Peningkatan SDM Pertanian Melalui Evaluasi Dampak Penyuluhan
Evaluasi penyuluhan pertanian berperan penting bagi Penyuluh Pertanian. Tanpa kegiatan evaluasi, penyuluh pertanian tidak dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaks ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Evaluasi penyuluhan pertanian berperan penting bagi Penyuluh Pertanian. Tanpa kegiatan evaluasi, penyuluh pertanian tidak dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan dan dampak penyuluhan yang telah dilakukan.
Evaluasi penyuluhan pertanian dilakukan melalui serangkaian kegiatan mulai dari proses pengumpulan data, penentuan ukuran, penilaian dan perumusan keputusan yang digunakan untuk perbaikan atau penyempurnaan perencanaan berikutnya. Tujuan akhirnya adalah demi tercapainya program penyuluhan pertanian.
Kemampuan sumber daya manusia (SDM) pertanian perlu ditingkatkan khususnya penyuluh pertanian, oleh karena itu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan menyelenggarakan pelatihan dasar bagi fungsional penyuluh pertanian ahli dengan metode blended learning. Salah satu materi inti yang wajib diberikan adalah materi evaluasi pelaksanaan dan dampak penyuluhan pertanian.
Pokok bahasan dalam materi tersebut antara lain konsep dasar evaluasi, merencanakan kegiatan evaluasi, mengolah data hasil evaluasi, menganalisis data hasil evaluasi dan melaporkan hasil evaluasi.
Ragam kegiatan yang dapat dilakukan evaluasi meliputi program, metode, sarana dan prasarana, pelaksanaan, hasil dan dampak penyuluhan pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan, fokus kerja dalam satu tahun ke depan adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti Padi dan Jagung. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Indonesia meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis. Amran mengaku optimis target tersebut dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021 lalu.
"Semua program yang baik akan kita lanjutkan. Kita sudah pernah swasembada dan harus kita capai kembali," katanya.
Guna mengetahui tingkat keberhasilan Program Kementerian Pertanian tersebut, maka dapat dievaluasi lebih lanjut dampaknya terhadap kesejahteraan petani. Hasil evaluasi nantinya dapat dijadikan masukan kepada pemangku kebijakan untuk perbaikan program Kementerian Pertanian ke depan.
Menurut Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan, BPPSDMP sebagai Unit Kerja Kementerian Pertanian mempunyai 5 program unggulan. Di antaranya Bimtek milenial 2,5 juta terkoneksi dengan Jaringan Petani Nasional (JPN), Pengembangan wirausaha muda (young entrepreneur) pertanian pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di 34 provinsi, penguatan peran Kostratani terkoneksi dengan AWR dalam mewujudkan satu data pertanian, dan Peningkatan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP).
“Dan salah satu fokus BPPSDMP adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berdaya saing, serta berjiwa entrepreneur. Pusat Pelatihan pertanian harus menjadi pionir dalam meningkatkan kapasitas SDM Pertanian melalui pelatihan yang berkualitas. SDM Pertanian inilah yang menjadi tonggak dalam mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” katanya. (*)
Apa Reaksi Anda?