Kolaborasi Indonesia-Korea Ciptakan Daya Saing Petani Milenial Melalui Long Term Training Smart Farming

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merumuskan berbagai program strategis unt ...

Oktober 5, 2023 - 19:00
Kolaborasi Indonesia-Korea Ciptakan Daya Saing Petani Milenial Melalui Long Term Training Smart Farming

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merumuskan berbagai program strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara berkelanjutan. Salah satu program unggulan yang saat ini tengah diupayakan adalah penyelenggaraan pelatihan dalam bidang smart farming. 

Smart Farming adalah pendekatan inovatif yang menggunakan teknologi informasi, sensor, dan komputasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor pertanian. Yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing petani, mengurangi kerugian akibat hama dan penyakit tanaman, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, serta meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. 

training-smart-farming-2.jpg

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan bersama Tim Expert Korea Selatan dalam proyek Enhanching Millenial Farmer’s Income by Adopting K-Smart Farm Technologies in Indonesia. berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi para petani melalui penyelenggaraan long term training.  

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, bahwa ke depan Indonesia tidak hanya mengandalkan pertanian konvensional namun harus menggunakan smart farming dan digitalisasi. Guna menerapkan itu semua maka peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing mutlak dibutuhkan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern di masa depan.

training-smart-farming-3.jpg

Long term training ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar sambil bekerja dalam waktu yang relatif lama dengan rentang waktu 6 dan 3 bulan.  Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Balai BBPP Ketindan, Sumardi Noor, pada tanggal 18 September 2023 lalu. Dengan peserta sebanyak 20 orang petani milenial. 
Para peserta selama rentang beberapa bulan berlatih, akan diajak untuk mendalami proses agribisnis smart farming dari mulai tanam sampai pemasaran.

Materi-materi yang akan diberikan dalam long term training ini meliputi: arah kebijakan pengembangan smart farming di Indonesia, budaya kerja, aplikasi peralatan smart farming, persiapan tanam dan penanaman, manajemen iklim mikro tanaman, manajemen nutrisi, manajemen pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, pemasaran produk, analisa usaha dan permodalan.

Dengan meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang smart farming, akan memberikan dampak positif yang signifikan pada efisiensi dan produktivitas pada usahatani petani milenial. Oleh karena itu, para peserta juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan dan menyebarkan kembali ilmu agribisnis smart farming yang telah diperoleh kepada rekan kerja dan mitra lainnya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia secara umum serta menjawab tuntutan ketahanan pangan di masa depan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertaian, Dedi Nursyamsi, mengatakan mengatakan, sinergitas pemerintah, penyuluh dan petani harus terjalin dengan baik. Agar upaya dan program pembangunan pertanian dapat terlaksana dengan mudah apabila semua insan saling bersinergi. Menurutnya, pembangunan pertanian ditujukan untuk menyediakan pangan, utamanya untuk seluruh warga Indonesia.

“Saya mengajak semua, para petani untuk mengimplementasikan smart farming agar produktivitas meningkat, kualitas produk dapat diperbaiki, dan ongkos produksi dapat ditekan,” tandas Dedi. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow