Mahasiswa UWG Malang Berdiskusi Soal Kebhinekaan

Sebuah acara diskusi bertajuk "BERISIK, BERBINCANG ASYIK" tentang kebhinekaan telah berhasil mengumpulkan perhatian dari berbagai kalangan

Agustus 16, 2023 - 20:20
Mahasiswa UWG Malang Berdiskusi Soal Kebhinekaan

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebuah acara diskusi bertajuk "BERISIK, BERBINCANG ASYIK" tentang kebhinekaan telah berhasil mengumpulkan perhatian dari berbagai kalangan, terutama para mahasiswa. Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2022 UWG Malang, Ahmad Adi Kurniawan, menjadi salah satu peserta yang beruntung mengikuti acara tersebut.

Acara yang diselenggarakan di Ijen Suites Resort & Convention Malang pada tanggal 11 Agustus 2023 ini dihadiri oleh narasumber hebat, antara lain Ibu Chatarina Muliana, Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikburistek), bintang/artis dari "Yosi Project POP," dan Habib Jafar, seorang Youtuber ternama.

Tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan untuk menghadiri acara ini, mengingat proses pendaftaran dan perolehan tiketnya cukup selektif. Acara diskusi yang bertujuan untuk membahas isu kebhinekaan ini menarik perhatian mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia. Pada tahun ini, acara serupa diadakan di setiap provinsi dengan proses seleksi yang ketat, sehingga hanya mahasiswa terpilih yang bisa mengikuti acara tersebut.

merdeka-belajar.jpg

Salah satu aspek menarik dari diskusi BERISIK adalah fokus pada pentingnya keberagaman di kalangan mahasiswa. Acara ini mampu mengumpulkan lebih dari 150 mahasiswa dari berbagai kampus di Jawa Timur. Dalam diskusi ini, para peserta diajarkan untuk bersikap kritis dalam menghadapi situasi dan menghargai perbedaan.

Ahmad Adi Kurniawan, mahasiswa UWG Malang, menyatakan bahwa salah satu poin diskusi yang menarik adalah mengenai perlakuan berbeda terhadap mahasiswa berdasarkan latar belakang agama dan suku. Ia menunjukkan contoh kasus di mana seorang mahasiswa beragama Kristen dan suku Batak merasakan perlakuan tidak adil dari dosen-dosennya di sebuah PTN. Diskusi ini membuka peluang untuk memahami cara-cara yang tepat dalam menanggapi kasus semacam ini.

jafar.jpg

Selain itu, peserta juga dibekali dengan kemampuan untuk menghargai perbedaan. Dalam suasana yang penuh kebersamaan, mahasiswa-mahasiswa dari berbagai agama dan kepercayaan mampu saling mengenal, berbagi cerita, dan bertukar pandangan tanpa dibatasi oleh perbedaan. Hal ini dianggap sebagai peluang berharga untuk memperluas jaringan dan relasi antar-mahasiswa dari berbagai kampus.

Dengan semangat kebhinekaan dan saling menghormati, acara diskusi "BERISIK, BERBINCANG ASYIK" berhasil menciptakan wadah bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk berdialog dan belajar tentang pentingnya keberagaman di tengah-tengah perkuliahan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow