Pemkab Banyuwangi Gelar Workshop Higiene Sanitasi Makanan

Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk terus mendorong Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) patut diacungi jempol ...

Agustus 3, 2023 - 11:40
Pemkab Banyuwangi Gelar Workshop Higiene Sanitasi Makanan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk terus mendorong Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) patut diacungi jempol. Terbaru, kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa, melalui Dinas Perikanan setempat menggelar workshop higiene sanitasi makanan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada rangkaian Festival Fish Market Kampung Mandar, Kabupaten Banyuwangi, Selasa, kemarin, (1/8/2023) itu, bertujuan untuk mendorong UMKM Nelayan agar bisa meningkatkan omzet dari olahan hasil tangkapan laut mereka.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono mengatakan, kegiatan workshop ini sebagai salah satu upaya untuk melakukan standarisasi terhadap pelaku dan pengelola hasil tangkapan laut sesuai ketentuan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP).

Perlu diketahui, GMP adalah suatu pedoman cara memproduksi pangan yang baik dengan tujuan agar produsen menghasilkan produk yang bermutu sesuai tuntutan konsumen, yang berarti produk tersebut terjamin mutunya dan aman dikonsumsi. 

Sedangkan, SSOP merupakan sebagai prosedur yang digunakan oleh industri untuk membantu mencapai tujuan atau sasaran keseluruhan, yang diharapkan GMP dalam memproduksi pangan yang bermutu tinggi aman dan tertib. 

“Kami ingin memberikan pengetahuan kepada pelaku UMKM nelayan, pentingnya higienitas dan kesehatan. Dan ini penting untuk diperhatikan,” katanya, Rabu, (2/8/2023).

Lebih lanjut, secara jangka pendek workshop ini digunakan sebagai upaya standarisasi pada kuliner yang ada di Kampung Mandar, Banyuwangi.

“Jika nanti kulinernya sudah standarisasi dengan baik dan memiliki rasa ciri khas tersendiri, tentu akan mendatangkan banyak pengunjung yang berdampak pada peningkatan pendapatan pada nelayan,” urainya.

Sebanyak kurang lebih 100 orang peserta dari kalangan nelayan dan pengelola warung seafood menjadi audiens dalam kesempatan itu. Para peserta mendapat pelatihan mengenai cooking terminology dari Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Banyuwangi. 

“Kami berkesempatan untuk sharing dengan teman-teman pengelola warung mengenai pengolahan ikan dari hulu ke hilir. Mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan bahan, teknik memasak, segmen pasar, hingga soal kebersihan,” jelas Dewan Pembimbing PCPI Banyuwangi, Agus Supriyadi. 

Selain itu, tim PCPI ingin mengajak pengelola warung seafood Kampung Mandar untuk membranding ikan bakar khas Banyuwangi agar beda dengan ikan bakar di tempat lain. Pada kesempatan tersebut, mereka mengajukan sambal kecombrang sebagai referensi untuk branding ikan bakar khas Bumi Blambangan. 

“Syukur para peserta sangat aktif dan antusias, mereka banyak sekali mengajukan pertanyaan,” tuturnya.

Sebagai informasi, sektor UMKM juga tak luput dari sorotan pada acara kali ini. Terdapat sekitar 45 peserta yang ikut dalam pameran di acara ini. Para penggerak UMKM merasa terbantu dengan adanya Festival Fish Market. 

Salah satu UMKM tersebut adalah Aruna yang memproduksi berbagai produk turunan ikan. Santi, selaku pimpinan UMKM tersebut mengaku bahwa produk mereka semakin terkenal semenjak rutin mengikuti pameran. 

“Festival ini membuat produk UMKM kami lebih dikenal luas oleh orang banyak. Pasalnya, kegiatan ini juga sebagai ajang promosi usaha kecil,” imbuhnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow