Lokakarya Media SKK Migas Tingkatkan Sinergi Menuju Kedaulatan Energi
Sejumlah pimpinan redaksi dari media cetak, online, televisi, dan radio menghadiri Lokakarya Media Periode III yang digelar oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Us ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejumlah pimpinan redaksi dari media cetak, online, televisi, dan radio menghadiri Lokakarya Media Periode III yang digelar oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Jabanusa di Seminyak, Bali, pada 15-16 November 2023.
Dengan tema "Roadmap Industri Hulu Migas Menuju Ketahanan Energi Nasional dan Tantangannya Dalam Mewujudkan Kedaulatan Energi di Tengah Disrupsi," lokakarya media bertujuan meningkatkan sinergi antara Pemerintah, SKK Migas, KKKS, dan media untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peran vital Industri Hulu Migas dalam ketahanan energi dan pembangunan daerah, serta meningkatkan citra positif kegiatan tersebut di Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Nurwahidi, memaparkan kinerja dan kegiatan operasi semester I tahun 2023 di Wilayah Jabanusa. Produksi minyak mencapai 190.456 BOPD, produksi gas sebesar 713,69 MMSCFD, dengan 5 kegiatan pemboran eksplorasi dan 12 kegiatan pemboran eksploitasi. Nurwahidi menekankan pentingnya dukungan media untuk mencapai target nasional produksi minyak 1 Juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, menyampaikan strategi komunikasi Industri Hulu Migas dalam menghadapi dinamika dan tantangan, termasuk perubahan ekonomi, geopolitik, keamanan energi, tren investasi, dan transisi energi. Hudi juga menyoroti kontribusi Industri Hulu Migas terhadap perekonomian, contohnya program apprentice yang memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat sekitar.
Dua narasumber, Tenaga Ahli Utama Bidang Energi, Kedeputian I Kantor Staf Presiden, Hageng Suryo Nugroho, dan Anggota Dewan Pers, Arif Zulkifli, memberikan wawasan pada lokakarya ini. Hageng membahas potensi migas Indonesia yang belum dimanfaatkan sepenuhnya dan perlunya regulasi insentif fiscal yang menarik, sedangkan Arif Zulkifli menyoroti peran media dalam mengembangkan komunikasi yang efektif di Industri Hulu Migas untuk mendukung ketahanan energi.
"Hak informasi publik perlu dipenuhi, namun wartawan yang memberitakan juga harus paham kode etik," tegas Arif. Lokakarya ini menjadi langkah maju dalam membangun hubungan yang lebih erat antara pemerintah, industri, dan media untuk mendukung Industri Hulu Migas Indonesia.
Apa Reaksi Anda?