Kaharudin Jafar: Partisipasi Pemilih dalam Pemilu sebagai Wawasan Kebangsaan
Untuk kali ketiga anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Kaharudin Jafar melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ...
TIMESINDONESIA, BONTANG – Untuk kali ketiga anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Kaharudin Jafar melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan. Giat ini digelar di Hotel Grand Raodah Kota Bontang, Senin (18/03/2024).
Hadir sebagai narasumber mantan Ketua KNPI Bontang Samsudin Banna dan Ketua DPD KNPI Bontang Febri.
Dalam sambutannya, politisi Fraksi Golkar itu mengungkapkan pentingnya sosialisasi sebagai sarana untuk memaksimalkan peran keluarga dalam memahami hadirnya nilai kebangsaan dalam rumah tangga.
Begitu pun saat gelaran Pemilu 2024 yang baru saja berlalu. Pemahaman masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih adalah salah satu bentuk kongkrit pengejawantahan wawasan kebangsaan.
“Kita sudah selesai mengikuti Pemilu 2024 dan saya yakin kita semua andil dalam menentukan pilihan dan menjaga suasana pemilu yang damai,” ujar Kahar di hadapan peserta dominan perempuan itu.
Sementara, Samsudin Banna mengungkapkan 4 pilar wawasan kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar masyarakat dalam memahami kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.
“Empat pilar itu yang paling menonjol adalah Pancasila, dimana di dalamnya mengatur tentang kita beragama yakni sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelasnya
Banna juga menyinggung Pemilu 2024, bahwa menurutnya terpilihnya pemimpin dalam Pemilu menjadi konsensus bersama sebagai sebuah konsekuensi demokrasi yang memperoleh suara terbanyak.
“Sehingga hendaknya hasilnya bisa diterima oleh siapapun masyarakat di negara ini,”ungkapnya.
Ia mengatakan ada keterkaitan 4 pilar wawasan kebangsaan dengan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Menurutnya kemerdekaan Indonesia itu bukan semata mata diberi gratis oleh bangsa lain, namun semuanya berkat perjuangan seluruh pejuang dan pahlawan bangsa yang berperang hidup atau mati di medan perang.
“UUD 1945 itu segala sumber dari segala sumber hukum kita karena memuat deklarasi kemerdekaan. Indonesia itu cinta perdamaian dan cinta kemerdekaan,” bebernya.
Masih soal sejarah kemerdekaan, senada dengan Samsudin Banna, Ketua DPD KNPI Bontang Febri memastikan andil pemuda dalam mengawal skenario diproklamirkannya kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.
“Peran anak muda dalam proses deklarasi proklamasi, terjadinya pun pada bulan Ramadan. Hadirnya proklamasi atas andil anak muda saat itu meneguhkan perhatian pemuda terhadap kondisi bangsa, dan hari ini kita dapat merasakannya,” ucapnya.
Ia berharap pemuda Bontang hendaknya mempersiapkan diri memegang tongkat estafet kepemimpinan Bontang. Cepat atau lambat masa itu akan datang.
“Kini kami yang dulu terpecah menjadi tiga kini telah menyatukan diri dalam KNPI satu. Harapannya anak muda kini terusmengasah diri dengan masuk menempa diri meski tidak keliru jika diperlukan role model bagi anak muda untuk menentukan jati dirinya,” tutup Febri yang juga Ketua PP HMB dalam sosialisasi yang digagas Kaharudin Jafar. (*)
Apa Reaksi Anda?