Mahasiswa KSM-T Unisma Malang Kenalkan Bidudaya Maggot untuk Sampah Organik Rumah Tangga
11 mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM-T) Unisma Malang kelompok 35 melaksanakan program kerja Pengelolaan Sampah untuk Menunjang Ekonomi Kreatif. Kegiatan yang berlokasi di Dusun Karang Kunci desa Randuagung Singosari Kabupaten Malang itu dilaksanak
TIMESINDONESIA – 11 mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM-T) Unisma Malang kelompok 35 melaksanakan program kerja Pengelolaan Sampah untuk Menunjang Ekonomi Kreatif. Kegiatan yang berlokasi di Dusun Karang Kunci desa Randuagung Singosari Kabupaten Malang itu dilaksanakan sejak 30 Januari 2023.
Dalam hal ini dilakukan pengolahan sampah organik rumah tangga masyarakat Dusun Karang Kunci. Pengolahan sampah organik tersebut digunakan untuk pembudidayaan maggot.
Mahasiswa Unsima yang melaksanakan program ini ada Neila, Rani, Nurul, Bela, Nabila, Annisa, Ilmy, Taufiq, Reza, Fahmi, dan Wildan. dan dibimbing oleh Oktriza Melfazen, ST, MT.
Maggot atau sebagian orang menyebutnya belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF). Maggot BSF mampu mengurai sampah makanan sebanyak 2-5 kg perhari. Masyarakat Desa Randuagung khususnya dusun Karang Kunci dapat memanfaatkan sampah organik rumah tangga sebagai pembudidayaan maggot.
Hal ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk dapat mengurangi sampah makanan yang dibuang begitu saja. Sehingga, dapat menjadi solusi dari pembuangan sampah sisa makanan. Adapun ternak maggot itu sendiri jika dilakukan dengan serius memiliki peluang pasar yang besar seperti sebagai bahan pakan hewan peliharaan khususnya ikan dan hewan unggas.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Menurut Bapak Soebagio, Kepala Dusun Karang Kunci, maggot ini sangat mudah untuk dibudidayakan, teknik pemeliharaan sederhana, perawatan mudah, tidak perlu tempat besar, tidak perlu mencarikan makanan hanya perlu dana awal untuk membeli lalat BSF dan ketersediaan pakannya yang bisa didapatkan dari sampah organik rumah tangga.
“Dengan adanya program budidaya maggot ini, saya sangat setuju. Program ini sangat bagus untuk dijadikan sumber pendapatan tambahan bagi warga, maggot dalam pandangan Islam jika diperjualbelikan hukumnya boleh apabila menggunakan aturan tertentu. Seperti saya tidak jual maggot tetapi ada biaya pengganti untuk merawat maggot tersebut,” jelas Soebagio.
Sejalan dengan itu, Bapak Soebagio menegaskan harapan kedepannya dengan adanya program budidaya maggot ini nantinya bisa dikembangkan di Randuagung terutama Dusun Karang Kunci.
Adapun pembudidayaan maggot itu sendiri, dimulai dengan proses pembelian dan pemeliharaan benih maggot. Menurut Neila Alfi selaku ketua KSM kelompok 35, “program pembudidayaan maggot ini dimulai dengan lalat BSF bertelur dan menetas dalam waktu 3-4 hari, selanjutnya benih tersebut akan menjadi larva atau baby maggot.
Larva maggot dikembangkan di biopond atau tempat pembesaran maggot selama 18 hari dan diberi pakan sampah organik. Ketika maggot mencapai ukuran dewasa dapat dipanen, selanjutnya masuk pada proses penjualan. Sehingga hasil pemeliharaan maggot nantinya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dusun Karang Kunci.
Untuk menunjang budidaya maggot tersebut, kepada masyarakat sekitar telah terlebih dahulu dilakukan sosialisasi dan pembiasaan pemilahan sampah antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya setiap pagi anggota kelompok 35 KSM-T akan mengumpulkan sampah organik warga sebagai bahan pakan dan tempat hidup maggot.
Mahasiswa KSM-T Unisma Malang berharap dengan terbiasanya warga melakukan pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga dapat bermanfaat sebagai salah satu langkah awal dalam menjaga lingkungan. Lebih lanjut pengenalan budidaya maggot dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga dapat terus dilakukan sehingga menjadi salah satu bentuk passive income masyarakat Dusun Karang Kunci Desa Randuagung Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Pewarta: Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 35 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?