Pakar Bedah Plastik Aditya Wardhana Berikan Tips Atasi Luka Bakar Akibat Lem Korea dan Berbagi Bersama Lets Share Indonesia
Kelalaian dapat terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Sebagai orang tua, dituntut untuk selalu mengawasi bayi di masa tumbuh kembangnya.
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kelalaian dapat terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Sebagai orang tua, dituntut untuk selalu mengawasi bayi di masa tumbuh kembangnya.
Baru-baru ini seorang balita mengalami luka bakar akibat lem korea. Pasien bernama Imam berusia 3 tahun berasal dari daerah Paseban, Jakarta Pusat. Balita tersebut mengalami luka bakar di bagian wajahnya.
Ia akhirnya mendapat tindakan perawatan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pakar bedah plastik, Dr. dr. Aditya Wardhana, SpBE-RE memberi penjelasan terkait hal tersebut.
"Anak-anak cenderung memegang barang, lalu tanpa ia ketahui memegang lem korea yang teksturnya lembut dan beraroma, kena ke wajahnya. Karena ketidaktahuan orang tua, sang ibu panik lalu diangkat paksa, terkelupaslah sebagian kulit, hilang. Kulit hilang itu sama dengan luka bakar, dalam hal ini penyebabnya lem korea," ujar Dr. dr. Aditya Wardhana, SpBE-RE dalam keterangannya yang diterima TIMES Indonesia dari Lets Share Indonesia pada Jumat (29/9/2023)
Lem korea mengandung bahan kimia beracun seperti Methylene Chloride, Ethyl acetate, methylbenzene cyclohexane. Zat tersebut membahayakan kulit.
"Luka bakar tidak hanya disebabkan oleh panas, tapi juga bahan kimia, radiasi dan listrik. Setiap perlukaan yang menyebabkan kerusakan kulit bahkan sampai dalam lagi," tutur dokter Aditya Wardhana.
Dokter Aditya Wardhana menjelaskan pertolongan pertama bagi anak yang mengalami luka bakar akibat lem korea. Kuncinya, orang tua jangan panik.
"Sebenarnya cukup dialirkan pada air mengalir saja pada kulit yang kena lem korea tersebut. Air itu bersifat menetralkan melepaskan daya rekatnya, mungkin butuh waktu lama. Sebaiknya langsung bawa ke rumah sakit," ujar Dr. Dr. Aditya Wardhana, SpBE-RE.
Namun karena kurangnya edukasi, orang tua panik lalu mengangkat paksa kulit yang kena lem korea. Kulitpun akhirnya mengalami luka bakar.
"Kuncinya orang tua jangan panik. Air sifatnya menetralisir, saat masih lengket langsung alirkan air, akan terkelupas sendiri. Sebenarnya penangananannya mudah, tapi karena panik jadi luka bakar," jelas Dr. dr. Aditya Wardhana, SpBE-RE.
Untuk kasus pasien bayi luka bakar akibat lem korea yang baru saja ia tangani, tergolong parah karena luka terjadi di area pipi. "Wajar saja orang tua karena luka di area hampir seluruh pipi. Usai kita obati dan sembuh, tentu kita beri edukasi kepada orang tua," jelas dokter Aditya Wardhana.
Gelar Bakti Sosial bersama Lets Share Indonesia
Selain kerap memberikan edukasi, dr Aditya Wardhana juga terlibat dalam aksi sosial salah satunya bersama organisasi non profit Lets Share Indonesia yang dipimpin oleh dr. Rininta Christabella.
Bersama Lets Share Indonesia, dr. Aditya yang praktik di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih ini menggelar kegiatan bakti sosial operasi bibir sumbing dalam rangkaian 52 tahun berdiri Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.
Untuk kesekian kalinya pula, Rumah Sakit Islam Cempaka Putih menggandeng Lets Share Indonesia dalam kegiatan bakti sosial dan dr. Aditya dibantu dr. Rininta Christabella dan dr. Shella Hardianto melakukan operasi bibir sumbing untuk sejumlah anak balita pada Sabtu, 26 Agustus 2023 lalu.
"Bibir sumbing itu adanya gap di bibir, langit-langit dan juga gusi. Tujuan utama operasi untuk memperbaiki bentuk estetik bibir dan fungsi. Terima kasih juga kepada Lets Share Indonesia yang banyak membantu terutama pasien anak-anak, mulai dari fase bibir sumbing dan luka bakar," kata Dr. dr. Aditya Wardhana, SpBE-RE dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (29/9/2023).
Selaku founder Lets Share Indonesia di bawah naungan Yayasan Berbagi Kasih Indonesia, dr. Rininta Christabella mengatakan bahwa ia bersama dr. Shella Hardianto dan tim akan terus ingin menjadi garda terdepan membantu anak-anak yang tidak mampu untuk mendapatkan kesehatan dan pendidikan yang layak.
"Kita memang rutin menggelar kegiatan bakti sosial dengan Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Kami ingin selalu mensupport anak-anak Indonesia yang membutuhkan, terimakasih juga untuk seluruh donatur yang tidak dapat disebutkan nama-namanya," ungkap dr. Rininta Christabella.
Hal senada juga diungkapkan dr. Shella Hardianto yang merasa senang dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya anak-anak Indonesia yang membutuhkan bantuan Lets Share Indonesia.
“Kami senang bisa berkolaborasi bersama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih untuk membantu operasi bibir sumbing pada anak-anak. Kami yakin dengan operasi yang diselenggarakan ini, anak-anak dan juga orang tuanya merasa sangat terbantu,” ungkap dr. Shella Hardianto.
dr. Shella Hardianto yang juga memiliki usaha kecantikan dan perawatan wajah ini mengajak para stakeholder baik rumah sakit maupun donatur yang ingin berkolaborasi dengan Lets Share Indonesia.
“Pasien yang kita tangani sebetulnya banyak tapi karena ada keterbatasan tempat dan lainnya maka kami batasi. Tetapi jika ada donatur yang mengajak untuk berkolaborasi, kami siap dan terbuka untuk diskusi,” jelasnya.
Ia berharap dengan hadirnya Lets Share Indonesia ini bukan hanya membantu masyarakat saja tetapi pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah bibir sumbing dan kesehatan lainnya.
“Prinsipnya lebih baik mencegah daripada mengobati, kami tidak akan bosan-bosannya mengedukasi masyarakat supaya terhindar dari berbagai penyakit dan hal lainnya yang kedepannya akan mempersulit kondisi kesehatan, perekonomian dan kebahagiaan keluarga,” tandas dr. Shella Hardianto. (*)
Apa Reaksi Anda?