya harga emas seiring dengan kekhawatiran investor akan terjadinya inflasi.
5. Cadangan devisa negara berupa emas
Ketika menghadapi situasi ekonomi atau geopolitik global yang sedang tidak stabil, mengingat sifat emas yang dapat digunakan sebagai aset lindung nilai, Bank Sentral dapat membeli sejumlah besar pasokan emas sebagai antisipasi jika nilai mata uang domestik anjlok. Emas ini akan dijadikan cadangan devisa negara dan dapat dijual ketika negara membutuhkan.
Peristiwa ini dapat menjadi pendorong bagi masyarakat untuk mengikuti jejak negara dalam membeli emas. Akibatnya, permintaan emas akan naik dan harga emas pun turut naik.
6. Sentimen pasar
Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral atau otoritas keuangan global dapat menentukan penilaian investor terhadap emas.
Jika dirasa kebijakan moneter tersebut berbahaya, investor cenderung akan membeli emas sebagai aset lindung nilai untuk mengantisipasi pelemahan nilai mata uang.
Sehingga, secara tidak langsung kebijakan moneter akan berperan dalam naik turunnya harga emas.
Penutup
Kebijakan moneter global merupakan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dengan tujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi global.
Kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Sentral suatu negara tersebut, secara langsung dan tidak langsung berperan besar terhadap naik turunnya harga emas.
Beberapa kebijakan moneter seperti yang telah disebutkan di atas, turut berperan dalam mempengaruhi naik turunnya harga emas. Oleh karena itu, sebelum membuat keputusan, investor emas sebaiknya memahami kaitan kebijakan moneter global terhadap harga emas.
Apa Reaksi Anda?