Komunitas Pecinta Iguana Bandung Sukses Hibur Masyarakat

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Siapa yang tak kagum Ketika melihat “kadal” besar berwarna beragam, seperti merah, hijau, biru, dan albino berkeliaran di halaman umum. Macam reaksi yang dimunculkan anak-anak pun menambah semarak hadirnya komunitas pecinta iguana yakni Baraya Iguana Bandung di Kiara Artha Park.

Iguana yang memiliki nama ilmiah atau nama latin iguana iguana, berasal dari beberapa negara, seperti iguana berwarna hijau berasal dari Amerika bagian Selatan. Iguana berwarna merah muda berasal dari kepulauan Galapagos, dan ada juga iguana yang berasal dari Colombia, Elsavador, Peru, dll.

Iguana yang banyak dikenal karena jadi hewan peliharaan ini memiliki ciri fisik perawakan kekar, memiliki duri yang menonjol di bagian kepala, leher, punggung dan ekor. Iguana juga memiliki glambir di bawah leher.

Contoh iguana yang berasal dari Elsavador, badannya agak pendek tetapi bertumbuh ke atas. Iguana ini biasanya memakan sayuran dan buah-buahan, sebagai penunjang kebutuhan proteinnya, iguana ini pun kerap memakan serangga.

Bulan kawin Iguana biasanya di bulan April hingga ke September dan bila masanya tiba, iguana jantan agak sedikit “gelisah” sehingga kadang suka berlaku lebih agresif dari biasanya. Untuk solusinya, maka iguana tersebut harus dikawinkan.

Iguana ada yang dipelihara di kandang serta ada juga yang di luar kandang. Bila pemeliharaanya berbeda, hasil pola perilakunya pun berbeda. Jika diam di kandang lebih terbatas dalam gerak tidak seperti yang diliarkan di luar kandang.

“Iguana ini hewan yang bergantung terhadap cahaya panas matahari untuk membantu pertumbuhan tubuhnya.Dengan berjemur minimal 2 jam sehari, system pencernaan/metabolismenya akan menjadi baik dan sehat. Iguana perlu sinar matahari untuk membantu pencernaan makanannya sehingga kalau tidak terkena panas matahari kesulitan buang kotorannya,” ujar Edi Priatna, Ketua Baraya Iguana Bandung (BIB), di Kiara Artha Park Bandung, Minggu (7/5/2023).

“Kami awalnya sebagai penggemar iguana, berteman dan berkumpul di social media tetapi kemudian memutuskan untuk pertemuan offline setelah pandemi selesai,” lanjut Edi.

Ia merasa dengan pertemuan ini, persaudaraan semakin erat antar sesama penggemar iguana ini. Dengan bertemu bisa saling berdiskusi atau bertukar pikiran perihal kondisi hewan peliharaannya masing-masing. Dulu awalnya hanya penggemar iguana kecil-kecil saja, ternyata setelah berkumpul, banyak juga pemiliki iguana jumbo.

Edi rutin berkumpul bersama teman-teman penyuka iguana ini setiap minggunya. Selain menjemurkan iguana-iguananya yang berasal dari negara Colombia, Elsavador, juga Peru, mereka bisa bertukar informasi perihal apa saja.

Selain itu, dengan saling berbagi pengetahuan perihal iguana, mereka jadi tahu apa kelebihan iguana yang berasal dari negara-negara luar tersebut.

Tak heran, dengan pertemuan yang saling mengisi ini, anggota yang kumpul pun tidak hanya berasal dari Bandung, tetapi dari daerah seperti Tanjungsari, Sumedang, Purwakarta hingga Bekasi, dll, ikut hadir.

“Berbicara tentang masa usia hidup iguana ini terbilang lama, bisa sekitar 15 tahunan lebih, dan panjangnya bisa mencapai dua meteran, terutama untuk iguana hijau,” ujar Ketua BIB ini.

“Untuk iguana yang sudah tahunan, harganya bisa mencapai 1.5jutaan ke atas, dan itu terhitung “murah” karena memelihara iguana selain perlu tekun, juga waktu membesarkan mereka tidak semudah yang dilihat orang,” kata Ketua komunitas pecinta iguana Baraya Iguana Bandung, Edi. (*)