PDI Perjuangan Tutup Pintu Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto

PDI Perjuangan tutup pintu kemungkinan adanya duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Hal itu usai adanya isu bahwa dia sosok tersebut akan bersatu untuk Pilpres 2024. ...

Oktober 5, 2023 - 17:00
PDI Perjuangan Tutup Pintu Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto

TIMESINDONESIA, JAKARTAPDI Perjuangan tutup pintu kemungkinan adanya duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Hal itu usai adanya isu bahwa dia sosok tersebut akan bersatu untuk Pilpres 2024.

Politisi PDI Perjuangan Aria Bima juga membantah keinginan partainya agar hanya ada dua pasangan capres saja, karena mengkhawatirkan Ganjar Pranowo kalah di putaran kedua.

Menurutnya, hal itu juga sudah dibantah oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam penutupan Rakernas pada Minggu (1/10/2023), yang mengungkapkan ada upaya untuk menjodoh-jodohkan Prabowo Subianto dan Ganjar Prabowo, padahal mereka sudah punya pasangan masing-masing.

Ia mengatakan, dengan PT 20 persen, Partai Banteng sebenarnya bisa sendiri mengusung calon sendiri, tanpa berkoalisi dengan partai lain. Tapi karena menghargai partai lain, PDIP menjalin koalisi dengan parpol lain seperti PPP, Partai Hanuran dan Perindo. 

"Tapi kan kami sangat menghargai parpol-parpol bergabung untuk berkoalisi dalam koalisi besar mengusung capres dan cawapres sesuai yang mereka kehendaki," kata Aria, dikutip dari YouTube Gelora, Kamis (5/10/2023).

Keinginan pihaknya untuk membentuk dua poros itu, kata dia, adalah mempertimbangkan banyaknya wacana mengenai Pilpres 2024 satu putaran, karena akan menghemat anggaran dan sosio ekologi, mengingat Pilpres 2024 memakan biaya besar.

"Jadi wacana ini bukan hanya dalam konsep PDIP, tapi ada pihak lain yang juga menginginkannya. Antara lain salah satunya menghemat biaya dan presidential threshold. Sebab, kalau Pilpres 2024 satu putaran saja akan memakan biaya sebesar Rp17 triliun, dan jika dua putaran akan menghabiskan dana Rp34 trilliun," jelasnya. 
 
Dengan pertimbangan tersebut, sebaiknya pada Pilpres 2024 nanti mengerucut dua poros pasangan saja, tidak tiga pasang seperti saat ini. "Saya sangat yakin ke depannya, bisa saja dari satu poros tersebut ada yang berkoalisi ke partai atau koalisi lainnya," ujarnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow