Manfaatkan Limbah Dapur, Mahasiswa KSM-T Unisma Malang Gelar Pelatihan Membuat Lilin Aroma Terapi
Mahasiswa KSM-T Unisma Malang 2023 kelompok 46 Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa KSM-T Unisma Malang 2023 kelompok 46 Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang mengajak masyarakat sekitar khususnya ibu rumah tangga untuk memanfaatkan limbah dapur yang berupa minyak jelantah (minyak tak terpakai) untuk diubah menjadi lilin dengan aroma terapi.
Kelompok ini beranggotakan 12 mahasiswa yang terdiri dari Indra Wiliansyah, Muhammad Silmy Amjad, Ilham Azizul Lutfi, Muhammad Hidayat, Intan Rafika Maulidia, Yuli Rusdiana, Wulidah Nuzulur Rohmah, Rasidin, Ifar Gymnastiar Al Hayya, Vemmy Harja Kusuma Wardani, Didin Mahfudin, Elmera Aksa Kusuma Bernika.
Minyak Jelantah sendiri adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin, dan lain sebagainya. Minyak jelantah menjadi salah satu limbah bahan baku yang tumbuh pesat di lingkungan rumah tangga yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh dan lingkungan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pemanfaatan minyak jelantah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk meminimalisir limbah minyak jelantah serta mengurangi pencemaran lingkungan.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum khususnya warga Dusun Besuki mengenai produk yang dihasilkan dari minyak jelantah yaitu lilin aromaterapi dan memberikan penyuluhan mengenai pembuatan lilin aromaterapi dengan memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan dasarnya.
"Lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini bermanfaat bagi masyarakat Dusun Besuki, salah satunya guna meminimalisir limbah dapur, selain itu juga produk ini bisa diperjualbelikan," ujar Yud, salah satu ibu rumah tangga yang ada di Dusun Besuki.
Kegiatan penyuluhan dan pendampingan diawali dengan pemaparan materi mengenai manfaat dan kegunaan lilin aromaterapi, cara pembuatan lilin aromaterapi serta pendampingan dijalankan kurang lebih selama 3 hari. Kemudian, dilanjutkan dengan praktik pembuatan lilin aromaterapi yang dilakukan bersama ibu-ibu rumah tangga di Dusun Besuki, Desa Wringinanom.
Mahasiswa Unisma Malang berharap kegiatan ini dapat bermanfaat dan terus dilanjutkan serta dikembangkan oleh warga Dusun Besuki, Desa Wringinanom. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Muhammad Silmy Amjad, Mahasiswa KSM-T Kelompok 46 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?