Omset Pedagang Ayam Potong Turun Drastis, Ini Penjelasan Dinas KUKMP Kota Banjar

Harga daging ayam potong di Pasar Kota Banjar melambung tinggi usai lebaran Idul Adha 1444 Hijriah. ... ... ...

Juli 4, 2023 - 21:10
Omset Pedagang Ayam Potong Turun Drastis, Ini Penjelasan Dinas KUKMP Kota Banjar

TIMESINDONESIA, BANJARHarga daging ayam potong di Pasar Kota Banjar melambung tinggi usai lebaran Idul Adha 1444 Hijriah. Akibatnya, para penjual mengeluhkan omset dagangannya menurun drastis alias sepi pembeli. Disampaikan Ade, salah satu penjual ayam potong, harga daging ayam potong saat ini mencapai Rp40 ribu per kilo.

"Kenaikan harga daging ayam itu terjadi mulai dari Hari Raya Idul Fitri sampai sekarang," ungkap Ade saat ditemui di sela waktu jualannya, Selasa (4/7/2023). 

Naiknya daging ayam potong diduga Ade diakibatkan adanya kenaikan harga pakan ayam sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan pasokan ayam.

"Dampak dari kenaikan harga daging ayam  berpengaruh terhadap omset penjualan yang menjadi menurun karena daya beli masyarakat kurang," keluhnya. 

Sementara itu, dikatakan penjual lainnya, Kokom, harga daging ayam normal biasanya berkisar di Rp28 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

Ia menyebutkan dengan mahalnya harga daging ayam potong berimbas pada omset penjualannya terlebih masyarakat juga masih memiliki daging sapi kurban. 

"Kami berharap harga daging ayam dapat stabil kembali sehingga daya beli masyarakat kembali meningkat," harapnya. 

Menanggapi kenaikan harga ayam potong ini, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banjar, Edi Herdianto melalui Kabid Perdagangan Irman Hermana mengungkap tentang bahwa penyebab harga daging ayam di Pasar Tradisional Kota Banjar diakibatkan dari naiknya harga pakan ayam. 

"Berdasarkan hasil pengawasan kenaikan harga itu berasal dari peternak," ujarnya. 

Ia mengaku telah melakukan pengecekan ke beberapa pedagang ternyata memang harga daging ayam itu naik dari peternak. 

"Kami juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan memang harga daging ayam naik di tingkat peternak itu diakibatkan harga pakan ayam yang melambung tinggi," jelasnya. 

Irman menegaskan pihaknya sulit mendorong harga agar stabil kembali dikarenakan faktor kenaikan harga daging ayam yang disebabkan harga pakan di tingkat peternak ini. 

"Kenaikan harga pakan dari tingkat peternak sulit untuk kita intervensi. Tapi jka dibandingkan dengan wilayah lain, Kota Banjar ini masih berada di bawahnya karena ada informasi di wilayah Jabodetabek bahkan sampai mencapai Rp48 ribu per kilogram," kata Irman. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow