Peningkatan Kapasitas Petani di Era Digital melalui Bimtek

Kementerian Pertanian (Kementan) kembali memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kapasitas ...

Agustus 28, 2023 - 11:40
Peningkatan Kapasitas Petani di Era Digital melalui Bimtek

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian. Kolaborasi antara Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dan DPR-RI menghasilkan Kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) bertajuk "Peningkatan Kapasitas Petani di Era Digital".

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan) mengatakan, saat ini para generasi muda telah masuk di era teknologi digital, sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi. Para generasi muda didorong mengambil peran, khususnya dalam bidang pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

"Pertanian saat ini tidak sama lagi dengan pertanian sebelumnya. Kita masuk pertanian internet of things, menggunakan artificial intelligence, satelit sudah main. Pertanian itu keren," ujar Mentan Syahrul

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang menjelaskan jika hal terpenting yang harus dilakukan saat ini meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.

"Mengapa penting, karena SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Jika ingin produktivitas meningkat, berarti tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya," tutur Dedi.

Bimtek-Polbangtan-2.jpg

Kegiatan yang diselenggarakan di Warung Apung Pondok Asri, Kabupaten Lumajang, ini dihadiri oleh sejumlah tokoh. Hadir dalam acara ini adalah Direktur Polbangtan Malang yang diwakili oleh Wakil Ketua Senat Polbangtan Malang, Suhirmanto, Anggota DPR-RI H. Charles Meikyansah, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang. Lebih dari 100 peserta, yang terdiri dari Penyuluh Pertanian di Kabupaten Lumajang, juga turut hadir.

Dalam pidato pembukaan, Eko Wahyu yang mewakili Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, menyampaikan pentingnya berbagi pengetahuan dalam mencapai komitmen Kementan untuk menjadikan pertanian sebagai sektor maju, mandiri, dan modern. “Sektor pertanian merupakan sektor yang seksi karena mampu menjaga hajat hidup masyarakat.” katanya.

Suhirmanto, menjelaskan bahwa bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dengan mengadopsi praktik-praktik baru yang lebih produktif dalam era digital. Ia juga menegaskan bahwa pertanian saat ini menghadapi tantangan, termasuk ancaman krisis pangan akibat kondisi cuaca yang tidak stabil.

Menurut Suhirmanto, pertanian pada masa sekarang ini sedang tidak baik-baik saja dimana akan ada masa kering yang lebih panjang atau sering disebut ‘El-Nino” dengan kondisi ini maka Indonesia akan mengalami kerisis terhadap pangan. 

“Krisis pangan lebih berbahaya dari pada perang menggunakan senjata, sehingga kita sebagai petani yang bergerak dibidang pangan harus berbesar hati. Dengan kegiatan BIMTEK ini kami memilih materi yang sangat baik, yaitu terkait dengan Digitalisasi Pertanian, sehingga dapat mempermudah proses-proser produksi dan hilirisasi produk pertanian di Kabupaten Lumajang ini.” ungkap Suhirmanto.

Charles Maikyansah, Anggota DPR-RI, menggarisbawahi peran penting petani dan penyuluh pertanian berkontribusi penting di sektor pertanian dalam ekonomi dan ketahanan pangan negara. Di tengah pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun, sektor pertanian tetap bertumbuh dan berkontribusi signifikan. 

Sebagai pemateri dalam kegiatan ini, Ahsanun Naseh K, M.I.Kom, menjelaskan perkembangan industri yang telah melahirkan berbagai aplikasi teknologi pendukung pertanian. Ia menyebutkan contoh seperti TaniHub, Grow, dan myAGRO sebagai platform yang mempermudah petani dalam berbagai aspek produksi dan pemasaran. Ia juga mendorong para petani untuk hadir dalam dunia digital, misalnya dengan memastikan bahwa unit usaha pertanian mereka terdaftar di layanan seperti Google Maps.

Kegiatan bimtek ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang kuat antara Kementan, Polbangtan Malang, DPR-RI, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. Dengan meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian dalam era digital, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan masa depan dan mewujudkan pertanian yang modern dan berkelanjutan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow