Mahasiswa KSM-T Unisma Malang Manfaatkan Lahan Budidaya Ikan untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal
Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 3 Unisma Malang melaksanakan program kerja di Desa Sukoanyar.
TIMESINDONESIA – Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 3 Unisma Malang melaksanakan program kerja di Desa Sukoanyar.
Desaitu terletak di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Sukoanyar memiliki luas wilayah sekitar 344.983 Ha, dengan jumlah penduduk desa sebanyak 6.779 jiwa.
Desa Sukoanyar sebagian besar penduduknya bermata pencaharian pada sektor pertanian dan perikanan. Salah satu hasil pertaniannya adalah Kacang Hijau. Saat ini terdapat 10 anggota mahasiswa KSM-Tematik Universitas Islam Malang yang ingin melaksanakan pengabdian pada masyarakat di Dusun Cokro, Desa Sukoanyar, Kabupaten Malang dengan tujuan untuk membantu kesejahteraan masyarakat Desa Sukoanyar melalui Pemberdayaan dan Pengembangan Embung untuk meningkatkan penghasilan desa dengan cara yang lebih baik kedepannya.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Permasalahan yang dihadapi oleh warga desa Sukoanyar adalah terdapat lahan embung yang pengoperasiannya masih kurang efisien dan kurang memadai untuk digunakan sebagai media pemberdayaan budidaya ikan.
Sebelumnya telah muncul program serupa yang bermaksud sama dalam mengelola lahan embung, namun program tersebut masih belum diterapkan dengan baik untuk masa jangka panjang kedepannya sehingga program tersebut berhenti tanpa adanya kabar kelanjutan yang jelas.
Untuk itu, permasalahan embung ini harus dilakukan dan dijadikan sebagai kegiatan yang bermanfaat. KSM – Tematik Unisma Malang bermaksud membantu masyarakat menjadikan lahan embung yang dapat digunakan seterusnya dan juga menarik masa untuk turut menggunakannya secara bersama-sama.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan bersama-sama oleh kelompok 3 besama Syukur selaku Ketua HIPPA terkait rencana yang ingin kami sampaikan mengenai penyusunan rencana perihal pengembangan budidaya dimulai dengan penanaman benih Ikan Nila dan pembuatan Karamba.
“Embung Cokro memiliki 2 potensi, yaitu budidaya ikan dan sarana wisata. Akan tetapi masyarakat di Dusun Cokro masih kurang pengetahuannya dalam mengelola sumber sumber daya yang ada.” Ujar Syukur selaku Ketua HIPPA.
Berdasarkan rapat yang telah dilakukan bersama Syukur selaku Ketua HIPPA dan Yatemo selaku Pengurus Harian HIPPA, telah sepakat bahwa pengembangan kedua potensi tersebut akan dimulai dengan pembenihan ikan nila, pembuatan karamba dan pembuatan desain 3D embung cokro sebagai rencana pengembangan sarana wisata untuk Desa Sukoanyar.
Pengembangan sektor budidaya akan menjadi program unggulan yang fokusnya akan ditekankan untuk bisa digunakan dan dikembangkan secara terus menerus kedepannya. Tujuan dari kegiatan dibidang perikanan dan budidaya ini adalah untuk meningkatkan kualitas SDM hasil budidaya ikan juga sebagai bentuk kesediaan lahan infrastruktur yang memadai dan kondusif di sektor budidaya perikanan.
Diharapkan penerapan pemberdayaan dan pengembangan embung ini dapat memicu Desa Sukoanyar agar lebih gigih berkomitmen untuk meningkatkan produksi dari sektor budidaya ikan dan lahan sesuai dengan potensi wilayah Desa Sukoanyar.
Melalui pembuatan Desain 3D oleh mahasiswa Unisma Malang ini, diharapkan masyarakat mampu ikut mengembangkan sarana wisata ini dengan turut menjaga keindahan dan kebersihannya. Agar sarana tetap terjaga keberlangsungannya selama mungkin untuk digunakan sebagaimana fungsinya oleh masyarakat Desa Sukoanyar. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 3 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?