KSM-T 05 Unisma Malang Gelar Praktik Edukasi EcoPrint pada Media Kain di SD Negeri Kemiri 1

Edukasi ecoprint adalah salah satu program kerja kelompok 05 KSM-T Unisma Malang dilaksanakan di SD Negeri Kemiri 1, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto, Jumat (08/09/23)

September 15, 2023 - 12:00
KSM-T 05 Unisma Malang Gelar Praktik Edukasi EcoPrint pada Media Kain di SD Negeri Kemiri 1

TIMESINDONESIA, MALANG – Edukasi ecoprint adalah salah satu program kerja kelompok 05 KSM-T Unisma Malang dilaksanakan di SD Negeri Kemiri 1, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto, Jumat (08/09/23)

“Adanya praktik pembuatan taplak dengan teknik ecoprint ini merupakan bentuk cinta alam, mengenal jenis-jenis tumbuhan serta dapat menumbuhkan kreativitas dan inovatif para siswa SDN Kemiri 1. Dengan memanfaatkan tumbuhan siswa dapat lebih mengenal motif unik dengan teknik cetak dari bahan alami dan ramah lingkungan,” papar Kacung Hari Setiawan Ketua Tim KSM-T 05 Unisma.

Siswa siswi SDN Kemiri 1 yang mengikuti kegiatan praktik ecoprint yakni dari kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Ecoprint merupakan teknik cetak yang menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan dan dapat digunakan pada banyak media. “ecoprint sangat mudah dibuat, proses pengerjaan yang sangat menyenangkan dan seru,” papar Afka siswa Kelas 4 SDN Kemiri 1.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Hasil ecoprint yang unik dan sederhana sering dianggap sebagai karya seni yang mudah dibuat padahal harus melalui proses yang cukup memakan waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kain berwarna putih yang bisa disebut dengan kain mori. Pembuatan ecoprint dilanjutkan dengan menempelkan bunga dan daun sebagai motif di atas kain. Pemilihan daun-daun dan bunga untuk ecoprint tidak sembarangan. Risha menuturkan bahwa permukaan daun yang halus lebih tepat digunakan untuk pembuata ecoprint. “Tidak semua daun atau bunga dapat digunakan dan menghasilkan warna walau sudah kita rendam dengan tawas.

Selanjutnya persiapan sebuah alas kemudiaan penataan daun dan bunga yang atasnya dilapisi oleh plastik lalu ditumbuk menggunakan palu dan sampai tumbuhan tersebut mengeluarkan zat warna pada kain mori.

Yang terakhir ialah proses pencelupan kain terdapat motif daun dan bunga ke dalam air tawas selama kurang lebih 10 menit lalu dijemur. Setelah itu hasil cetakan dan taplak meja bisa dipakai. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 5 Universitas Islam Malang (UNISMA)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow