OJK Sebut Pertumbuhan Kredit Perbankan di Malang Naik Hingga 12,17 Persen
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Malang menyebut penyaluran kredit perbankan kini mengalami kenaikan hingga 12,17 persen year on year (yoy) atau senilai Rp87,8 miliar ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Malang menyebut penyaluran kredit perbankan kini mengalami kenaikan hingga 12,17 persen year on year (yoy) atau senilai Rp87,8 miliar pada Juli 2023.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan di Malang dipengaruhi sejumlah sektor. Terbesar, yakni sektor perdagangan besar dan eceran yang masih mendominasi.
"Kita terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas," ujar Kasmuri, Rabu (13/9/2023).
Ia mengungkapkan, optimalisasi kerjasama antara perusahaan di sekotor IKNB dengan pihak lain seperti perusahaan finansial teknologi, e-commerce, Pemerintah Daerah hingga berbagai asosiasi usaha menunjukkan hasil yang positif.
Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baik yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan, perusahaan penggadaian, maupun Lembaga Keuangan Mikro.
Diketahui, seluruh pertumbuhan kredit perbankan tersebut diiringi dengan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 23,14 persen yoy pada akhir semester I 2023.
"Ini menunjukkan bahwa tingkat inklusi pasar modal di Malang mulai meningkat," katanya.
Peningkatan tertinggi masih ditunjukkan oleh SID Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 22.418 SID per 30 Juni 2023 atau tumbuh 31,82 persen yoy.
Jumlah nasabah reksa dana juga menunjukkan peningkatan, yakni tumbuh 29,06 persen yoy menjadi 11.470 nasabah sampai dengan akhir Mei 2023. Dominasi nasabah perorangan juga masih terjaga tinggi yaitu mencapai 99,33 persen dari total jumlah nasabah.
Sugiarto menjelaskan, perkembangan edukasi dan perlindungan konsumen jasa keuangan di Malang telah digencarkan.
"Tingkat inklusi di Kota Malang itu di atas nasional yakni 86 persen. Kalau tingkat literasinya 69 persen, nasional 49 persen," ungkapnya.
Sementara itu, ia menyebut jumlah pengaduan masyarakat terhadap pelayanan jasa keuangan di Malang sampai dengan 31 Agustus 2023, mencapai 791 pengaduan mulai dari pinjol ilegal hingga investasi ilegal.
Menurutnya, 23,6 persen merupakan pengaduan pinjol ilegal dan investasi ilegal yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab. Modus yang marak dilakukan adalah melalui transfer uang dari pihak tidak dikenal.
Ia juga memberikan tips agar masyarakat tak tertipu pinjol ilegal ataupun investasi ilegal. Jika masyarakat menerima transfer uang dari pihak yang tidak dikenal, maka jangan gunakan dana itu. Kemudian segera laporkan ke pihak bank terkait.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menghadapi tawaran peminjaman uang dan selalu waspada dengan hanya memilih perusahaan financial technology yang telah berizin dan terdaftar di OJK.
"Jangan menanggapi telepon maupun pesan dari nomor tidak dikenal, terutama apabila pihak tersebut meminta kompensasi sejumlah dana atas kiriman uang yang telah masuk. Lalu simpan dokumentasi dan bukti transfer tidak dikenal tersebut," tandasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?