Lembaga Dakwah PBNU Kembali Gelar Roadshow Literasi Digital dan Ajak Dai-Daiyah Muda Aktif Bermedia Sosial

Lembaga Dakwah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) kembali menggelar Roadshow Literasi Digital Edisi ke-5, menyapa Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek. ...

Maret 27, 2024 - 20:30
Lembaga Dakwah PBNU Kembali Gelar Roadshow Literasi Digital dan Ajak Dai-Daiyah Muda Aktif Bermedia Sosial

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lembaga Dakwah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) kembali menggelar Roadshow Literasi Digital Edisi ke-5, menyapa Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek.

Kegiatan Literasi Digital Edisi ke-5 Lembaga Dakwah PBNU bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) digelar di Gedung PCNU Trenggalek, Jawa Timur pada Selasa (26/03/2024) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, KH. Nurul Badruttamam, MA. mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Dakwah PCNU Trenggalek sebagai tuan rumah kegiatan Literasi Digital Edisi ke-5 kali ini.

Kiyai Nurul juga menyampaikan akan pentingnya generasi milenial, untuk turut aktif dan cakap dalam bermedia. Menurutnya, Dai-Daiyah Muda NU kini harus berperan aktif dan jadi pelopor dalam berdakwah di media sosial.

“Era Digital ini, berdakwah tidak boleh hanya dari mimbar namun berdakwah melalui media justru lebih besar pengaruhnya. Masyarakat banyak yang menjadikan media sosial sebagai referensi keagamaannya,” ucap Kiyai Nurul dalam keterangan persnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (27/3/2024).

“Sebagai generasi dai-daiyah muda NU, kita dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam berdakwah, menjadi teladan yang baik dan bijak dalam bermedia. Kita tidak boleh sekedar menjadi penonton dan pengikut arus, tapi harus menjadi pelopor dan mendominasi dalam kebaikan di dunia maya ini,” sambungnya.

Hal senada juga diutarakan Pengurus Lembaga Dakwah PBNU KH. Ahmad Rosyidin Mawardi yang mengatakan bahwa Generasi Millenial, Zillenials dan Gen-Z khususnya Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, harus mendominasi dan memotori media dengan konten-konten positif.

Menurut Kiyai Rosyidin, diperlukan kesadaran dan inovasi dan strategi baru dalam berdakwah, yang relevan dengan kemajuan zaman. Banyak tokoh dai muda yang mendapat panggung tinggi di media sosial, ini bisa dijadikan sebagai contoh, untuk dikembangkan lebih baik lagi oleh para Dai-Daiyah Muda Nahdlatul Ulama.

“Berdakwah di media sosial, dapat dimulai dari membuat konten-konten positif, edukatif dan turut mengcounter konten konten negatif yang memecah belah umat,” kata Kiyai Rosyidin.

Selain itu, Ketua LD PCNU Kabupaten Trenggalek KH. Ali Asmungi dalam paparan materinya menyampaikan bahwa di Era Post Truth ini, banjirnya informasi di sosial media menjadikan campur aduknya informasi yang benar dan yang salah sehingga penting untuk  melakukan saring sebelum sharing ketika menerima sebuah informasi, dan tidak boleh menelan informasi secara mentah.

“Era dunia digital, banyak sekali informasi yang berseliweran, bercampur aduk antara yang benar dan salah. Sehingga, sebagai generasi Zillenials, harus bisa lebih jeli dan teliti mencari kebenarannya, mencari sumber yang valid dan benar, menyaring dahulu, baru kemudian jika itu baik, benar dan membawa maslahah dapat di bagikan sebagai pencerah di kalangan masyarakat,” ungkapnya.

Ketua PCNU Kabupaten Trenggalek KH. Yusuful Khamdani, M.SI, juga menjelaskan mengenai pentingnya peranan dai-daiyah muda NU di era masa kini, yang melek teknologi dan cakap dalam bermedia. Strategi dan model dakwah yang kreatif inovatif di media harus ada yang muncul dari generasi muda, sehingga dakwah menjadi lebih menarik minat masyarakat.

Oleh karenanya, KH. Yusuful Khamdani menegaskan, bahwa dakwah yang ramah, kreatif inovatif harus dapat mendominasi di era saat ini. “Dakwah yang ramah, kreatif dan inovatif ini sebagai penyejuk di masyarakat, pemersatu bangsa dan teladan untuk dapat diikuti generasi muda lainnya, ikut turut membagikan konten-konten yang edukatif dan ilmu ilmu yang bermanfaat,” tandasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow