Mafindo Malang Ajak Lansia Bijak Gunakan YouTube
Pemanfaatan platform YouTube secara bijak perlu menjadi kesadaran semua kalangan termasuk kalangan lanjut usia (lansia). ...
TIMESINDONESIA – Pemanfaatan platform YouTube secara bijak perlu menjadi kesadaran semua kalangan termasuk kalangan lanjut usia (lansia). Sebagai salah satu golongan yang akrab dengan platform video berbagi tersebut, lansia menjadi kelompok yang rentan terpapar hoaks, penipuan, hingga hasutan. Untuk itu, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Malang kembali mengajak generasi lansia untuk bijak menggunakan YouTube.
Hal tersebut diwujudkan melalui Program Tular Nalar Akademi Digital Lansia (ADL). Selama beberapa jam, para lansia dari berbagai latar belakang mengikuti kegiatan pelatihan yang dikemas secara interaktif.
Mereka belajar berbagai hal berkaitan dengan platform YouTube dan pemanfataannya secara bijak. Menurut Koordinator Wilayah Mafindo Malang, Anandito Birowo, di era digital, informasi begitu cepat sehingga terjadi tsunami informasi.
"Kondisi tersebut menuntut lansia harus melek dan turut melawan hoaks," kata Anandito usai kegiatan ADL, Jumat (17/3/2023) di Polkesma.
BACA JUGA: Ajak Kritis dan Bijak Bermedsos, Mafindo Malang Gelar Akademi Digital Lansia
Dia menyampaikan bahwa Program Tular Nalar Akademi Digital Lansia bertujuan menciptakan masyarakat yang imun atau kebal terhadap hoaks. Agar mereka turut melindungi keluarga dari gangguan informasi.
Akademi Digital Lansia oleh Mafindo Malang
Kali ini, Akademi Digital Lansia (ADL) Batch 2 digelar di Aula Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma), Jumat (17/3/2023). Diikuti oleh 70 peserta dari berbagai komunitas lansia, pralansia, dan pendamping lansia di antaranya Forum Keluarga Disabilitas, Pergerakan Perempuan Kreatif, dan Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI/Polri (Pepabri).
“Tiga di antara para peserta Akademi Digital Lansia ini adalah teman tuli,” kata Anindito Birowo dalam keterangannya.
Dua hari sebelumnya, Mafindo Malang telah menyelenggarakan agenda serupa di Malang Creative Center (MCC), Rabu (15/3/2023), yang diikuti 20 peserta lansia dan pralansia.
"Jadi total 90 peserta, terdiri atas lansia dan pra lansia 80 orang dan pendamping lansia 10 orang," imbuh Anindito.
Pada sesi ini, para peserta dibagi dalam sembilan kelompok, masing-masing didampingi fasilitator yang berbagi materi tematik YouTube. Materi yang diberikan di antaranya mengenal konten dan algoritma YouTube, bijak mengakses YouTube, menciptakan YouTube yang aman bagi lansia dan keluarga, mengindentifikasi konten negatif di YouTube, dan praktik cek fakta dengan Kalimasada dan Tipline Mafindo.
Wakil Direktur III Polkesma, Kissa Bahari menuturkan jika para lansia terus belajar mengikuti perkembangan teknologi. Sehingga lansia tetap sehat dan produktif.
“Para senior (lansia) lahir sebelum diciptakan komputer. Tapi tetap semangat belajar,” ujarnya.
Selain itu, lansia harus bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Disesuaikan dengan kebutuhkan. Termasuk mengatur lama waktu dalam menonton YouTube. “Belajar tanpa henti, otak terasah, dan lebih fresh,” ujarnya.
Alfi (40), salah satu peserta di Polkesma, mengaku program Tular Nalar ADL sangat bermanfaat sehingga lebih memahami fitur-fitur YouTube, sehingga bisa bersikap lebih bijak dalam menghadapi konten kategori hoaks, hasutan dan penipuan.
“Kegiatan ini kaya dengan pengetahuan dan bisa menjangkau ibu rumah tangga dan generasi milenial," ujarnya.
Hal senada disampaikan Yanti (52), salah satu peserta program Tular Nalar ADL di MCC. Menurut dia, materi yang diberikan bermanfaat dan memberikan wawasan khususnya dalam mengakses konten-konten Youtube. "Ke depannya semoga bisa lebih bijak dalam kuota dan konten yang dilihat," ujarnya. (*)
Apa Reaksi Anda?