“Orbit” , Manifesto Pengalaman Percintaan Toxic DNDY

Pernahkah kamu mengusahakan seluruh kasih, cinta, serta perasaanmu yang padaakhirnya hanya dibalas dengan harapan-harapan kosong? Mengingatkanmu akan bahagia-bahagia semu? Ibarat dedaunan yang jatuh di musim gugur, ia berterbangan begitu saja tanpa memerhatikanmu. Ia bisa bahagia tanpa kamu, di saat kamu kesulitan melepaskannya.“Dalam sebuah hubungan, apalagi percintaan, bahagia seringkali menjadi bentuk dari cita-cita. Tapi, seringkali kesedihan dan rasa sakitlah yang banyak terasa dalam perjalanannya. Bagai dua mata koin, perasaan itu pula yang kemudian memberi banyak pelajaran, pengalaman, bahkan jawaban terhadap banyak hal,” pesan DNDY terkait “Orbit”.“Orbit” merepresentasikan 3 stages of grief. TWISC adalah stages of Denial and Anger. LAB (Lanjut Atau Berhenti) merupakan representasi dari Bargaining. Sedangkan ABG (Aku Bisa Gila) adalah harapan yang tak pernah terpenuhi, representasi dari Depression stage.“Emo adalah sebuah komunitas yang berani menurut gue. Kami selalu mengekspresikan perasaan dan vulnerability yang sedang dirasakan dengan ekspresi sejujur-jujurnya. Gue selalu ditemenin emo untuk bangkit kembali karena emo juga yang ngajarin gue buat embrace segala kerapuhan yang ada di dalam diri, emo tuh nggak sekadar musik, emo bagi gue adalah culture orang keren!”Mengidolakan musik keras namun sarat perasaan seperti Day6, The Rose, dan Bring Me The Horizon (B.M.T.H), Dandy Hendstyo memilih untuk rebranding menjadi DNDY yang berani mengejawantahkan perasaannya dan berbagai pengalaman pahitnya lewat lirik-lirik retrospektif, eksploratif, fresh, dengan musik yang menawan yang menggabungkan high-notes, serta menggambarkan slices of life yang telah berlalu. A theatre of mind tentang kepenuhan hati yang tak terbalaskan.“Orbit” terlahir dari tangan DNDY yang dibantu Enrico Octaviano yang memproduseri dan Petra Sihombing yang mengisi gitar di seluruh materi EP ini. DNDY juga bekerjasama dengan Rama Mayristha sebagai komposer LAB dan ABG. Pembuatan Orbit juga tak lepas dari tangan Dwi Santoso dan Tarapti Ikhtiar Rinrin sebagai AnR.“DNDY memiliki banyak sekali modal untuk menyatakan perasaannya dengan emo sebagai poros ekspresi kreatifnya. Suara yang lembut serta power yang unik pada vokalnya, memberikan dimensi yang berbeda di skena emo yang ia jalani. Itu pula yang menjadi dasar kami sebagai label untuk encouraging DNDY kembali bermain di ranah emo.” papar Dwi Santoso sebagai Head of AnR Acuan Entertainment.

Agustus 8, 2024 - 14:30
“Orbit”  , Manifesto Pengalaman Percintaan Toxic DNDY

Acuan Entertainment dengan bangga mengumumkan rilisnya Extended Play (EP) berjudul “Orbit” sebagai manifesto DNDY terhadap pengalaman toxic relationship yang pernah ia lalui. EP ini berisi 3 track dengan LAB (Lanjut Atau Berhenti) sebagai focus track, juga TWISC dan ABG (Aku Bisa Gila).

Pernahkah kamu mengusahakan seluruh kasih, cinta, serta perasaanmu yang padaakhirnya hanya dibalas dengan harapan-harapan kosong? Mengingatkanmu akan bahagia-bahagia semu?

Ibarat dedaunan yang jatuh di musim gugur, ia berterbangan begitu saja tanpa memerhatikanmu. Ia bisa bahagia tanpa kamu, di saat kamu kesulitan melepaskannya.

“Dalam sebuah hubungan, apalagi percintaan, bahagia seringkali menjadi bentuk dari cita-cita. Tapi, seringkali kesedihan dan rasa sakitlah yang banyak terasa dalam perjalanannya. Bagai dua mata koin, perasaan itu pula yang kemudian memberi banyak pelajaran, pengalaman, bahkan jawaban terhadap banyak hal,” pesan DNDY terkait “Orbit”.

“Orbit” merepresentasikan 3 stages of grief. TWISC adalah stages of Denial and Anger. LAB (Lanjut Atau Berhenti) merupakan representasi dari Bargaining. Sedangkan ABG (Aku Bisa Gila) adalah harapan yang tak pernah terpenuhi, representasi dari Depression stage.

“Emo adalah sebuah komunitas yang berani menurut gue. Kami selalu mengekspresikan perasaan dan vulnerability yang sedang dirasakan dengan ekspresi sejujur-jujurnya. Gue selalu ditemenin emo untuk bangkit kembali karena emo juga yang ngajarin gue buat embrace segala kerapuhan yang ada di dalam diri, emo tuh nggak sekadar musik, emo bagi gue adalah culture orang keren!”

Mengidolakan musik keras namun sarat perasaan seperti Day6, The Rose, dan Bring Me The Horizon (B.M.T.H), Dandy Hendstyo memilih untuk rebranding menjadi DNDY yang berani mengejawantahkan perasaannya dan berbagai pengalaman pahitnya lewat lirik-lirik retrospektif, eksploratif, fresh, dengan musik yang menawan yang menggabungkan high-notes, serta menggambarkan slices of life yang telah berlalu. A theatre of mind tentang kepenuhan hati yang tak terbalaskan.

“Orbit” terlahir dari tangan DNDY yang dibantu Enrico Octaviano yang memproduseri dan Petra Sihombing yang mengisi gitar di seluruh materi EP ini. DNDY juga bekerjasama dengan Rama Mayristha sebagai komposer LAB dan ABG. Pembuatan Orbit juga tak lepas dari tangan Dwi Santoso dan Tarapti Ikhtiar Rinrin sebagai AnR.

“DNDY memiliki banyak sekali modal untuk menyatakan perasaannya dengan emo sebagai poros ekspresi kreatifnya. Suara yang lembut serta power yang unik pada vokalnya, memberikan dimensi yang berbeda di skena emo yang ia jalani. Itu pula yang menjadi dasar kami sebagai label untuk encouraging DNDY kembali bermain di ranah emo.” papar Dwi Santoso sebagai Head of AnR Acuan Entertainment.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow