KKN Unisla Desa Besur Kembangkan Budidaya Ikan Lele Berbasis Probiotik
Guna memotivasi keberlanjutan Budidaya ikan lele, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Lamongan (Unisla) Kelompok 10 Desa Besur mengadakan Workshop Pembuatan Probiotik guna menunjang
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Guna memotivasi keberlanjutan Budidaya ikan lele, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Lamongan (Unisla) Kelompok 10 Desa Besur mengadakan Workshop Pembuatan Probiotik guna menunjang “Budidaya Ikan Lele Organik” di Taman Edukasi, Desa Besur. Minggu, (3/9/2023).
Menurut Suyoto, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sekaligus Praktisi Budidaya Perikanan, Desa Besur merupakan salah satu desa di Kecamatan Sekaran yang berhasil dalam pertanian organik-nya.
"Di samping itu beberapa warga yang tergabung Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakkan) "Besur Lestari" telah membudidayakan ikan lele sebagai upaya memajukan subsektor perikanan budidaya di desa ini," katanya.
Namun dalam perjalanannya, lanjut Suyoto, belum berhasil, diduga karena masih menggunakan teknik konvensional, yaitu plankton system.
"Budidaya Ikan lele organik memiliki beberapa keunggulan yaitu hemat pakan, hemat biaya pemeliharaan, menekan mortalitas. Tidak banyak memerlukan penggantian air, bebas bahan kimia, bebas bau, limbahnya dapat dimanfaatkan, dan rasa daging ikan lele lebih gurih," ucapnya.
Pada kesempatan lain, pemateri workshop, Ahmad Saefuddin Zuhri, Penyuluh Perikanan Lamongan, memaparkan bahwa Probiotik dibuat dari bahan gula merah, dedak, air kelapa tua, telur, yakult, molase, air perasan batang pisang yang sudah membusuk sebagai bahan utama pembiakan bakteri.
"Dan sebagai bahan booster nya adalah buah papaya masak yang mengandung enzim papain, yang berguna membantu ikan lele dalam menghidrolisis protein dalam pakan, sehingga pertumbuhan ikan lele semakin cepat dan umur budidaya akan lebih pendek," tuturnya. (*)
Apa Reaksi Anda?