Indahnya Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama di Banyuwangi pada Bulan Ramadan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain meningkatkan ibadah, bulan ini juga menjadi momentum untuk berbagi dengan sesama. Tak hanya umat Muslim, namun juga masyarakat beragama lain yang tergerak untuk berbuat kebaikan.

Seperti halnya dilakukan oleh oleh muda-mudi Klenteng Hoo Tong Bio yang bersinergi dengan GP Ansor Kelurahan Karangrejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membagikan takjil secara gratis kepada masyarakat yang hendak berbuka puasa.

Mereka menyadari bahwa masyarakat sekitar juga membutuhkan dukungan dan perhatian selama bulan Ramadan, khususnya pada saat berbuka puasa.

Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membagikan takjil sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat. Dibulan ramadan penuh berkah serta kebahagian ini, mereka berkolaborasi untuk membagikan 1000 takjil secara cuma-cuma.

Selain itu, kedua kelompok pemuda antar agama tersebut, ingin menunjukkan indahnya hidup bertoleransi antar sesama di bulan berbagi ini. Toleransi secara umum dapat diartikan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan antar sesama manusia.

Pembagian ribuan roti dan teh tersebut, diawali dengan di wilayah pesantren yang ada di Karangrejo. Kemudian dilanjutkan di mushola sekitar Klenteng Hoo Tong Bio dan salah satu yayasan setempat. Serta yang terakhir dibagikan di simpang lima Banyuwangi kota.

Kehidupan harmoni antar umat beragama di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa sangat terlihat jelas. Hal ini tampak pada semangat dan kekompakan antara muda-mudi Klenteng Hoo Tong Bio dan GP Ansor Karangrejo saat membagikan takjil di jalan pusat kota tersebut. Alhasil, ribuan takjil yang dibagikan ludes dalam waktu beberapa menit.

Sekretaris muda-mudi Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi, Iwan Wijaya mengatakan, kegiatan berbagi dibulan ramadhan ini sudah dilakukan setiap tahunnya. Dan disetiap acara kemanusian pihaknya selalu bersinergi dengan rekan-rekan dari GP Ansor Karangrejo.

“Bagi takjil bersama GP Ansor ini bukan pertama kalinya. Hampir disetiap kegiatan sosial kita selalu bersama-sama. Dan ini merupakan simbol kerukunan antar umat beragama yang diaplikasikan,” katanya, Senin (3/4/2023).

Iwan berharap, hubungan baik seperti ini bisa terus terjaga. Pasalnya, melalui kegiatan seperti ini, secara tidak langsung pihaknya memberikan contoh kepada pemuda di Kota Gandrung tentang bertoleransi.

“Mudah-mudahan melalui kegiatan seperti ini dapat mempererat hubungan antar kedua kelompok umat beragama untuk bisa menjaga kerukunan dan menciptakan suasana kondusif aman dan nyaman. mengingat tahun ini memasuki tahun politik,” jelasnya.

Perlu diketahui, Kelurahan karangrejo merupakan kampung moderasi percontohan yang baru diresmikan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas pada beberapa waktu lalu. Pasalnya, penduduk di kelurahan ini terdapat 6 agama dan mereka mampu hidup berdampingan tanpa adanya konflik.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Karangrejo, Andria Fajar menyampaikan, bahwa sinergi antara GP Ansor dan Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi, bukan hanya sebagai bentuk aplikasi dari kampung moderasi saja. Tetapi, pihaknya juga ingin menunjukkan kepada pemuda, bahwa melakukan hal-hal positif itu bisa dilakukan bersama-sama atau gotong royong tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan.

“Semoga melalui kegiatan seperti ini dapat  memupuk generasi muda untuk melakukan dan menebarkan hal-hal positif serta peduli dengan sekitar. Sekaligus kampanye indahnya bertoleransi,” cetusnya.

Sebagai informasi, bagi-bagi takjil yang dilakukan oleh kedua pemuda antar kelompok beragama tersebut dilakukan secara swadaya atau mandiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah. Hal ini hanya semata guna mewujudkan harmonisasi antar umat beragama di Banyuwangi, Jawa Timur. (*)