Indeks Pembangunan Manusia Banyuwangi 2015-2022 Tunjukkan Pertumbuhan Baik

Sebuah upaya dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berbuah manis. Dengan tumbuhnya angka IPM selama delapan ...

Oktober 25, 2023 - 22:30
Indeks Pembangunan Manusia  Banyuwangi 2015-2022 Tunjukkan Pertumbuhan Baik

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebuah upaya dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berbuah manis. Dengan tumbuhnya angka IPM selama delapan tahun terakhir pada tahun 2015 hingga 2022 menjadi indikator berkembangan yang baik.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi Joko Santoso memaparkan, IPM Banyuwangi terus meningkat dari tahun ketahun, hal ini menunjukkan tren kenaikan yang positif.

Bersumber dari data BPS Provinsi Jawa Timur, IPM Banyuwangi menurut komponen pada tahun 2015 berada diangka 68,08, tahun 2016 meningkat menjadi 69,00, kenaikan juga terjadi ditahun 2017 pada angka 69,64, tahun 2018 terus naik menjadi 70,06, selanjutnya ditahun 2019 IPM Banyuwangi berada diangka 70,60, lalu tahun 2021 dengan angka 71,38 dan pada tahun 2022 naik sebanyak 0,56 persen diangka 71,96.

“Meskipun kenaikanya tidak secara drastis dan pelan, namun ini sudah bisa dikatakan bagus karena IPM terus bertumbuh setiap tahunya,” ucap Joko, Rabu (25/10/2023).

Lebih detail, Joko menerangkan, Nilai IPM tersebut dihitung berdasarkan hasil survei dan data pendukung lainnya yang terkait dengan tiga komponen dasar dari kualitas hidup atau kebutuhan dasar seorang manusia, yang mencakup kesehatan, pendidikan dan hidup layak.

Ketiga komponen dasar tersebut, memiliki pengertian yang sangat luas, karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur komponen kesehatan digunakan umur harapan hidup. Selanjutnya, untuk mengukur komponen pendidikan digunakan dua indikator yaitu rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Adapun yang terakhir untuk mengukur komponen hidup layak menggunakan indikator pengeluaran per kapita pertahun. 

“Semakin tinggi umur harapan hidup masyarakat, bisa menjadi salah satu tanda warganya semakin sehat,” tandasnya.

Pada tahun 2022 rata-rata umur harapan hidup warga Banyuwangi bisa mencapai usia 71,6 tahun. Sedangkan rata-rata lama sekolah masyarakat Banyuwangi di tahun 2022 ini menjadi yang tertinggi di kawasan tapal kuda yaitu diangka 7,66.

“Angka 7,66 ini bisa dibilang, rata-rata masyarakat Banyuwangi berhenti sekolah saat kelas 1 atau 2 SMP, karena sekolahnya hanya selama 7 tahunan saja,” terangnya.

“Jadi masyarakat dinilai pendidikanya semakin bagus, jika rata-rata sekolahnya semakin lama,” imbuh Joko.

Lalu untuk angka pengeluaran perkapita per tahun masyarakat Banyuwangi pada tahun 2022 mencapai Rp12.320.000 meningkat dari tahun sebelumnya di 2021 yaitu Rp12.217.000.

“Pengeluaran per kapita per tahun di Banyuwangi ini tertinggi dari Kawasan tapal Kuda,” tutur Joko.

Kemudian, untuk angka harapan lama sekolah di Banyuwangi pada tahun 2022 meskipun naik, tapi masih tergolong rendah yaitu hanya 13.11. 

“Angka harapan lama sekolah di Banyuwangi masih dibawah Jember dan Bondowoso, padahal indikator lain seperti, umur harapan hidup, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita pertahunya ungul semua,” beber Joko. 

“Jadi pemerintah harus gencar meningkatkan harapan lama sekolah di Banyuwangi dengan program yang tepat dan pas,” cetusnya kepada TIMES Indonesia.

”Peningkatan IPM juga tidak jauh-jauh dari usaha pemerintah daerah dalam mengupayakan berbagai program terkait,” tambah Joko. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow