Pemilu Sejuk, Damai, dan Berkualitas adalah Anak Tangga Pertama Menuju Indonesia Maju

Pemilu adalah penanda pelembagaan demokrasi dan terselenggaranya prinsip kekuasaan sepenuhnya berada di tangan rakyat.

November 2, 2023 - 17:30
Pemilu Sejuk, Damai, dan Berkualitas adalah Anak Tangga Pertama Menuju Indonesia Maju

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemilu adalah penanda pelembagaan demokrasi dan terselenggaranya prinsip kekuasaan sepenuhnya berada di tangan rakyat. Sepanjang sejarah, Indonesia telah melewati 13 kali penyelenggaraan pemilu yang pertama kali (dan satu-satunya) terselenggara di tahun 1955 hingga di tahun 2004 menjadi kali pertama bagi pemilihan langsung kepala negara terselenggara dengan sukses, hingga terakhir kali di tahun 2019 yang lalu. 

Kini, kita kembali memasuki momentum Pemilu itu kembali. Hajatan demokrasi 5 tahunan ini adalah hajatan rakyat maka harusnya terlaksana dengan baik-baik saja, penuh dengan kesejukan dalam suasana damai dan berkualitas menjadi cermin dari kematangan dan kedewasaan kita sebagai bangsa dan negara yang berperadaban maju. 

Cita-cita Indonesia maju di masa depan sebagai imajinasi kolektif kita bersama sebagai bangsa sejatinya kita akan tempuh melalui akan anak tangga pemilu ini. Sebab, pemilu adalah cara satu-satunya yang kita sepakati untuk memilih pemimpin yang akan menahkodai republik ini nantinya. Tentu preferensi terhadap siapa yang layak menjadi nahkoda itu pastilah berbeda, tapi yang harus kita pahami adalah arah dan tujuan kemana kapal itu akan berlabuh kita telah menyepakatinya sejak awal lahirnya republik ini di tahun 1945.  

Setidaknya, nuansa dan pesan itulah yang kita dapat rasakan saat Presiden Jokowi yang tak lama lagi akan mengakhiri masa jabatanya mengundang semua kandidat calon Presiden penggantinya untuk makan siang bersama di istana negara. Presiden Jokowi dan ketiga kandidat calom presiden pada momen itu seolah menegaskan sinyalemen bahwa momentum pemilu adalah hajatan rakyat, dan elit sudah selayaknya memberi contoh yang baik bahwa perbedaan adalah hal biasa yang lumrah. Pada momen ini juga, Presiden Jokowi sekali lagi menunjukkan kenegarawananya, bahwa salah satu tugas pemimpin yang paling penting adalah menyiapkan dan memastikan tongkat estafet kepemimpin berikutnya dapat terselenggara dengan baik. 

Pesan simbolis dari pertemuan yang di inisiasi oleh Presiden Jokowi tersebut mengafirmasi bahwa pemilu bukan lagi tentang cerita untuk berusaha pemenang dan lainya menjadi pecundang, lebih dari itu pemilu adalah panggung untuk menyatakan komitmen kebangsaan kita sebagai bagian integral dari Indonesia yang sama. Maka bagi elit/aktor politik sesungguhnya memiliki tanggung jawab yang sama untuk membangun negara ini bersama-sama. Sehingga harapannya, partisipasi rakyat dalam pemilu juga harus dimaknai sebagai salah satu cara kita untuk mendedikasikan diri ikut terlibat dalam upaya mewujudkan Indonesia yang maju dimasa depan. 

Memang sejarah pernah mencatat bahwa kita pernah melalaui proses pemilu yang cukup berat dan melelahkan karena fanatisme dangkal dan ego sektarian yang menyisakan bekas luka karena kedengkian dan pembelahan. Rasanya kita telah cukup mengambil pelajaran bahwa cermin dari tekad bangsa ini untuk mencapai demokrasi yang berkualitas harus melampaui niat dan kehendak sekadar memenangkan kontestasi dengan cara yang tidak etis dan beradab seperti hoax, fitnah, apalagi profokasi. 

Sebagai negara yang menghargai yang menjunjung tinggi kepentingan bersama yang dituntun oleh hikmat kebijaksanaan, maka sudah selayaknya momentum pemilu 2024 adalah waktu yang tepat bagi Indonesia untuk sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa pemilu yang sejuk, damai, dan berkualitas dapat terselenggara dengan rapih dan tertib. Pemilu kedepan sekali lagi adalah hajatan rakyat Indonesia yang akan dilaksanakan dengan penuh kehormatan dan kebangganggan mengantar pergantian kepemimpinan nasional. 

“Pemilihan umum memang perlu dilihat sebagai upacara merayakan tekad tapi juga kerendahan hati: "sebuah Indonesia yang lebih baik" selamanya akan jadi sebuah janji--tapi yang selamanya layak jadi ikhtiar.”_Goenawan Muhammad.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow