Nurul Jadid Paiton Jadi Tuan Rumah Haul dan Silaturahmi ke 19 Bani Hadu dan Ruham
Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, Jatim, menjadi tuan rumah acara Haul dan Silaturahmi ke-19 Bani Hadu dan Bani Ruham. Acara yang berlangsung Minggu (19/11/2023) siang t ...
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, Jatim, menjadi tuan rumah acara Haul dan Silaturahmi ke-19 Bani Hadu dan Bani Ruham. Acara yang berlangsung Minggu (19/11/2023) siang tersebut menandai momentum penting dalam menyambungkan silsilah para kiai, nyai, dan pesantren besar di Jawa Timur, dari Banyuwangi hingga Pulau Madura.
Bani Hadu dan Bani Ruham adalah bagian dari silsilah yang menghubungkan lahirnya para ulama dan pesantren besar di sepanjang Jawa Timur. Seperti Ponpes Nurul Jadid Paiton, Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, Ponpes Nurul Abror Al-Robbaniyin Banyuwangi, Ponpes Nurul Islam, Ponpes Walisongo Situbondo, Ponpes Sumber Bunga, Ponpes Badridduja Kraksaan, Ponpes Al-Masduqiyah, Pondok Pesantren An-Nuqayah Sumenep, Ponpes Sumber Payung Pamekasan, dan banyak lainnya.
Acara silaturahmi ini tidak hanya dihadiri oleh lebih dari 3.000 anggota keluarga, tetapi juga dihadiri oleh ulama besar yang terhubung melalui garis keturunan Bani Hadu dan Bani Ruham.
Undangan keluarga mulai berdatangan sejak Minggu dini hari, hingga menjelang acara berlangsung dari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Turut hadir perwakilan Polisi Daerah (Polda) Jawa Timur dan Komando Militer (Kodam) V Brawijaya Jawa Timur.
Beberapa ulama besar juga turut hadir dalam acara silaturahmi tersebut, di antaranya adalah KH. Fadlurrahman Zaini, KH. Moh. Zuhri Zaini, KH. Kholil As’ad Syamsul Arifin, KH. Imamuddin Thoha, KH. Muhyiddin Abdussomad, KH. Achmad Azaim Ibrahimy, KH. Imam Qusyairi Syam, KH. Zainuri Sufyan. PJ Bupati Probolinggo Ugas Irwanto juga turut hadir memberikan sambutan.
Tekankan Pentingnya Silaturahmi dan Kebersamaan
Sebagai shohibul bait dan shohibul hajat, pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini menekankan pentingnya kebersamaan dalam sebuah keluarga. Hal itu, jelas beliau, untuk saling bersama dan berjamaah dalam menghadapi segala permasalahan.
“Sebab kalau kita berjalan hanya sendiri, itu katanya, kita bisa dimakan harimau. Jadi serigala itu memakan kambing yang menyendiri, jadi jika ada kambing seekor itu lemah, sedangkan jika banyak, harimau juga bisa takut, ini pentingnya berjamaah,” ungkap pengasuh Ponpes Nurul Jadid Probolinggo itu.
Selain itu, dalam acara tersebut dijelaskan silsilah pendiri Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, yang terhubung dengan kiai Ismail di Beng Koneng Madura. Kiai Ismail memiliki tujuh anak, antara lain, Kiai Zainuddin, Kiai Mursaha, Kiai Mustofa, Kiai Fatoyah, Kiai Madhah/Kolpoh, Kiai Mudharik, dan Nyai Nur Sari.
Kiai Mudharik, kakek Pendiri Ponpes Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im, dan Nyai Nur Sari, adik dari Kiai Mudharik atau Kiai Mudrika yang merupakan istri dari Kiai Ruham.
“Kalau dicontohkan juga bisa seperti di Situbondo, Kiai Kholil As’ad bin As’ad bin Syamsul Arifin bin Nyai Nur Sari, jadi sama tiga pupuan karena Kiai Zaini dan Kiai As’ad dua pupuan sedangkan Kiai Abdul Mun’im dan Kiai Syamsul sepupuan,” jelas KH. Miftahul Arifin Hasan saat menjabarkan silsilah di hadapan ribuan anggota keluarga.
Kegiatan itu diselenggarakan atas kerjasama antara panitia lokal dari Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan panitia pusat dari keluarga keturunan Bani Hadu dan Bani Ruham. Kegiatan itu turut diisi dengan penampilan hadrah kolaborasi Muhibbus Sholawat dengan Tim Hadrah Ponpes Walisongo, yang berhasil meramaikan acara Haul dan Silaturahmi ke-19 Bani Hadu dan Bani Ruham di Ponpes Nurul Jadid Probolinggo. (*)
Apa Reaksi Anda?