Penanganan Sampah Plastik Mendapat Perhatian Warga Kota Tasikmalaya
Permasalahan sampah di beberapa sungai di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat seolah tak ada habisnya. ... ...
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Permasalahan sampah di beberapa sungai di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat seolah tak ada habisnya. Bahkan beberapa pekan lalu saat hujan dengan intensitas tinggi, sampah plastik sempat menyumbat aliran irigasi untuk pengairan beberapa areal lahan pertanian.
Keberadaan sampah plastik yang berasal dari limbah rumah tangga, kini semakin menjadi permasalahan, hal tersebut mendapat perhatian dari beberapa warga Kota Tasikmalaya, diantaranya dari petani, pengusaha bahkan tokoh partai politik.
Ahmad Syaroni salah seorang Ketua Gapoktan Bunga Tanjung Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya kepada TIMES Indonesia mengungkapkan dirinya mengeluhkan volume tumpukan limbah sampah plastik di beberapa sungai di wilayahnya mempengaruhi terhadap produktivitas lahan pertanian. Bahkan menurutnya dibeberapa saluran irigasi sampah plastik nampak menggunung dan mencemari kualitas air.
“Sampah plastik saat ini sangat mengganggu para petani, walaupun untuk kolam ikan masih di ambang batas, untuk mendapatkan kualitas air yang baik petani mensiasatinya dengan membuat filterisasi dengan akar eceng gondok yang diharapkan dapat menyerap residu kimia, walaupun secara otodidak oleh para petani ikan namun hasilnya dapat dibuktikan,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu pengusaha sukses Kota Tasikmalaya yang bergerak dibidang properti Budi Mahmud Saputra menyebut penanganan sampah sangatlah penting pasalnya apabila dibiarkan dirinya khawatir akan menyebarkan penyakit. Perihal gerakan Magot yang saat ini digemborkan oleh Pj Wali Kota Tasikmalaya ia menilai sebagai bagian upaya kecil dari pemerintah, dirinya berharap Pemerintah harus terus menerus mengingatkan dan mengeduksi kepada masyarakat samapi ke tingkat bawah.
“Gerakan Maggot, itu hanya bagian dari penanganan pemerintah, yang tentunya harus di dukung serta di sesuaikan dengan kondisi dan situasinya,” ungkap Budi kepada TIMES Indonesia melalui pesan Whatappsnya, Selasa (25/7/2023).
Penegakan displin bagi masyarakat yang membuat sampah sembarangan menjadikan satu solusi dalam penanganan sampah, baik Ahmad Syahroni maupun Budi Mahmud Saputra sepakat pemerintah harus tegas memberikan sangsi kepada masyarakat yang melanggar terhadap aturan yang telah ditetapkan.
Sementara itu politisi yang menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya H. Yadi Mulyadi meminta kepada Pj Wali Kota Tasikmalaya untuk lebih memberikan perhatian yang lebih dalam penanganan sampah, dirinya menilai sosok Pj Wali Kota harus menjadi seorang kepala derah yang memiliki kewenangan dalam kebijakan mengeluarkan kebijakan.
“Walaupun Wali Kota saat ini dijabat oleh Pj itu namun beliau itu sebagai sebagai kepala daerah, bukan sebentar lagi itu kan dua tahun setengah, walaupun setiap tahun ada evaluasi. Karena kepala daerah itu fungsinya bukan hanya mewakili, tapi tetap itu sebagai kepala derah. Kefungsian dia kan bisa melakukan rotasi dan mutasi, artinya kebijakan-kebijakan secara umum dan strategis untuk Kota Tasikmalaya seperti halnya masalah sampah harus menjadi pemikirannya juga,” pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?